Kenal

81 18 10
                                    


"Assalamualaikum. Rino masuk bersama perempuan yang tadi di temuinya.

Tidak dilihatnya satupun orang rumah yang belum tertidur. Waktu sudah menunjukkan pukul 23.25, waktu dimana semua penghuni rumah telah tertidur. Kecuali dirinya dan Dino yang sedang mengambil motor perempuan ini dan membawanya kerumah.

"Mba tunggu sini dulu, saya siapin obat." Ujar Rino lalu meninggalkan perempuan itu di ruang tamu sendirian.

~~~

Tok tok

"Za, udah tidur? Bisa tolong gue sebentar gak?"

Rino tidak mendengar jawaban dari adik satu-satunya itu.

"Za?"

Tetap tidak ada jawaban, mau tidak mau Rino membuka pintu kamar Enza. Dilihatnya Enza sudah tertidur pulas dengan lilitan selimut di tubuhnya.

"Za, bangun Za. Plis bantuin gue." Rino menggoyang-goyangkan tubuh Enza.

Tak butuh waktu lama Enza dapat terbangun.

"Apaan sih?!"

"Dibawah ada cewe, gak sengaja gue tadi nyerempet dia pas mau ke club, tolong bantu obatin ya, kaki nya luka kayaknya."

Enza berdecak kesal, kalau bukan kakaknya yang mengganggu kegiatan tidurnya, pasti dirinya sudah marah besar.

"Mangkanya lo jangan pergi ke club mulu. Idup lo nyusahin gue mulu No." Omel Enza seraya bangkit dari tempat tidurnya.

Enza menguncir rambutnya asal lalu pergi keluar dari kamar diikuti oleh Rino.

"Lo samperin dulu aja cewenya, gue ambil obatnya."

Tak lama Rino kembali ke ruang tamu dengam membawa kotak p3k. Langkah Rino terhenti ketika melihat Enza dan perempuan yang tadi dirinya bawa sedang menanyakan kabar satu sama lain.

Apa dia temennya Enza? Batin Rino.

"Nih obatnya." Rino meletakan kotak p3k di atas meja lalu menatap dua perempuan di hadapannya dengan tatapan serius.

"Lo berdua udah kenal?" Tanya Rino.

"Lo lupa sama Clara No?" Tanya Enza.

Rino nampak berfikir sejenak. Clara? Clara siapa?

"Rino, lo lupa sama gue? Gue Clara No, kita dulu temenan." Ujar perempuan itu yang ternyata bernama Clara.

"Clara?" Rino yanya mengangguk-anggukan kepala nya. Namun dirinya masih belum mengenali siapa itu Clara.

"Yaudah tolongin ya Za, gue mau nanya bang Dino dulu buat ngurus motor Cla- Clara ya?"

Enza hanya mengangguk sebagai jawaban lalu langsung mengambil kotak p3k dan mulai mengobati kaki Clara.

"Halo bang, gimana motornya?"

"..."

"Yaudah maap-maap, yaudah lo dimana? Gue bantuin sini nanti baliknya gue tlaktir mcd deh."

"..."

"Yaudah gue otw."

Rino langsung menyambar kunci mobilnya lalu segera mengeluarkan mobilnya dari pekarangan rumahnya itu.

~~~

"Pagi semua!" Sapa Sari yang baru sampai di meja makan.

Gildarino [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang