Seven (Bertemu)

17.1K 810 187
                                    

'Tok tok tok'

"Masuk." suara Kirana terdengar lembut tapi tegas keluar dari interkom yang terpasang di atas pintu ruangannya.
Kirana sekarang sedang berada di kantor K/J company.

Seketika itu sosok Albert yang seperti biasanya selalu terlihat elegan khas pelayan seorang bangsawan, membungkuk kepada Kirana.

Di dalam ruang kerja Kirana, seperti semua ruangan kantor seorang CEO, ada meja kerja yang full dengan kertas-kertas, sebuah pena, laptop dan berbagai hal lainnya beserta dengan kursi kebesaran_nya.

Di atas meja bagian sebelah kiri ada sebuah layar datar yang berfungsi untuk melihat siapa saja yang berada didepan pintu ruangannya, semacam CCTV sebab ruangan Kirana kedap suara.

Rak-rak buku yang berisi berbagai dokumen penting. Dan sofa untuk para tetamu. Kamar tidur dan Toilet. Di dalam bilik tidur juga dilengkapi dengan dapur mini beserta dengan icebox. Ruangan Kirana ini sangatlah besar juga luas.

Apalagi kalau Junior sudah berada di ruangannya, ia suka tertidur bila menunggu Kirana selesai dengan pekerjaannya.

Jadi kalau ia membutuhkan sesuatu seperti membuatkan makanan atau minuman untuk Junior dan dirinya, ia tidak perlu susah-susah selalu menyuruh sekertarisnya atau OB untuk melakukannya, Kirana bisa sendiri.
Simple is mine said Kirana.

Sedangkan diluar ruangan ada sebuah meja beserta kursi khusus untuk sekertarisnya.

Sekertaris kedua, yaitu Olivia moore. tapi berhubung Olivia sedang cuti sakit jadi meja dan kursinya kosong. Olivia adalah seorang gadis imut berusia 21thn yang baru saja lulus university tahun ini.

Kalau Ammar khusus meja dan kursinya berada didalam ruangan sebelah kanan pintu masuk. Ammar sendiri merangkap sebagai sekretaris satu juga sebagai tangan kanannya. Sebab dia selalu berada diluar kantor, banyak yang harus dia kerjakan. Itulah mengapa Kirana membutuhkan dua sekertaris sekaligus. Untuk menghandle segala pekerjaannya.

"Apakah 'Dia' sudah tahu? " tanya Kirana sembari menghentikan pekerjaannya yang sedang memeriksa beberapa lembar kertas-kertas dokumen pendapatan dan kerugian dalam penghasilan perusahaan.

"Ya, nona." balas Albert.

"Hn. " Kirana hanya bergumam sebelum melanjutkan pekerjaannya kembali.

Sebenarnya, kalau bukan Kirana sendiri yang mengusulkan kepada Albert bahwa ia ingin diketahui keberadaannya maka Ren tak'kan pernah mengetahuinya.

Tentu saja Kirana mengetahui siapa yang membantu Ken mencarinya. Itu adalah Ren. Mantan Sepupu ipar nya.

Kirana tahu kalau Ken selalu mencarinya selama ini dan sudah hampir menjadi gila.

Kirana ingin melihat sejauh mana usaha Ken untuk mendapatkannya kembali.

Kirana juga tidak ingin menjauhkan Junior dari Ayahnya.

"Mana Juni? Ammar yang sekarang menjemputnya kan?  Apakah ia belum pulang sekolah. Sepertinya sekarang sudah waktunya." tanya Kirana lagi, sembari menghentikan tangannya yang sedang mencoret-coret dikertas. Dan lebih fokus kepada Albert sambil melirik jam besar yang tergantung di dalam ruangannya.

"Tuan muda sudah sampai disini bersama dengan Ammar. Mereka sedang menuju kemari. " balas Albert sembari melihat GPS ditangannya yang terdapat sebuah titik-titik hijau sedang bergerak kearah ruang Kirana.

Kirana memang menyuruh Albert memberikan ke semua orang-orang kepercayaannya sebuah GPS penanda kalau mereka ada dan baik-baik saja.
Apalagi untuk anaknya, harus extra ketat penjagaannya.

Beberapa saat kemudian, Junior dan Ammar sudah sampai diluar ruang Kirana. Sebelum Ammar sempat mengetuk pintu, pintu besar itu sudah terbuka dengan Albert yang membukakan.

Julian Junior it's My baby (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang