Part 4

535 85 9
                                    

Maaf yg sebesar-besarnyaa buat kalian yg udah nunggu kelanjutan dari My Girl.... Saking lamanya gak nulis pas aku buka untung gak ada sarang laba-laba......masih ada gak sihhh yg mw baca yaa... semoga ajaa masihh yaaaa... ya udahh cusss scroll kebawaahhh

Vote Yukk

.

.

Kedua kaki pria itu menapaki tangga yang Yoona yakini itu letak kamar yang kemarin ia tiduri. Setelah pintu kamar terbuka lelaki itu terus berjalan menuju ranjang dan Yoona semakin merasa was-was. Pikirannya mulai liar kemana-mana dan untuk selanjutnya Yoona menyesal telah mau datang ke tempat ini.

"Yakk! Apa yg akan kau lakukan! Turunkan aku sekarang!". Bahu pria itu seakan kebal dengan pukulan bertubi-tubi dari Yoona. Buktinya ia biasa saja atau mungkin tenaga Yoona yg terlalu lemah.

"Diamlah atau aku yg akan mendiamkanmu". Yoona rasa sekarang ia telah menjadi cukup pintar hanya karena ia tahu apa yg Sehun maksud, karena itu tangan dan mulutnya berhenti bereaksi. Ia hanya menatap wajah Sehun dengan mata rusanya yg lucu dan membiarkan dirinya dibawah Sehun hingga sampai ke sisi ranjang.

Eotteohke adalah satu-satunya teriakan dari kepala Yoona pada dirinya sendiri. Panik. Tentu saja menjadi alasannya. Apa yg akan dilakukan lelaki ini yg menjadi pertanyaannya.

Dan ketika Sehun hendak membaringkan tubuhnya, gadis itu malah memeluk erat leher Sehun.

"Aku lapar".

Terkejut.

2 kata terucap dari bibir Yoona saat menggelung kedua lengan pada leher Sehun.

Dan disinilah mereka sekarang dengan Yoona yg masih ragu menatap makanan lezat didepannya dengan sendok yg ada ditangannnya.

Sehun??

Laki-laki itu duduk di seberang meja depan Yoona dengan tatapan khasnya yg menjadi alasan kekikukan Yoona.

"Wae?? Tidak suka??".

Menggeleng lalu dengan ragu mulai mencoba salah satu hidangan di samping kirinya.

Aissh bagaimana aku bisa makan kalau dia menatapku seperti itu. Rutuk Yoona yg merasa tidak nyaman.

30 menit kemudian. Itu adalah pertama kalinya durasi makan Im Yoona Menjadi begitu lama. Dan kalian tahu pasti apa alasannya.

Tidak bisa Yoona bantah kalau makanan ini benar-benar sangat lezat dan akan lebih lezat lagi kalau tadi ia makan tanpa ada lelaki ini didepannya. Begitulah keluhnya.

Entah apa yg merasukinya. Sehun tidak bisa berpaling sedetikpun dari Yoona. Ia tahu gadis itu merasa tidak nyaman, ralat sangat tidak nyaman di tatap seperti itu, tapi ia tetap tidak bisa mengalihkan pandangannya. Gadis itu yg sudah ia perhatikan bertahun-tahun dari jarak jauh duduk dihadapannya saat ini bagaimana bisa ia melihat hal yg lain lagi??

Seperti Yoona adalah dunianya.

Yoona yg sudah selesai dengan acara makannya mulai berdiri dan bersiap mengangkat piring makanan yg tadi di pakainya. Tentu saja membawanya ke dapur.

"Biarkan saja disana". Dengan malas lelaki itu berkata dan Yoona yg dengan bodohnya langsung kaget pasalnya semenjak Yoona berkata dirinya kelaparan, ini kalimat pertama yg Sehun keluarkan.

"Ahm ne". Jawab Yoona yg entah didengar atau tidak tapi lelaki itu langsung berdiri dari kursinya dan detik selanjutnya menarik pergelangan gadis itu keluar dari ruang makan.

"Duduklah".

"Ne? Ahh ne." Yoona pun duduk di dalah satu sofa panjang didepan televisi di salah satu ruangan besar mansion tersebut.

My GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang