Terlena

151 19 0
                                    

Hati Adi sangat senang karena sebentar lagi weekend akan datang. Ia berencana untuk hiking ke Blue Mountain dan memberitau Johan bahwa ia tidak bisa mengontak tunangannya nanti. Johan cuma pesan kepadanya untuk berhati-hati sambil mengomel...

"Apa sih enaknya hiking??"
"Cape-capein badan" begitu kata Johan sambil terus ngomel kek emak-emak sehingga membuatnya terlihat unyu-unyu banget. 

Adi langsung senyam-senyum melihat kelakuan Johan; seandainya lelaki itu dekat dengannya pasti sudah diterkam olehnya...

Adi hanya dapat terus memandangi tunangannya di layar ponselnya sambil berulang kali mencium sambil mengurucutkan mulutnya...

"Ni orang rese banget sih, kalo lagi ngomong gak didengerin!!" teriak Johan dari ujung sana.

"Sebel" teriak Johan kesal di ujung sana tetapi Adi ganda tertawa dan terus mengerucutkan mulutnya tanda ingin mencium Johan sampai tunangannya juga tertawa dan balas menciumnya di ujung sana.

Adi sangat bahagia mendapatkan lelaki yang sehati dengannya. 

Johan beneran soul mate yang dinanti-nantikannya sejak ia masih kecil. Dan sekarang mereka sudah jadian meski harus ldran...

Mereka sempat berbincang-bincang sejenak sampai akhirnya Adi mengucapkan selamat malam lalu mematikan sambungan ponselnya.

Sejenak Adi berpikir akan apa yang harus dilakukannya...hari sudah menjelang malam dan ia masih belum lapar sehingga ia terus berpikir untuk jogging sekalian untuk melatih ototnya sebelum hiking pas weekend sabtu lusa.

Segera Adi memakai sepatu asic kesayangannya dan kemudian ia berlari-lari menuruni tangga...dan tiba-tiba ia tersenyum...terbayang ia akan Johan yang selalu mengomel acapkali ia berlari menuruni tangga...

"Awas tar jatuh tau!!" begitu kata Johan persis seperti emak-emak setiap kali ia berlari menuruni tangga, padahal mamanya sendiri gak pernah komen.

Ketika tiba di luar apartemen, tubuh Adi langsung melesat dan berlari di pinggiran jalan raya. Udara musim panas di Sydney terasa sejuk sore itu dan semburat merah menghiasi cakrawala sehingga membuat semangat Adi terbangun.

Lagi asik-asiknya jogging, seorang berlari melewatinya...bau harum deodoran yang sangat unik menerpa hidung Adi...tetapi ketika ia melihat punggung orang itu langsung Adi tau bahwa itu adalah manusia songong yang dijumpainya kemaren itu.

Adi yang emang udah illfeel langsung bete banget, tetapi tanggung rasanya untuk berhenti sehingga Adi terus berlari satu putaran kemudian kembali ke apartemennya. 

Ketika melewati apartemen si bule songong, Adi mendengus...kemudian pergi berlari...tak lama kemudian si bule yang tidak disukai Adi berada di balkon apartemennya...ia memandang punggung Adi sekilas kemudian masuk ke dalam apartemennya.

Hati Adi bergemuruh sebal sekali sama si bule itu meskipun tampangnya oke, rambutnya cepak seperti tentara dan bodynya oke, tapi nyebelinnya setengah mati setengah hidup.

Sewaktu Adi kembali ke apartemennya, ia memutuskan untuk mandi sebentar lagi.

Sembari menanti sampai keringatnya kering, Adi menyiapkan makan malamnya.

Sambil bernyanyi perlahan ia mencuci sayuran segar yang bakalan menjadi pendamping makan malamnya nanti.

Lalu ia mengeluarkan irisan daging dari kulkas dan menaruhnya di atas pinggan besi yang sudah dialasi kertas untuk memanggang. 

Setelah menyalakan oven dan memasukkan irisan daging sapi ke dalam oven, Adi berjalan ke kamar mandi.

Satu persatu pakaiannya yang dikenakannya dilemparkan ke keranjang, kemudian ia melihat tubuhnya yang telanjang di depan kaca besar di kamar mandinya. 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 30, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Untaian CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang