Bab 5

48 16 6
                                    

Jangan sedih,, karna mungkin saja kamu adalah alasan seseorang tersenyum

》♥《

Hari ini mood Oliv benar-benar tidak enak. Ya itu memang sering terjadi di kalangan cewek kalau lagi PMS. Ya you know lah.

"Kok tiba-tiba gue kepikiran Bagas mulu ya? " tanya nya pada dirinya sendiri.
"Bodo ah. Gue gak mau berurusan sama tuh mak lampir. Baru makan bareng sama Bagas aja respon nya udah kayak gitu, gimana kalau gue pacaran sama Bagas. Bisa tamat dah gue" lanjut nya.

Ya dia memang suka duduk di bawah pohon yang saat itu gak sengaja ditemukan nya saat sedang latihan dengan Arya. Olivia adalah tipe cewek yang suka ketenangan, bukan cewek alay yang suka ditempat keramaian terus nyarik perhatian. Olivia tepatnya suka sesuatu yang lebih tenang dan adem. Entah mengapa dia merasa tidak nyaman saat berada di keramaian. Bahkan pernah ibunya mengajak dia pergi ke suatu pesta megah. Tapi dia bukannya menikmati tapi malah pergi ke atas balkon.

"Dasar cabe-cabean" cibir nya saat melihat segerombolan cewek sedang menggoda segerombolan cowok. Wah, the perfect couple.

Dan saat dia melihat - lihat suasana di sekitarnya tanpa sengaja dia menangkap sosok Bagas yang sedang duduk manis dan membaca sebuah buku. Sejenak dia menatap sosok laki-laki yang disukai nya itu, dan ternyata Bagas menyadari kalau ada seseorang yang sedang memperhatikan nya. Dan dia menangkap Olivia basah-basah sedang memerhatikan dirinya.

Oliv yang sadar kalau dirinya sedang tertangkap basah, langsung mengalihkan pandangannya. Icek-icek nya pura-pura gak lihat gituh.

Tanpa basa-basi Bagas langsung berdiri dan berniat untuk menghampiri Cewek yang diam-diam memerhatikan nya itu. Melihat reaksi Arya yang akan mengarah pada dirinya, Oliv juga berdiri dan mencoba untuk kabur. Namun bagaimana bisa Oliv kabur, Bagas memanggil namanya. Refleks Oliv menghentikan langkah nya. "Aduh Oliv. Tamat lah riwayat mu" umpat nya dalam hati.

"Mau kemana"  tanya Lelaki itu saat sudah berada tepat di depan Oliv.

"Gak kemana-mana" jawab Olivia sedatar mungkin walau dalam hati merasa malu.

"Vi, tolong jangan karna perasaan gua ke lo, persahabatan kita merenggang"

Dalam hati Oliv berkata 'lah sejak kapan gua bersahabat dengan Bagas. Mandai-mandai aja nih anak.'

"Ya yang bilang persahabatan kita merenggang siapa? "

"Ya buktinya lo ngehindar dari gue"

"Buktinya gue menghindar dari lo?"

"Tadi lo mau kabur pas liat gue ke sini"

"Idih ngapain jugak aku kabur. Orang aku gak ada salah jugak. Lagian ngapain gue kabur, emang lo mau gue anggap setan sampai-sampai gue mesti kabur? Nggak kan"

"Ya mungkin aja kan lo kabur pas lo kepergok sama gue lagi nge lirik gue" kemudian dia tertawa pelan.

"Ih Kepedean luh" bantah Oliv. Walaupun memang nyatanya seperti itu.

"Udah ah, Lo udah tercyduk. Untung aja tim nya kagak ada. Kalau ada bisa-bisa lo viral di sosmed"

"Sukak luh" balas Olivia ketus

"Hahaha kok lo sensian ya"

"Tanya sama emak luh sana"

"Emang mak kita sama?"

"Udah pernah kebacok gak? Ya kagak lah. Emak lo ya emak lo. Emak gue ya emak gue. Selesai." Olivia benar-benar emosi dibuat Bagas.

"Loh. Jadi ngapain gue nanya sama emak gue. Kan kagak ada hubungannya" jawab Bagas sok polos. Duh Bagas, Oliv lagi sensian atuh jangan dibuat emosi. Mati aja uda.

SECRETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang