4

1.4K 195 16
                                    

[ 04. Jung Hoseok ]

"Lepasin gua!"

Yoongi meronta saat Jimin menggeretnya masuk kedalam rumah. Jimin benar-benar marah, Ia menggenggam pergelangan tangan Yoongi sangat erat hingga bocah itu meringis kesakitan.

"Bangsat! Sakit!!"

Jimin memenjarakan tubuh Yoongi didinding. Mata mereka bertemu dalam satu garis. Jimin mendekatkan tubuhnya pada Yoongi.

"Denger ya, saya gak suka kamu bertindak sesuka hati. Sekarang kamu itu punya saya! Kamu itu sudah saya beli!"

Yoongi menundukkan wajahnya, berusaha sekuat mungkin untuk menahan air matanya. Yoongi tau Ia dibeli, tapi apa perlu Jimin memperjelasnya lagi? Yoongi seolah-olah tidak punya harga diri saat Ia dipaksa untuk harus menerima kenyataan ini.

Jimin memandang bibir Yoongi yang bergetar. Bodoh. Ia sudah kelewat batas. Perlahan Jimin melepaskan Yoongi dan pergi meninggalkannya. Dalam hati merutuki dirinya sendiri yang tidak dapat mengontrol emosi.

Yoongi menghela nafas saat Jimin sudah masuk kekamarnya. Bagus, Yoongi tidak menangis. Tidak akan Ia sudi menangis didepan laki-laki berengsek itu. Iapun turut masuk kekamarnya dan segera menelpon Hoseok.

"Halo? Yoongi, ada apa?"

"Kak Hoseok, aku rasanya mau mati."

"Hei, Yoongi. Cerita sama aku, ya? Aku denger kok."

"Aku gak mau hidup jadi 'properti' orang lain kaya gini…"

"Kamu diapain?!"

"Engga… Tapi tadi dia marah-marah karena aku kerja sambilan—"

"Kamu kerja?! Kenapa gak bi—"

"Ya gimana? Aku 'kan juga terpaksa. Pokoknya dia gak suka aku kerja, katanya kalo aku butuh uang aku bisa minta dia… Tapi bukan gitu, aku bukan orang yang kayak gitu. Dan aku gak akan sudi minta uang ke dia…"

"Aku ngerti gimana bencinya kamu sama dia… Oh, gimana kalo besok kita pulang diem-diem aja kerumah aku?  Sementara kamu dirumah aku dulu aja. Kebetulan besok hari terakhir sekolah sebelum liburan musim panas!"

"Aku mau sih… Tapi aku takut kak Hoseok kenapa-napa…"

"Kamu harusnya khawatirin diri kamu sendiri dulu! Pokoknya besok ikut aku aja!"

"… Oke."

Hoseok dan Yoongi berhasil mengendap-endap keluar sekolah lewat taman belakang. Yoongi berpegangan erat pada pinggang Hoseok saat kekasihnya itu mengayuh sepeda dengan sangat cepat.

Mereka tiba dirumah kecil Hoseok. Yoongi berlari kecil kedalam seiring dengan tarikan Hoseok dipergelangan tangannya. Hoseok menutup pintu rumahnya rapat-rapat.

"Makasih ya kak…"

Hoseok tersenyum lebar dan memberikan segelas air pada Yoongi. Dirinya juga tidak yakin dengan apa yang Ia lakukan, taoi setidaknya, Hoseok hanya ingin Yoongi aman.

"Aku mandi duluan, ya? Gerah banget abis naik sepeda tadi. Kamu berat—aww!" Yoongi menendang tulang kering Hoseok sambil cemberut. Hoseok tertawa, mengusak rambut hitam kekasihnya yang rapuh dan berlalu kekamar mandi.

Yoongi menatap segelas air digenggamannya. Bibirnya sedikit naik. Ia sangat beruntung memiliki Hoseok didunia yang kejam ini. Yoongi menyandarkan punggungnya dikepala ranjang.

Aroma Hoseok yang khas,

Aroma rumahnya.

Yoongi membaringkan tubuhnya disebelah lelaki pujaan hatinya. Hoseok yang tengah membaca novel menaruh benda ditangannya itu dan melepas kacamatanya. Tubuhnya Ia miringkan menghadap Yoongi.

"Aku sayang banget sama kamu…"

"Aku juga, kak."

Hoseok memeluk erat tubuh Yoongi yang berbalut kaos panjang miliknya. Tubuh Yoongi yang kecil membuat tangannya tenggelam. Sangat lucu. Hoseok mengangkat tubuh Yoongi keatas tubuhnya dan kembali memeluknya. Yoongi tersenyum kecil, menyembunyikan wajahnya diceruk leher sang kekasih.

"Aku mau tidur kak, ngantuk…" Hoseok mengulurkan lengannya sebagai bantal untuk Yoongi tidur. Tangannya memainkan rambut Yoongi dengan sesekali menciumnya.

"Selamat tidur, Yoongi."

a/n.

HOPEGAAAAA!!!!

adegan hopega boncengan naik sepeda lucu banget dah, gemes gua bayanginnya TT_TT

kayaknya ini jadi ff fluff hopega aja deh uwu

jimin kemana ya kok ga nyariin?

jimin: belom kebagian scene, bos!

btw kosan 03 tar aja ya, lagi ga lucu gua (?)

a muse ; minyoonWhere stories live. Discover now