Lebih Dekat

46 12 8
                                    

"Assalamualaikum"rino telah berdiri di depan pintu rumah clara. Ditangannya sudah ada kantung plastik hitam. Wajahnya sedikit menunjukkan ekspresi sebal namun dengan susah payah dirinya berusaha menghilangkan ekspresi itu.

KRREEEKKK.

Pintu rumah terbuka menampilkan wajah clara yang terlihat seperti malu dengan rino.

"Nih ra pesanan lo"rino memberikan kantung plastik hitam ditangannya kepada clara. "I-iya makasih ya no. Itu lo makan dulu aja. Udah gue masakin sop ayam di meja makan. Gu-gue ke toilet dulu ya"ucap clara lalu melesat pergi ke toilet.

Rino menarik nafas dalam dan membuangnya perlahan. Dirinya melangkahkan kaki masuk kedalam dan duduk di kursi makan menunggu clara.

"Bu, jual itu cewe gak?"tanya rino dengan ragu. Ibu warung yang ditanya seperti itu langsung memelototi rino. "KURANG AJAR YA ANAK SE-"

"Bu-bukan bu. Ma-maksud saya bukan kayak gitu. Anu bu roti jepang"selak rino cepat. "I-itu bu, adik saya yang butuh. Persediaannya habis kata dia. Katanya sih udah kebocoran bu"ujar rino jujur

sebelum ibu warung itu semakin marah kepadanya.

Ibu warung yang menjual itu langsung mengangguk mengerti dan segera mengambil apa yang di maksud rino. "Sayap apa engga tong?"tanya ibu warung itu.

"Emang bedanya apa bu yang sayap sama yang enggak? Emang roti jepang juga punya sayap ya?"tanya rino polos.

"Udah yang pake sayap aja. Kalo salah balik kesini ya"ucap ibu warung itu lalu segera memelastikkan belanjaan rino.

"Nih, sepuluh ribu"ucap ibu warung itu. Rino dengan segera mengeluarkan uang dari dalam dompetnya. "Lain kali yang jelas tong kalo ngomong. Terus masa roti jepang aja gak tau. Sebetulnya kamu punya adek apa enggak sih tong? Apa jangan jangan kamu-"

"EH ENGGAK BU SUMPAH DEH. UDAH YA BU MAKASIH"ucap rino cepat. Dengan langkah seribu rino segera masuk kedalam mobilnya dan melaju kerumah clara.

"Loh kok belum di makan no?"tanya clara yang baru keluar dari toilet.

"Gue nunggu lo ra. Yakali gue makan duluan"jawab rino. Clara manggut manggut lalu dengan segera menyiapkan piring dan nasi untuk rino. "Maaf ya no gue ngerepotin lo terus. Pasti lo malu ya?"tanya clara sambil memberikan piring yang telah berisikan nasi.

"Makasih ra. Gapapa kok, lagian kalo gue gak beliin nanti bisa-udah lah ra gak usah di bahas"ucap rino.

"Gue jadi gak enak sama lo no. Baru dua hari aja gue udah nyusahin hidup lo"ucap clara sedih.

"Sssttt udah gak usah di bahas ra. Ayo kita makan"ajak rino. Clara mengangguk dan ikut makan masakannya sendiri.

"Enak ra"ucap rino jujur. Clara tersenyum ramah. "Makasih no. Kalo enak makan yang banyak ya"clara bangkit lalu mengambilkan kembali nasi dan lauk untuk rino.

Ya allah, clara benar benar sangat keibuan ya allah. Batin rino. Bibirnya sedari tadi tidak henti hentinya tersenyum.

DDDRRTTT


PAPAH

Gildarino [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang