Satu

2.5K 460 93
                                        

Bagi Aaric Loey Park hidup adalah bagaimana tentang kau menghabiskan waktumu untuk menikmatinya. Jika kau bisa menghabiskan seluruh kehidupan dengan bersenang-senang, kenapa kau harus memikirkan beban hidup yang hanya membuat kepala mu pening? Ingat bahwa tidak semua orang di dunia ini dilahirkan dari sendok emas, tidak semua orang mendapatkan kehidupan sesuai harapannya.

Chanyeol pun bukan seorang yang dilahirkan dari sendok emas. Namun, ia membuat sendok emasnya sendiri- tidak, bukan sendok emas tapi sendok berlian tanpa perlu menggunakan dolar sahabatnya Suho, yang royal tapi suka mengungkit-ungkit itu.

Ah tunggu, bukankah seharusnya kalian berkenalan dengannya?

Chanyeol adalah seorang pria berusia tiga puluh satu tahun, tampan, kaya dan ia merupakan pilot di NASA, ya kau benar, NASA. Dimana ia mengabiskan seperempat hidupnya dengan mengarungi galaksi. Semua orang mengaguminya, bahkan presiden Korea pun memberikannya gelar kehormatan karena dia membuat nama Korea harum dikancah internasional.

Anak-anak kecil dan remaja Korea bercita-cita untuk menjadi sepertinya, para wanita antri untuk mendengar kisah hebatnya dan well-juga berbagi pengalaman ranjang yang hebat, tentu saja. Seperti malam ini, ia tengah berbagi kehangatan tubuh dengan seorang professor wanita dari Inggris. Ia cantik dan memuja Chanyeol, ia bilang Chanyeol adalah pria asia pertama yang mampu menggodanya, ia tak terlalu menyukai pria Asia.

Namun katanya Chanyeol adalah pencualian.

BRAAAKKKKKK

Chanyeol yang tengah asyik menghisap dua bongkahan kenyal putih itu terkesiap saat tiba-tiba pintu kamarnya dibuka oleh seorang tamu tak diundang. Orang itu muncul dengan sebelah tangan yang berkacak pinggang dan wajah sinisnya

"dimana pilot gadungan itu?" seorang gadis berambut panjang kecoklatan terikat dengan tanktop hitam muncul membawa kantong pelastik biru berbentuk tabung dengan lipatan digenggamannya, dimana bagi para astronot, itu adalah kantong plastik khusus untuk membuang sampah liquid.

Si professor perempuan itu segera melangkah mundur masih dengan tubuh telanjangnya lalu ia memungut pakaiannya dan mengenakannya asal. Secepat kilat professor wanita itu menghilang dibalik pintu otomatis

"aku sangat ingat bahwa hanya aku yang memiliki aksesku" ujar Chanyeol bertanya-tanya dari mana wanita itu mendapatkan akses masuknya

"curang sekali kau?! Kau mempunyai akses untuk kamar semua astronot termasuk astronot wanita, tapi kami tidak mempunyai aksesmu ha?" ujar gadis itu sinis

"tentu beda karena jika kalian terkunci hanya aku yang bisa menyelamatkan kalian. Ingat bahwa kita sedang berada di Mars? Ingat juga bahwa aku kepala pilot dan ahli mesin dari alat-alat disini"

"ah ya, tentu saya mengingatnya. Tapi sepertinya malah anda yang tidak ingat bahwa kita sedang tidak ada di bumi. Kita sedang diMars! Wow" profesor wanita itu berujar dengan seru sinis bermaksud menyindir

"aku?"

"jika anda ingat ini di Mars dimana gravitasi adalah nol, kecuali untuk East Texas maka anda tentu tidak akan membuang kondom dengan sperma sembarangan"

"ko-kondom?"

"bingung? Kalau begitu cepatlah kenakan pakaianmu! dan ikuti aku. Kau pikir aku tertarik menatapi kemaluanmu yang tidak punya malu itu?!" wanita itu membalikkan tubuhnya. Dengan malas Chanyeol menekan tombol untuk membuka kapsul tidurnya dan mengenakan baju seadanya. Kembali pada cerita Chanyeol sang kepala pilot, diantara sekian juta penduduk bergaris darah Korea yang mencintainya dan menganguminya, ada satu orang yang tak pernah mengidolakan atau memujinya, bahkan bagi Chanyeol orang itu seperti ingin menjatuhkannya.

A tell about Zeus and HeraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang