🌈 Iridescent-5

40 14 29
                                    

Izinkan aku untuk bisa mendapatkan hati mu.
-Aleon


♦♦♦

Lica baru saja selesai mandi dan sudah mengenakan seragamnya lengkap,hanya tinggal merapikan rambutnya dan memberikan sedikit polesan bedak baby diwajahnya.

Saat ia sedang merapikan rambutnya,tiba tiba ponselnya berbunyi menandakan ada pesan baru masuk.Langsung saja ia mengambil ponselnya yang ada dimeja rias itu.

AleonPratama:
Lica

Lica mengerutkan keningnya ketika mengetahui bahwa yang mengirimkan pesan sepagi ini padanya adalah Leon.Tanpa menunggu waktu,langsung saja ia mengetikkan balasan untuk Leon.

ZelicaNugraha:
Apa?

Semenit kemudian Leon sudah mengirimkan balasan.

AleonPratama:
Gue didepan rumah lo.

Lica seketika membulatkan matanya.Ia kaget saat membaca balasan Leon dan ia bingung harus apa sekarang.Lica beranjak dari meja rias menuju jendela dikamarnya.Ia ingin memastikan apakah Leon benar benar ada didepan rumahnya atau tidak.

Ternyata benar.Ada leon didepan pagar rumahnya.Leon sudah mengenakan seragam sekolahnya lengkap dan sedang duduk diatas motor sport sambil menatap ponselnya.

Langsung saja Lica berlarian keluar kamar menuju luar rumahnya.

Saat melewati ruang makan,mama Lica yang melihatnya langsung menegurnya.

"Lica kamu mau kemana?" Tanya mama nya heran.

Lica yang mendengar panggilan mamanya langsung berhenti berlari."Anu ma..mmm Lica mau kedepan".Tanpa menunggu lagi ia melanjutkan larinya kearah depan rumahnya.

Saat sudah didepan pintu,ia bisa melihat dengan jelas Leon sedang menatap kearahnya dengan senyum manisnya yang mengembang.

Lica langsung membukakan pagar rumahnya agar Leon bisa masuk kehalaman rumahnya."Lo ngapain kesini?" Tanya Lica to the point.

Leon tidak menjawab pertanyaan Lica karena ia sibuk membuka helmnya dan merapikan rambutnya.

"Ihh kan gue nanyaa" Lica mengerucutkan bibirnya karena Leon belum menjawab pertanyaannya.

Melihat itu Leon refleks mencubit pipi lica dengan gemas."Lo lucu banget sih" jawabnya sambil melepaskan tangannya dari pipi Lica.

Lica terdiam sejenak,ia merasakan pipinya memanas."A-apaan sih" Lica tiba tiba jadi gugup setelah pipinya dicubit Leon.

"Ciee merah pipinya" ejek Leon sambil cekikikan.

"Apaan sih,nggak merah kok.Yaudahlah yuk masuk" lica meninggalkan Leon dibelakangnya.

Leon tersenyum melihat ekspresi Lica yang sepertinya ia salah tingkah.Kemudian ia pun mengikuti Lica dari belakang.

Saat tiba diruang makan rumahnya,Lica menyuruh Leon duduk dan mengenalkannya pada keluarganya."Ma,pa kenalin teman aku Leon"

"Hai om,tante.Saya Leon temannya Lica" leon menyalim tangan kedua orangtua Lica dengan sopan.

"Saya Romi papanya Lica,dan ini tante Anissa mamanya Lica" balas Romi ramah sambil menunjuk kearah istrinya untuk memperkenalkannya.

"Nak Leon udah sarapan? Mau sarapan bareng kita?" Tanya mama Lica sambil menyiapkan roti yang sudah diberi selai untuk suaminya itu.

Leon mengangguk sopan."Udah kok tante dirumah tadi".

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 10, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Iridescent-[ZeOn]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang