Akhirnya setelah 4 tahun akun aku yg hilang balik lagii...
Selamat membaca
Sorry for this typo
.
.
Setelah beberapa saat gadis yang bernama Irene itu masuk kini dia kembali lagi keluar. Bergerak mendekati Yoona yang kebingungan memperhatikannya. Dengan tangan yang terlipat didadanya tatapan gadis blonde itu terlihat sinis, Yoona bisa merasakan kebencian gadis itu lewat tatapannya. Tuhaan, setelah lelaki bernama Sehun, cobaan apa lagi yang kau titipkan lewat gadis angkuh ini
"Bagaimana kau bisa datang kemari?" Seketika aura gadis itu beruba menjadi bersahabat, tetapi Yoona masih berdiri ragu, mencoba menerka apa yang sebenarnya si blode itu ingin katakan. "Oh ya, kenalkan aku Irene". Menjulurkan tangannya. "Yahh walaupun kau mungkin sudah tahu". Lama menatap bingung uluran tangan Irene, gadis itu memberi kode lewat matanya agar Yoona membalasnya.
"Ahh Yoona. Im Yoona".
"Baiklah Yoona, karena pemilik rumah sedang pergi aku yang akan menemanimu mengenali isi rumah ini".
Ingin sekali Yoona menolaknya tetapi lidahnya keluh untuk menyampaikan pendapatnya, bukanka pendapatnya tidak dianggap penting di rumah ini. Tanpa mempedulikan Yoona yang kikuk gadis blonde itu menarik tangan Yoona untuk mengikuti langkahnya.
"Well, kau belum menjawab pertanyaanku tadi". Dahi Yoona mengerut. Irene berhenti didepan sebuah lorong diikuti Yoona dibelakangnya, gadis itu berbalik menatapnya "Bagaimana kamu bisa datang kesini? Ah tidak lebih tepatnya bagaimana caranya paman Jongsuk membawamu kemari?" Lalu mengambil jalur kiri menuju taman belakang rumah. Yoona kembali mengekor dengan perasaan bingung, bukannya bingung harus menjawab apa, tetapi takut jawabannya akan menyinggung perempuan yang sepertinya pacar Sehun itu. Tapi kalau Sehun punya pacar kenapa Sehun bisa melakukan hal itu padanya. Alih-alih menjawab Yoona malah memikirkan sikap Sehun. Tidak heran dari sikapnya, dia memang lelaki brengsek, pasti sudah banyak perempuan yang diperlakukan seenaknya, padahal dia punya pacar yang begitu cantik. "Apa itu pertanyaan sulit?" Yoona tersadar dari lamunannya. "Baiklah aku ganti pertanyaannya, hmm..". Gadis blonde itu mengetuk-ngetuk telunjuknya ke bibir sambil memikirkan pertanyaan lain. "Apa kau sama sekali tidak mengenal Sehun?". Yoona menggeleng, dia memang baru bertemu Sehun setelah datang ke rumah ini. Gadis blonde itu menatapnya ragu seolah tidak percaya kemudian tertawa tanpa alasan. Mereka berhenti ditaman dan mata Yoona tersihir dengan pemandangan didepan matanya. Kebun bunga yang penuh dengan berbagai macam tanaman berwarn-warni ditanam menjajar membentuk beberapa jalanan kecil.
"Kau tahu kenapa paman Jongsuk membawamu kesini?". Kembali menggeleng melupakan rasa takjubnya sesaat lalu dan menatap Irene seakan ingin gadis itu berbaik hati memberitahunya. "Well, maafkan aku, aku tidak akan memberitahumu alasannya, tapi...". Kalimat gadis itu menggantung sengaja membuat Yoona penasaran. Gadis blonde itu berjalan menyusuri salah satu jalanan kecil berhiasan bunga daisy. Mata Yoona terus mengekori gadis itu, menunggu kalimat selanjutnya yang masih tanpa arti. Gadis itu menatap Yoona dengan senyum misterius lalu jemarinya menari lembut diatas bunga-bunga mekar itu. "Sehun adalah lelaki yang ambisius, mungkin sekarang kau melihatnya begitu terobsesi padamu, tapi ketika kau jatuh padanya--".
"Aww, apa yang kau lakukan?". Yoona memekik kaget ketika dengan kasar Irene mencabut salah satu bunga daiisy yang sangat cantik.
"Ini adalah gambaranmu suatu saat nanti". Gadis itu tersenyum dengan sebelah bibirnya sebelum bergerak masuk kedalam rumah. "Kemarilah, masih banyak hal yang harus kau lihat".
Yoona yang shock hanya berdiri mematung, menatap heran punggung Irene yang perlahan menghilang dibalik dinding. Dia lalu menunduk menatap bunga daiisy yang tergeletak seakan ikut merasakan sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Girl
Fanfiction"Aku tidak tahu apakah aku harus bahagia atau marah pada takdir yang dengan kejam mengatur skenario hidupku seenaknya." Im Yoona "Sejak awal kau adalah milikku. Takdir yang mengaturnya atau tidak, itu bukan urusanku. Yang aku tahu kau milikku dan ak...