Persahabatan Hinata dan Sasuke tidak hanya memberikan kenyaman bagi Sasuke tapi juga keberuntungan.
Keberuntungan yang mengantarkan Sasuke ke puncak popularitasnya di sekolah.
Hinata yang lincah dan pandai dalam olah raga beladiri dan basket, membuat Sasuke menjadikan Hinata sebagai pelatih pribadinya.
Tak hanya itu kepintaran Hinata dalam bidang akademik membantu Sasuke menguasai pelajaran yang sebelumnya tidak pernah ia sukai.
Sebenarnya dalam hal bakat dan intelegensia Hinata lebih di atas Sasuke. Jika Hinata mau, Hinata bisa saja melampaui Sasuke dalam hal prestasi di sekolahnya. Hanya saja Hinata tidak seperti Sasuke yang selalu berambisi meraih popularitas. Bagi Hinata menjadi populer adalah pantangan, setidaknya itu adalah pantangan dalam menjalankan misinya.
Mendapat predikat pria paling populer di sekolahnya sudah tentu akan banyak penggemarnya terutama dari kaum hawa, tak heran banyak fans girlnya Sasuke yang berlomba-lomba memberikan perhatian lebih agar Sasuke mau menjadikannya kekasih.
Tapi itulah Sasuke walaupun disukai banyak wanita Sasuke adalah orang yang suka pilih-pilih jarang menunjukan ketertarikan kepada gadis manapun, kalaupun bisa menjalin hubungan dengan seorang gadis biasanya tidak akan lama karna Sasuke tipe orang yang cepat bosan.
🌸
Hinata bersandar pada loker yang berada dekat disamping loker milik Sasuke dengan kedua tangan yang disilangkan ke dada wajahnya menunjuka ekspresi malas sekaligus bosan. Bagaimana tidak, pagi-pagi sekali Sasuke sudah mengupat saat menemukan lokernya penuh dengan surat cinta hasil tulisan tangan dari para fansgirlnya. Hinata jadi merasa heran sendiri untuk apa Sasuke ini berambisi ingin menjadi orang terpopuler di sekolah jika tidak mau menerima surat dari para fansnya.
"Kalau tidak suka buang saja tidak perlu mengomel" ucap Hinata bosan.
"Memang akan kulakukan"
"Ih, dasar penjahat" ucap Hinata sambil menggeleng-gelengkan kepalanya tanda tak habis pikir.
Tak berapa lama seorang siswi bernyali besar mendatangi keduanya dengan membawa sebuah kotak berukuran sedang ditangannya.
"Sa-sasuke" panggil siswi itu tergagap menarik atensi keduanya.
Siswi itu tampak gugup, ia menatap ke arah Sasuke dan Hinata secara bergantian. Sasuke menunjukan wajah dinginnya tanpa minat membuat nyali siswi itu ciut, sementara Hinata memberikan senyuman yang hangat membuat siswi itu merasa mendapatkan kembali keberaniannya.
"Kau mau apa?" tanya Sasuke to the point.
Dengan kedua tangannya siswi itu menyodorkan kotak yang sedari tadi di bawanya.
"Aku menyukai Sasuke, ku mohon terimalah" ucap siswi itu tertunduk dan gugup.
Sasuke mengambil kotak itu dan melihat-lihat kotak itu dengan ekspresi remeh. Merasa Sasuke telah menerima pemberiannya, siswi itu memberanikan diri mengangkat wajahnya berharap harapan tidak sia-sia.
"Kau ingin tau jawabannya?" ucap Sasuke, lalu dengan kemampuannya yang sebagai pemain basket, Sasuke melempar kotak itu ke dalam tong sampah yang letaknya tidak jauh dari mereka.
Hinata terperangah kaget melihat sikap sahabatnya yang terlampau sadis, sementara siswi itu mulai berkaca-kaca.
"Aku tidak mungkin menyukai gadis sepertimu, kau tidak memenuhi kriteriaku, pergi" ucap Sasuke tegas membuat siswi itu pergi berlari dengan berlinang air mata.
"Sasuke bagaimana kau bisa bersikap seperti itu, dan kenapa kau membuang hadiah pemberian darinya"
"Bukankah kau sendiri yang bilang jika tidak suka sebaiknya di buang saja"
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain and Hope
FanfictionWritten for swettets december event Hinata centrik 2017 Terinspirasi dari serial bolliwood kuchkuchhotahai dan anime Lady Oscar Saat hujan adalah waktu yang dipercaya baik untuk membuat permohonan, karna berdoa di saat hujan akan terkabul. Hujan ide...