"Hana, Hana-ya, bangun! Ayo bangun! Kau akan menyesal tidak mendengarkanku." Sherin berbisik sambil menggoyang pelan tubuh sahabatnya yang duduk di sampingnya.
Hana, gadis yang dimaksud hanya mengerang perlahan membenarkan posisi tidurnya yang kurang nyaman karena diganggu. Sebenarnya tidak ada kata yang bisa menggambarkan ikatan mereka yang sesungguhnya, mereka dekat karena tunangan Sherin, Kibum, adalah sahabat kecil Hana.
Seorang lelaki tua berkaca mata dan berperawakan tinggi berjalan mendekati mereka. Dilihat dari wajahnya dia sangat kesal karena merasa diacuhkan.
"Hana, mau sampai kau akan berada dalam mimpi indahmu?"
Mendengar suara yang memanggil dirinya, dia langsung menyadarkan diri, "Prof..fe..sor"
"Ke ruanganku sepulang jam kuliahmu!"
Lagi? Hidupku benar-benar menderita. Hanya itu yang bisa dipikirkannya saat ini. Dia menetap Sherin dengan lesu. Dari tatapan Sherin bisa terlihat kalau dia berkata, jangan salahkan aku, tadi aku sudah memperingatkanmu, nona Jung.
***
Jung Hana, itu nama aslinya. Kadang dia menyembunyikan identitas yang sebenarnya karena merasa terganggu dengan identitasku yang sebenarnya. Dia berasal dari keluarga pengusaha. Perusahaan Jung adalah salah satu perusahaan besar yang cukup berpengaruh. Hana tidak ingin banyak orang yang mendekat hanya karena harta yang dimiliki keluarganya.
Hana kuliah di Seoul National University jurusan management sebenarnya dia tidak terlalu cerdas, dia hanya unggul di pelajaran matematika. Walaupun kuliah di management tetapi dia tak berniat meneruskan perusahaan keluarga. Awalnya haraboji tidak setuju dengan semua yang dilakukan Hana tapi dia terus merajuk dan akhirnya diperbolehkan untuk melakukan apapun sesukanya asal sesuai batas dan aman. Haraboji mengabulkan permintaan Hana karena dia cucu perempuan satu-satunya. Semua orang pun iri dengan rasa kasih sayang yang dia terima, tapi itu hanya tampak dari luar saja. Jika mereka berada diposisinya sekarang, itu benar-benar sangat menderita. Mereka terlalu protective. Bahkan Hana merasa seperti boneka.
Hana bergegas menuju kelas kakaknya, Yunho. Mereka satu kampus dan umur mereka hanya terpaut 3 tahun. Berbeda dengan Hana, Yunho benar-benar disiapkan untuk mewarisi perusahaan dan dia tidak terlihat 'stres' menghadapi takdirnya itu. Mungkin karena BoA, wanita yang akan bersanding dengannya nanti. Itu syarat yang di ajukan Yunho pada Haraboji-nya untuk menjadi CEO. Ya, dia tidak mau di jodohkan.
Hana memasuki lingkungan fakultas bisnis dan tak seorangpun yang dia kenal. Di sini hanya ada senior-senior yang bisa dibayangkan pasti mereka semua adalah calon-calon eksmud. Sebelumnya Hana sudah memohon pada Sherin untuk menemani tapi Sherin menolak. Dan alasannya sangat tidak masuk akal menurut Hana, karena ini masalahnya dan dia harus menyelesaikan sendiri dan supaya dia jera.
Akhirnya Hana menemukan ruangannya. Dia menatap sejenak pintu itu dan berharap Yunho oppa ada disana. Perlahan tapi pasti dibuka pintu itu dan dicondongkan kepalanya ke dalam.
"Oppa" seru Hana perlahan.
***
"... Jung Hana walaupun kau sudah paham tidak seharusnya kau tidur di kelas itu sangat tidak sopan. Kau tau sudah berapa kali kau melakukannya?"
Hana hanya mendengarkan ocehan Profesor sambil menunduk. Hal yang paling tidak dia sukai adalah 'diceramahi'. Dia menggelengkan kepala untuk menjawab pertanyaaan Dosen yang terkenal galak itu.
"Kau tak tau? Itu karena kau terlalu sering melakukannya. Aku akan menghubungi walimu." Profesor beranjak dari tempat duduknya menuju telopon yang tergeletak di sebuah meja kecil yang tak jauh dari mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who are You?
FanfictionJung Hana, cucu perempuan satu-satunya, di jodohkan dengan Cho Kyuhyun yang sudah mempunyai kekasih. Mereka berdua sama-sama menolak karena sudah punya orang terkasih. Pernikahan dilakukan, tapi tak semudah itu. Kontrak tetap diberlakukan. Kehidupan...