Lyla menguap untuk yang kesekian kalinya. Ia melihat Mega dengan malas. Bagaimana tidak? Mega terus saja ngedumel tentang Alan dari tadi. Dan Lyla tidak boleh tidur. Alasannya 'Lo gak boleh tidur kalo nanti tiba-tiba gue gantung diri gara-gara tuh cowo gimana?' bagus sekali bukan?
"Gila ya! Kalo gue ketemu tuh cowo resek lagi bakalan gue cekek tuh cowo! Awas aja." gumam Mega. Lyla memutar bola matanya malas.
"Meg. Udah deh udah tengah malem nih gue tidur duluan yaa." ujar Lyla. Mega mendengus.
"Ck. Iyaiyaa ini gue tidur gak perlu ngingetin gue setiap detik juga kali." ucap Mega. Sambil merebahkan badannya di kasur Lyla. Lyla segera tidur dan sudah masuk ke alam mimpinya tanpa menghiraukan ucapan Mega.
Mega berdecak dan berbalik membelakanhi Lyla dan mengikutinya ke alam mimpinya.
°°°°
"Lyla.. Mega. Bangun udah jam 06:00" ujar seorang wanita paruh bayah. Ia adalah Marisa Ibu Lyla. Ia sudah membangunkan Lyla dan Mega dari tadi tapi tak dihiraukan oleh keduanya. Setiap membuka mata mereka selalu bilang. '5 menit' 'sebebtar lagi' 'iyaiyaa ini juga mau bangun' tapi lihat? Mereka malah masih asik bergelut dengan guling dan selimutnya.
Marisa mendengus. Tiba-tiba ada satu ide muncul di otaknya. Ia tersenyum jahil dan pergi ke kamar mandi. Ia keluar dengan segayung air dari kamar mandi kamar Lyla.
Marisa mengguyur Lyla dan Mega. Dengan air di gayung membuat kasur Lyla basah. Dan mereka sontak melotot.
"BANJIR WOY BANJIR!"
"BUKAN BANJIR GILA! ATAP RUMAH LO BOCOR KUNYUK!"
Mereka loncat dari kasur dan berdiri. Tiba-tiba saja rasa kantuknya hilang begitu saja. Lyla melihat ibunya yang tertawa terbahak-bahak.
"Mama! Ishh ngselin banget sih. Kirain Aku beneran ada banjir." ucap Lyla sebal.
"Lagian kalian udah Mama bangunin masih aja ngebo." ucapnya sambil melengos keluar kamar. Sebelum menutup pintu ia kembali mendongakan kepalanya ke dalam kamar Lyla dan melihat Mega dan Lyla masih mengerjap-ngerjapkan matanh sambil duduk di pinggis kasur.
"Heh! Bukannya mandi. Udah jam 06:55." ucapnya sambil menutup pintu
"APA?!" tentu saja itu bukan suara keduanya melainkan hanya suara Lyla. Mega terlonjak kaget.
"Apaan sih Lyl. Ngagetin aja." ucapnya santai sambil kembali rebahan di kasur.
"Bangun bego. Kita telat." ucapnya sambil berlari ke kamar mandi.
Sedang Mega? Ia malahan kembali ke alam mimpi. Mega memang sudah biasa telat ke sekolah. Namanya juga troublemaker atau badgirl? Entahlah. Intinya Mega adalah anak nakal di SMA Citra Kusuma.
°°°°
Lyla membulatkan matanya ketika keluar kamar mandi. Ia melihat Mega kembali tertidur di kasurnya. Sahabatnya yang satu itu memang kelewat santai. Saking santainya ia pernah berangkat sekolah saat sudah jam istirahat. Gila bukan?
Lyla menyembor air segayung kepada Mega dengan muka memerah menahan kesal.
"Bangun begi! Udah jam 07:00 kalo telat gimana!" bentaknya. Mega terlonjak kaget sambil melotot dan terduduk di pinggir kasur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eccedentiast
Teen Fiction"Bi I Love You!" teriak Alan di tngah lapangan basket indoor di sekolahnya. Seketika fokus semua murid tertuju pada Alan yang berada di tengah lapangan. Mega mendelik ke arah Alan. Mega melangkah menuju Alan dengan nafas memburu dan muka memerah me...