Myung Soo terpana dengan pertanyaan yang dilontarkan kakaknya. “Hyung, kenapa bertanya seperti itu?”
“Maaf, aku tak berhak menghakimimu karena So Eun kini bukan lagi kekasihku. Hanya saja, kalian menjadi dekat saat dia masih menjadi kekasihku.”
“Dan kau ingin menghakimiku untuk apa yang terjadi enam bulan ini? Sebelum kau mengakhiri hubunganmu dengannya?”
“Aku pun tak punya hak untuk itu, karena aku yang bersalah.”
“Tak ada yang terjadi, aku hanya meminjamkan bahu setiap kali dia menangis.”
“Itulah masalahnya, di saat ia membutuhkan seseorang bukan aku yang ada di sisinya,” sesal Jung Soo.
“Bagaimana mungkin kau yang ada di sisinya? Sedang penyebab masalahnya adalah dirimu, Hyung.”
“Aku tahu.”
“Kau tak jujur dengannya sejak awal, kau biarkan dia gundah selama enam bulan ini.”
“Aku tak tahu bagaimana mengakhirinya.”
“Tapi akhirnya kau lakukan juga.”
“Mungkin ini jawaban dari pertanyaanku.”
“Pertanyaan? Memangnya kau mengajukan pertanyaan apa, Hyung?”
“Kenapa takdir mempertemukanku dan So Eun. Mungkin aku hanya jadi jembatan.”
“Jembatan?”
“Jembatan untuk mempertemukan dan mendekatkan dirimu dengannya. Bagaimanapun kau yang lebih dulu mengenalnya dan kau bilang dia adalah inspirasimu.”
Myung Soo terdiam.
“Kau mengaguminya sejak dulu?” tanya Jung Soo.
Myung Soo tak menjawab.
“Abeoji memintamu menjaganya, mungkin Abeoji benar kalau So Eun sudah mendapatkan pengganti yang tepat. Dan jika perasaan romantis tumbuh dalam hatimu terhadapnya, berjuanglah. Aku akan memberikan restu, setidaknya aku tahu So Eun berada di tangan yang tepat.”
“Hyung…”
“Aku sudah melepaskannya, dengan sangat menyesal aku bukanlah pasangan jiwanya seperti yang ia kira. Kami tidak ditakdirkan untuk bersama. Takdir itu mungkin milik kalian.”
***
Perasaan romantis?
Kepala Myung Soo terus terisi obrolan siang tadi dengan Jung Soo. Pertanyaan yang dilontarkan kakaknya itu sungguh mengganggunya. "Sebenarnya apa yang kurasakan terhadap So Eun Noona?
"Aku berakhir dengan rasa kagum terhadap dirinya saat SMA. Ketika profilnya sebagai siswa teladan sudah sangat sering kudengar. Aku memang termasuk siswa malas yang mudah sekali terpengaruh ajakan untuk bermain ketimbang belajar hingga beberapa kali mendapat teguran dan nasehat dari guru. Sosok So Eun Sunbae, begitu aku menyebutnya dulu sering sekali disebut sebagai siswa teladan yang tidak hanya berprestasi di sekolah namun juga mengharumkan nama sekolah. Ia bukan berasal dari kalangan atas namun semangat belajarnya sangat tinggi. Begitulah yang sering kudengar hingga akhirnya aku pun mulai terketuk untuk berubah."
Myung Soo lalu mengingat momen saat So Eun berpidato. Pidato yang disampaikan So Eun ketika kelulusan itu menyentuh nuraninya. Sejak itu Myung Soo berniat untuk belajar dengan baik.
Sebatas itu, setelahnya, ia tak pernah mencari So Eun bahkan ketika kuliah di kampus yang sama dengannya. Sampai suatu hari Myung Soo bertemu dengan So Eun sebagai kekasih Jung Soo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected Soulmate [Completed]
FanficKetika seseorang yang dipilih dan dicintai So Eun ternyata tidak menjadi takdirnya.