🌈 Iridescent-2

54 27 1
                                    


Kok gue seneng ya? Eh apaan sih!.Batin Lica sembari menggelengkan kepalanya.

Lica membalikkan badannya dan berjalan menuju pintu rumahnya.Lica hampir aja teriak karena kakaknya yang tiba tiba muncul dari arah pintu.

"Dari mana aja lo? Kenapa gak nungguin gue tadi?" tanya nya tiba tiba.

"Ya ampun kak,ngagetin tau gak.Untung gue gak punya penyakit jantung" jawab lica sinis sambil mengusap dadanya.

"Alahh lebay banget lo.Jawab pertanyaan gue tadi" paksa Zein.

"Iya iyaa...Gue tu tadi udah cariin lo kemana mana tapi gak ketemu,gue sms gak lo balas,gue telfon gak lo angkat.Gimana mau nungguin lo coba?!" Balas lica nyolot.

"Oh itu hp gue mati hehehe,sorry yakk" cengir Zein.

Lica hanya mendengus kasar dan berjalan masuk melewati kakaknya tanpa memperdulikan teriakan kakaknya yang memanggil namanya.

♦♦♦

Dikamar yang didominasi cat warna Pink soft tersebut terdapat seorang gadis cantik yang sedang baring sambil menutup matanya.Dialah Lica.

Hari ini adalah hari pertama disekolah barunya dan dia senang karena sudah memiliki teman baru yang baik kepadanya.Tiba tiba Lica teringat pada Leon,Lica langsung membuka matanya.

"Kok gue kepikiran Leon sih,aneh"gumamnya.

Cepat cepat Lica tepiskan pikirannya itu dan beranjak dari kasurnya menuju meja belajarnya.Lica duduk dimeja belajarnya dan mulai menyiapkan buku buku untuk pelajaran besok hari.Karena hari pertama masuk Lica tidak mendapatkan tugas apa apa.

Lica melirik kearah jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 7 malam.Kemudian Lica keluar dari kamarnya menuju ruang makan untuk makan malam bersama keluarganya.Ia belum makan sejak pulang sekolah tadi karena Ia malas untuk keluar kamarnya.

Diruang makan,Lica dan keluarganya sedang makan sambil tertawa karena candaan yang dilontarkan oleh Zein,kakaknya.

Tiba tiba mamanya bertanya kepada Lica,"gimana sekolah kamu hari ini Lica? Apakah menyenangkan?".

"Baik kok ma,cukup menyenangkan ma karena aku udah punya teman baru sekarang.Mereka itu lucu dan asik ma" jawabnya senang.

"Wahh bagus dong,mama ikut senang dengarnya" ucap mama seraya tersenyum hangat.

Kemudian tak ada percakapan lagi diantara mereka.Lica pun sudah menyelesaikan makannya,"ma,pa Lica langsung kekamar ya" ucapnya kemudian beranjak dari tempat duduknya.

"Iya nak,jangan tidur malam malam ya" tegur mamanya.

"Iya ma.Goodnight semuanyaa" jawabnya seraya berjalan menjauh.

"Night too sayang" balas mama dan papanya kompak.

"Night too Babe" balas Zein sambil cekikikan dan sejurus kemudian mendapatkan tatapan tajam dari adiknya itu.

Kemudian Zein ikut berdiri dari kursinya "Aku juga kekamar ya ma,pa.Udah selesai nih makannya".

"Oh Iya nak.Selamat malam yaa" balas mama dan papa kompak lagi.

"Selamat malam juga ma,pa" Zein mengecup sekilas pipi mama dan papanya,kemudia lari menuju kamarnya.

Kamar Zein dan Lica letaknya bersebelahan.Saat Zein melewati kamar Lica,ia tak sengaja melihat Lica yang sedang duduk diatas balkon kamarnya.Zein melangkahkan kakinya mendekat kepintu kamar Lica."Gue boleh masuk?" tanya Zein.

"Masuk aja kak" jawab Lica dari arah balkon.

Zein pun masuk dan mendekat ke tempat Lica duduk.Ia melihat Lica yang sedang melihat kearah langit,Zein pun ikut mendongak keatas untuk bisa melihat objek diatas langit tersebut.Langit malam ini sangat cerah dengan bintang yang bertaburan dimana-mana ditambah angin malam yang menerpa wajah mereka berdua.

Keduanya sama sama terdiam tanpa ada yang mau memulai pembicaraan.Keadaan yang hening membuat Zein bosan,kemudian ia mengalihkan pandangannya kearah Lica.
"Lic.."

"Hmm.."

"Gue ngetest aja" ucap Zein sambil ketawa kecil.

Keadaan hening kembali.Tiba tiba Lica teringat pada sosok Leon,Ia ingin bertanya sesuatu tentang Leon kepada kakaknya itu.
"Kak..."

"Paan?"

"Lo kenal Aleon? Anak pemilik sekolah kita itu" tanya Lica pelan.

"Kenal.Kenapa?"

"Gak ada,nanya aja".Zein yang awalnya menatap langit beralih untuk menatap adik kesayangannya itu.

"Kenapa lo tiba tiba nanyain dia?" heran Zein.

"Gue tadi diantar pulang sama dia" ucap Lica pelan,namun bisa didengar oleh Zein.

"Whattt???!!! Seriusan lo?!" Kaget Zein dengan mata yang membelalak.

"Yee santai dong....Iya serius" jawabnya dengan tatapan sinis terarah pada kakaknya itu.

"Kok bisa sih?"heran Zein lagi dengan kening mengkerut.

"Mana gue tau,tiba tiba aja dia datang terus nawarin diri deh.Awalnya sih gue nolak,tapi dia nya main langsung tarik gue kemotornya.Yaa gue pasrah aja lagian papa juga gak jemput jemput gue" ucap Lica."dan lo juga gak ada" sambungnya lagi.

"Dan dia yang nawarin lo pulang bareng??? Wahh gilak gilakk" ucap Zein takjub.

"Emang kenapa sih?" bingung Lica.

"Licaaa,setau gue nih yaa tu anak gak pernah boncengi cewek manapun.Gue tau karna dia temen gue,dan hari ini secara tiba tiba dia ngajakin lo pulang bareng.Kan aneh tau gak".

"Atau jangan jangan dia suka kali ya sama lo?" Sambung Zein dengan mata menyipit kearah Lica.

"Apaan sih kak,mana mungkin dia suka sama gue.Lagian kita baru kenal tadi" jawab Lica sinis.

"Yaa mana tau aja kan...Yaudah ah gue balik kekamar aja,udah ngantuk nih" ucap Zein sambil menguap lebar, "dan lo jangan tidur malam malam yakk" sambungnya.

"Iya iya bawel,udah sonoo" usir Lica dengan mendorong lengan kekar kakaknya itu agar cepat keluar dari kamarnya

Setelah kepergian Zein,Lica langsung masuk kekamar nya dan berbaring diatas kasur ukuran King size nya tersebut.

Saat akan memejamkan matanya,seketika Lica kepikiran dengan perkataan kakaknya itu.Tu anak gak pernah boncengi cewek manapun.Lica sempat berpikir sejenak dengan fakta yang baru saja diketahuinya,kemudian Ia melirik kearah jam dinding yang sudah menujukkan pukul 10 malam.Malas untuk berpikir lanjut,Ia pun memilih untuk tidur supaya besok ia tidak telat bangun lagi.

♦♦♦

Ditempat lain,seorang cowok tampan dengan baju kaos lengan pendek dan celana kain selutut yang dipakainya sedang duduk diatas balkon sambil menatap kearah langit.

Leon yang terus menatap bintang bintang dilangit tidak sadar kalau jam sudah menunjukkan pukul 10 malam.Ia masih saja menatap langit dan seketika ia teringat dengan cewek yang diantarnya pulang tadi.

Seulas senyum terbit dibibirnya.Ia masih saja membayangkan wajah gadis tadi yang diketahui namanya adalah Lica.Senyum cantik yang tercipta dikedua sudut bibir gadis itu membuat ia sempat terpaku melihatnya,entah kenapa hatinya berdesir jika mengingat senyum gadis itu.

Senyuman yang indah.Batin Leon sambil tersenyum hangat yang membuat cewek manapun akan meleleh jika melihatnya.

Leon mengecek jam diponselnya yang ada diatas meja,ia pun memutuskan untuk masuk kekamarnya.

Leon langsung saja melompat kekasur nya,matanya semakin berat dan tidak dapat ditahan lagi.Semenit kemudian ia sudah tertidur lelap.




♦♦♦

Suka gak part yang ini?
Ciee Leon mulai senyum-senyum sendiri:D
Awas lho dikatain gila ntar sama Lica nya hahaha...

Vote and comment jangan lupa yaa:)

Iridescent-[ZeOn]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang