Toko Buku

23 2 0
                                    

Loh ini dari siapa kok ada obat obatannya? Batin Clara saat baru terbangun dan menemukan sekantung plastik yang berisikan obat obatan di atas meja makan.

Clara lalu berjalan ke arah kulkas untuk mengambil beberapa minuman dan sebutir telur untuk dirinya jadikan sarapan.

Sesudah sarapannya jadi, Clara duduk di bangku meja makan dan mengambil hpnya. Sudah ada 22 pesan masuk dari Galang. Niat sekali dia menge spam orang yang baru dirinya kenal.

GALANG.

Kenapa Lang?

Clara mematikan layar hpnya lalu menyuapkan sarapan ke dalam mulutnya. Telur ceplok dengan nasi yang di campur kecap memanglah yang terbaik.

DDDRRRTTTT

DDDDRRRTTT

"Hal-"

"Lo udah bangun belum?"

"Udah, kenapa?"

"Gue di depan rumah lo nih! Bawain lo nasi uduk! Bukain pintunya kek!"omel Galang dari balik telepon. Lagian siapa suruh juga kan dia pagi pagi datang ke rumah orang sambil membawakan nasi uduk. Lagi pula ini juga bukan permintaan Clara.

Clara langsung berjalan untuk membukakan pintu pagar untuk Galang. Rajin sekali Galang pagi pagi seperti ini sudah ada di rumah orang.

" Lo ngapain di rumah gue sepagi ini?"tanya Clara karena melihat Galang belum memakai baju seragamnya. Masih menggunakan celana training dan kaos putih yang di masukkan bagian depannya saja.

"Mau ngasih ini ke elo."jawab Galang sambil mengangkat kantong kresek hitam di tangannya.

"Apaan?"

"Nasi uduk"

Yah padahal gue udah masak telor ceplok. Batin Clara tidak enak. Mana mungkin dirinya bilang ke Galang kalau dirinya sudah membuat telur.

Clara menerima nasi uduk pemberian Galang lalu mempersilahkan Galang masuk.

"Gak usah Ra, gue mau langsung balik."

"Lo hari ini sekolah kan?"

"Gak."jawab Galang enteng. Cabut lagi dengan seragam sekolah?

"Bolos lagi?"

"Iya. Kenapa? Takut kangen?"

"Idih amit amit!"

"Yaudah ya, gue balik dulu. Kalo nanti lo pulang sendirian lagi, mending chat gue aja. Biar gue anter. Jangan jalan ke warung kemarin sendiri tanpa gue. Nanti lo bisa bisa di godain."

Clara merasa seperti Galang itu adalah induk ayam dan Clara adalah anak ayamnya. Bawel banget.

"Iya. Makasih nasi uduknya."

Tapi gue udah masak telor ceplok. Batin Clara.

"Jangan lupa juga buat pake obatnya."

"Itu dari elo?"

Galang mengangguk lalu kembali menaikkan motornya.

"Makasih ya."

"Sama sama. Kalo kayak gitu, gue balik dulu."

Sehabis itu GAlang benar benar menyalakan motornya dan pergi meninggalkan rumah Clara.

Terus gue apain nih nasi uduk? Batin Clara.

~~~

Rino sedang berlarian kesana kemari dari koridor kelas 10 sampai koridor kelas 12 dengan heboh. Sambil berteriak apa saja seperti sekolah ini miliknya, seperti hidup ini hanya ada dirinya, seperti tidak punya dosa, seperti tidak punya beban. Tapi yang pasti, Rino sudah tidak memiliki malu.

Gildarino [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang