🌈Iridescent-4

45 16 16
                                    


Happy reading:)
Vote dan commentnya ditunggu lohh;)

♦♦♦

Hari ini Leon pulang agak telat,karena ia harus mengantarkan Lica pulang terlebih dahulu tadi.Sebenarnya ia ingin mengajak Lica makan dulu sebelum mengantarkan Lica pulang,tapi karena Lica harus pulang cepat jadinya ia langsung saja mengantarkannya pulang.Ia juga tidak mau Lica dimarahi oleh orang rumahnya karena pulang telat.

Setelah mengantarkan Lica pulang dengan selamat,Leon memutuskan untuk pulang saja.Sekarang Leon sudah tiba didepan pintu rumahnya."Assalamualaikum.Leon pulangg" teriak Leon setelah masuk kedalam rumahnya.

Adik Leon,Arsen Ferdinand Dwitama yang sedang menonton Tv dengan cemilan ditangannya menjawab tanpa mengalihkan pandangannya dari TV."Waalaikumsalam".

Leon berjalan mendekati Arsen dan duduk disebelahnya."Mama sama papa mana? Kok sepi?" heran Leon dengan keadaan rumahnya yang sepi.

"Mama didapur" Arsen menunjuk kearah dapur dengan dagunya." Dan papa kerja lah bego" jawabnya lagi ketus.

"Yee ngatain gue bego lo,dasar adik durhaka lo" Leon menoyor pelan kepala Arsen.

Arsen berdecak kesal dan langsung menoyor Leon balik." Main toyor aje lo,entar otak gue geser mau tanggung jawab lo?!" Kesal Arsen.

Leon yang kesal juga kepalanya ditoyor adik durhaka itu pun menjambak rambuk Arsen pelan dan langsung ngacir menuju kamarnya.

"Woi!! Rambut gue dijambak,kambing lo!!" Teriak Arsen kesal dengan kelakuan kakaknya itu.

Leon tertawa terbahak mendengar teriakan kekesalan adiknya itu.Ia sangat suka jika mengganggu adiknya,seperti ada kebahagiaan tersendiri menurutnya.

♦♦♦

Leon memasuki kamarnya dan langsung menutup pintu kamarnya.Ia membuka sepatu dan menaruh tas sekolahnya ditempat yang sudah disediakan dan juga melempar ponselnya asal keatas ranjang.Untung saja tidak jatuh kelantai.
Leon berjalan menuju kamar mandinya,ia memutuskan untuk mandi dulu karena ia merasa gerah dan lengket.

Setelah mandi dan berganti pakaian,Leon duduk diatas ranjangnya.Ia mengecek ponselnya yang terletak diatas ranjangnya itu.Tidak ada notifikasi apapun yang menurutnya nya menarik untuk ia lihat,hanya ada notifikasi pesan dari para fansnya yang selalu saja mengganggu ketenangan Leon.

Ia memang cukup terkenal disekolahnya,banyak sekali siswi siswi yang menyukai nya.Ada yang pernah memberikannya cokelat,bunga,surat dan segala macam benda.Dan bahkan ada juga yang pernah menyatakan perasaannya secara terang terangan kepada Leon.Tentu saja Leon menolaknya,tetapi dengan cara lembut bukan dengan cara yang kasar.Ia akan tetap menghargai perempuan itu sebagaimana dia menghargai mamanya.

Leon meletakkan ponselnya lalu ia berbaring,ia memutuskan untuk tidur saja sejenak.

Leon terbangun,ia melihat kearah jam bekernya yang menunjukkan pukul 18.15.Artinya ia sudah tertidur kurang lebih selama dua jam.Leon pun bangkit dari kasurnya dan berjalan kearah kamar mandi untuk mencuci mukannya.

Leon merasa sangat lapar,karna pulang sekolah tadi ia tidak langsung makan.Leon memutuskan untuk keluar dari kamarnya dan turun menuju ruang makan.

Sesampainya disana,Leon langsung saja duduk dikursi sebelah Arsen dan mengambil piring,nasi beserta lauk pauknya.

Arsen melirik tajam kearah Leon,ia masih kesal kepada kakaknya itu yang seenak jidat merusak rambut kece nya tadi sore.

Leon yang merasa ditatap mengalihkan pandangannya kearah Arsen.Ia menaikkan satu alis tebalnya tanda bahwa ia bertanya
dengan tampang tak bersalahnya.

Iridescent-[ZeOn]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang