✿✼:* 4

1.9K 340 70
                                    

Yejin mendahulukan si pemilik rumah begitu mereka sampai di rumah Jaemin. "BUNDAAAA ANAK GADISMU DATAANG," teriak Yejin.

"Yejin yaa?" tanya bunda yang datang dari kamarnya.

"Iyaa bundaa," jawab Yejin yang kemudian memeluk bunda. "Kangeen bun."

Bunda mengelus rambut panjang kecokelatan milik Yejin. "Bunda juga kangen. Kamu kemana aja? Kok jarang main ke sini lagi?" tanya bunda.

Yejin tersenyum dengan menampakan giginya yang rapi. "Lagi sibuk banget bunda," jawab Yejin.

"Sibuk pacaran, bun," celetuk Jaemin dari dapur.

"Iri aja sih kamu, Min," kata bundanya. "Coba bantu cariin si Jaemin pacar, Jin," suruh bunda.

Yejin terlihat berpikir. Tak lama ia berkata, "Yang suka sama Jaemin tuh banyak bun!" ucap Yejin. "Tapi Jaeminnya cuek sih," lanjutnya.

"Jaemin, jangan cuek-cuek ah sama cewek," kata bunda pada Jaemin yang sekarang merebahkan dirinya di sofa.

"Jaemin nggak suka bun," balas Jaemin. "Ayo Jin kerjain tugasnya."

Yejin menghampiri Jaemin dan duduk di karpet. Di depannya sudah ada laptop milik Jaemin yang menyala.

"Bunda masak gak?" tanya Yejin dengan suara yang agak keras.

"Nggak, sayang," jawab bunda. "Tapi ada spagetti. Mau?"

"MAU BUN!" teriak Yejin dan Jaemin bersamaan.

***

Jaemin sibuk membolak-balikan buku sosiologi yang ada di pangkuannya. Sedari tadi ia mencari teori-teori yang bisa dimasukan ke dalam makalah yang mereka buat. Sedangkan Yejin sedang menonton video boygroup korea kesukaannya yang sengaja ia simpan di laptop Jaemin.

"Kerjain, Jin," suruh Jaemin.

"Ssstt!"

"Kapan selesainya kalo lo nonton mulu?" tanya Jaemin.

"Bukannya lo lagi nyari teori?" Yejin balik bertanya tapi matanya tetap mengarah pada laptop.

"Udah ketemu."

Yejin langsung menutup video yang ia tonton. Ia membuka aplikasi Word dan siap menulis apa yang Jaemin suruh. "Tulis apa?"

Jaemin menjawab dengan memberikan buku yang ia pegang. "Tulis yang gua stabilo aja," kata Jaemin. "Gua pengen minum fanta." Jaemin bangkit ke dapur dan meninggalkan Yejin.

"JAEMIN GUE JUGA MAU!"

Keduanya berakhir menonton film Disney di laptop. Kali ini film yang mereka tonton adalah Frozen, film kesukaan Yejin.

"Keren banget sih si Elsa," kata Yejin. "Bisa ngeluarin es gitu."

"Besok ngerjain tugas ini lagi gak, Jin?" tanya Jaemin.

Yejin melirik Jaemin dengan tatapan malas. "Kapan-kapan aja deh," jawab Yejin.

"Nanti malah buru-buru," ucap Jaemin.

"Ya udah. Lusa aja ya. Besok gue mau kerkom yang lain."

Pintu rumah Jaemin terbuka. Bunda masuk dengan plastik kue basah yang beliau beli di depan komplek. "Kok malah nonton? Emang udah selesai tugasnya?" tanya bunda.

"Belom bun," jawab Jaemin. "Yejin pengen nonton aja katanya."

"Ih kok gue?!"

"Ya emang lo."

"Gue balik ah!" kata Yejin. Ia berdiri dan merapikan barang-barangnya yang berserakan. Ia menatap Jaemin yang sedang memasang raut wajah bertanya. "Gue gak ngambek. Tapi sekarang udah hampir maghrib."

Jaemin mengangguk mengerti. "Bun, Yejin mau pulang," kata Jaemin.

"Yejin, bawa kuenya ya," kata bunda.

Bunda memberikan kantung plastik berisikan kue kepada Yejin. Setelah itu, Yejin berpamit pada bunda.

Jaemin mengantarnya sampai depan rumah. "Mau gue anter?" tawar Jaemin.

Yejin diam sebentar. "Nggak usah deh," balas Yejin. "Lo siap-siap shalat aja. Lo ke masjid kan?"

***

Jaemin suka ketika malam datang. Ia suka waktu sebelum tidur, di mana lampu kamar sudah padam namun ia belum bisa tertidur. Di waktu itu, Jaemin akan memikirkan Yejin.

Ketika ia memikirkan setiap hal tentang Yejin, waktu seakan-akan berhenti dan membiarkan Jaemin larut dalam pikirannya. Jaemin sendiri sadar bahwa ia tidak seharusnya memikirkan Yejin. Hanya saja untuk saat ini begitu sulit untuk menghilangkan kebiasaan itu.

┍━━━━

"Thinking about you make me feel the clock stop ticking. And I'd always do that before i go to sleep."

━━━━┙

Ketika matanya terasa berat, ia berdoa dan berkata, "Mimpi indah, Yejin."

┍━━━━

"Hello there. Have a nice dream tonight."

━━━━┙

hello you »»----- na jaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang