Bab 7

49 12 5
                                    

Tak perlu kau bicara. Karna dari mata mu, kau sudah menjelaskan semuanya

》♥《

"I will some thing just like this.." nada dering HP Oliv tiba-tiba berdering. Dalam hati nya dia bertanya-tanya siapa yang menelfon nya. Jarang-jarang ada yang mau nelpon. Yah kalau sms sih ada, tapi ya dari telkomsel atau tri:v.

"Hallo Vi" suara pria itu dari seberang sana. Bagas.

"Eh Hallo Gas. Aku kirain siapa"

"Eh iya"

"Ngomong-ngomong dapat nomor aku dari mana?" Tanya Oliv penasaran

"Dari Arya Vi"

Waduh. Kira-kira apa ya yang dipikirkan Bagas tentang ini. Apa dia berpikir Oliv menyukai Arya karna itu lah Oliv memberikan si gembel itu nomor handphone nya.  Padahal kan sebalik nya. Arya mendapatkan nomor HP nya karna Arya mengambil HP Oliv dari Oliv dengan paksa. Dan Oliv pun tidak tau kalau Arya menyalin nomor HP nya.

"Hallo Vi?"

"Oo gitu ya Gas"

"Iya Vi"
"Jujur sebenarnya aku sedikit kecewa karna aku dapat nomor kamu dari dia. Gak dari kamu langsung"

"Eh?" Kini pikirinnya sedikit kacau

"Kok bisa kamu ngasih nomor handphone kamu ke dia Vi?"

"Eh kamu jangan salah paham dulu Gas. Waktu itu aku latihan sama dia. Terus pas aku lagi main HP tiba-tiba dia ngambil HP aku. Maksa lagi"

"Oo jadi gitu Vi?"

"Em iya Gas"

"Oo ya deh"

Oliv sedikit lega karna Bagas tidak berperi sangka buruk terhadap diri nya.

"Oh iya ini aku nelfon mau nanya apa kamu bisa nantik buat jalan sama aku?"

"Oh iya aku lupa ngabarin kamu. Tadi aku udah nanya sama ibu aku terus aku di bolehin. Tapi pulang nya jangan malam-malam katanya"

"Oh iya so pasti dong. Aku gak bakalan ngebawa anak gadis orang lewat jam setengah 10" jelas Bagas.

"Bagus lah Gas"

"Oke siap-siap ya Vi. Aku mau OTW nih. Bay"

"Bay"

Akhirnya sambungan telpon itu pun putus. Dan segera Oliv kembali merias diri.

Namun dalam hatinya dia berkata 'Eh aku baru sadar kalau kami tadi bicaranya pakai aku kamu. Wahhh' akhirnya dia pun senyum-senyum gak jelas dan loncat kegirangan.

"Via kamu ngapain loncat-loncat gituh? Mau buat rumah runtuh?" Ibu nya pun memperingati nya dari lantai bawah.

"Iya Bu. Maaf"

Dan dia pun mulai merias diri kembali

---

"Mm tante saya izin bawa Oliv ya tan" pamit Bagas sebelum pergi membawa Oliv. Wah menantu idaman nih. Wkwkwk.

"Iya Gas. Hati-hati ya. Jaga Oliv baik-baik. Dan jangan kemalaman pulang nya" Ibu nya Oliv memperingati.

"Iya tante. Kami gak lama-lama kok"

"Oke deh. Tante serahin ke kamu"

"Yaudah kami permisi dulu ya Bu. Assalamualaikum Bu" kini Oliv yang berpamit.

SECRETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang