SCARLETT berjalan menelusuri koridor sekolah International Bliss, banyak pasang mata yang menoleh ke-arahnya, ia berjalan santai, tanpa memedulikan tatapan orang yang mungkin bisa di bilang horror.
"Lihatlah, dia salah satu vampire campuran yang terpilih untuk berperang, badannya tidak gagah, tidak berwibawa juga, mengapa bisa dipilih?" ujar salah satu werewolf di depan kelas junior sambil menatap Scarlett remeh.
"Ayolah, Nessa, jangan begitu, siapa tahu, ia bisa menang dengan otaknya, bukan? Oh, apa mungkin otaknya juga kosong?" sahut seseorang lagi, dengan tertawa terbahak-bahak.
Scarlett berjalan maju, tanpa melirik kanan kirinya, tangannya dimasukkan ke dalam kantong jaketnya, tiba-tiba satu tangan berpegang pada bahunya.
"Santai, jangan bertindak gugup, Sang Pemenang, aku yakin kamu akan menang." ujar lelaki itu pelan, sangat pelan, namun Scarlett tetap bisa mendengar. "Aku tahu," kata Scarlett melepaskan tangan lelaki itu dari bahunya.
"Hanya mengingatkan, ada pertemuan jam delapan malam di ruang kepala sekolah, jangan datang terlambat, pastikan datang berdua dengan Eros, lorong penyambung kelas junior dengan senior terdengar angker di malam hari." ujarnya sambil tertawa.
Scarlett memutar bola matanya sebal, "ya, aku tahu. Aku tidak takut, beritahu kepada Eros agar bertemu di kantin setelah malam malam, jika ia takut, aku tidak masalah mau berjalan sendirian atau tidak," ujarnya sombong.
Lorong penyambung kelas Junior ada di gedung B, lorongnya ada di pembatasan gedung Junior, sementara kelas Senior ada di gedung C, ruang kepala sekolah serta asrama guru ada di gedung D, dari gedung C mereka hanya perlu menaiki lift yang bisa menyebrang.
Sementara asrama putra dan putri berada di gedung A, gedung A adalah gedung yang paling besar dan luas, di bagi menjadi tiga bagian, bagian pertama asrama putra, bagian kedua, asrama putri, dan bagian ketiga tempat makan.
"Baiklah, Sang Pemenang," tutur lelaki itu yang membuat Scarlett langsung naik pitam.
"Kent!" teriaknya, pria yang bernama Kent langsung menoleh, "baiklah, baiklah. Mungkin kamu menjadi galak semenjak pengumuman tadi. Oke, aku tidak akan menganggumu," Kent mengangkat tangannya lalu berjalan mundur, melambaikan tangannya dan pergi melewati koridor rute C.
***
Makan malam hari ini seperti biasa, hanya pergi ke kantin jam 6 sore, makan bersama teman dan bersenda gurau—atau hanya duduk sendirian di bangku yang dapat berisi 2 orang. Seperti Scarlett sekarang ini.
Sejak dulu, sejak pertama kali ia masuk ke sekolah ini memang ia tidak mempunyai teman sama sekali, hampir, hampir pernah mempunyai, namun temannya—sebut saja namanya Rose, Rose terhasut oleh teman-temannya yang lain, yang mengatakan bahwa Scarlett aneh, mempunyai penyakit menular dan menebarkan gosip palsu.
Scarlett tidak memperdulikan itu semua, kecuali sudah sampai di luar batas, ia memang aneh, ia mengakuinya sendiri, ia dapat membaca masa lalu dari barang yang dipegangnya, barang, bukan orang.
Namun, ia dapat mengendalikan kemampuannya, seperti saat ini, piring, garpu, dan sendok kantin ini mempunyai sejarah, namun, Scarlett tidak ingin membacanya, sudah malas dan sudah bosan.
Ting..
Garpu dan sendoknya jatuh, sebelumnya ia memegang kedua barang itu, sambil termenung.
"Jangan melamun, lain kali. Siapa tahu ada hantu di kantin ini yang mengincar nyawamu," Eros tiba-tiba datang dan duduk di depan Scarlett, menyantap soto dan nasi putihnya.
"Konyol. Mana ada hantu yang mengincar nyawa? Terdengarnya sangat tidak mungkin, untuk apa? Apakah dengan mencuri nyawa bisa membuatnya hidup kembali?" tanya Scarlett bingung.
"Ada, namanya Scarlett." ujar lelaki itu, langsung mendapat pukulan telak dari Scarlett.
"Bercanda. Jangan ditanggapi serius, hidupmu dipenuhi oleh keseriusan." jawab Eros, menyantap kuah sotonya.
"Eh, omong-omong, apa kamu tahu apa itu Deruza? Miss Thalia bilang bahwa Deruza makhluk berbahaya dan kita harus punya kekuatan yang kuat untuk melawannya, ah ya, kamu tahu besok kita akan latihan?" tanya Scarlett.
"Setahuku, Deruza itu makhluk yang tidak bergigi dan kecil, namun kita tidak bisa menganggapnya remeh karena dia kecil dan kita lebih besar dari mereka, mereka punya kekuatan yang sangat lebih dari kita, bahkan jika kekuatan kita digabungkan, tidak akan kuat untuk melawan mereka, bahkan satu orang saja kita tidak mampu, dan, kamu harus ingat, Deruza hidup bersama seperti kelompok werewolf, mereka hidup tidak sendiri, mereka mencari makan, tidur, dan ber-aktifitas bersama, mereka tidak pernah pisah sedikitpun, jadi jika kita ingin melawan salah satu dari mereka, kita harus melawan mereka semua." jelas Eros. Mangkuk dan piringnya sudah kosong, ia berbicara dengan pelan.
"Tapi, kita ditugaskan hanya untuk melawan satu orang Eros saja, kan? Bukan semua?"
"Ya, memang satu orang saja, namun, kamu ingat apa yang kukatakan tadi? Mereka hidup bersama, kita mengambil atau melawan salah satu dari mereka, mereka akan bertindak, apalagi kita ditugaskan melawan ketuanya, Zach."
"Zach? Namanya terdengar tidak asing ditelingaku, apakah dia terkenal, atau apa?" Scarlett mengerutkan dahinya, berfikir siapa itu Zach.
"Entahlah dia terkenal atau tidak, yang penting dia berbahaya, ia mempunyai kekuatan api yang mampu membakar apartmen terbesar dan terluas sedunia." ujar Zach.
Deruza. Ingat namanya Deruza, nama ketuanya Zach, mereka berbahaya dan mereka hidup bersama, kita bisa saja ditelan hanya karena melintasi kawasan mereka.
To be continued...
KAMU SEDANG MEMBACA
War
FantasySetiap tahun peperangan selalu terjadi, peraturannya simpel, namun hasilnya mengenaskan, hanya butuh mengirim dua orang dari daerah yang berbeda untuk berperang, orang yang sangat kuat dan sangat gagah walaupun itu perempuan sedikitpun. Tahun ini, E...