Matahari mulai menampakkan sinarnya. Menyambut hari yang baru dengan sinarnya yang terang dan membangunkan kedua sahabat yang sedang bermimpi indah.
Jarum jam sudah menunjuk angka 9, namun mereka berdua masih terlelap di atas kasur yang sangat nyaman itu. Wajar saja jika mereka lelah, mereka baru pulang dini hari dan tidak langsung memejamkan mata. Mungkin jika Nyonya Park tidak membangunkan Hana dan Keisha, maka mereka tidak akan terbangun.
"Hei, anak-anakku yang cantik ini tidak ada yang mau bangun hmm? Apakah kalian tidak lapar?" Ucap eomma Hana lembut seraya mengelus kedua putrinya itu.
"5 menit lagi eomma." Suara Hana terdengar serak, suara khas orang baru bangun tidur. Ia kembali menarik selimut untuk menutupi kepalanya, sedangkan Keisha sudah beranjak dari posisi tidurnya walaupun belum sepenuhnya sadar.
"Baiklah, Eomma kasih waktu 15 menit, kalau lebih dari itu kalian belum turun, tidak ada sarapan untuk kalian berdua." Ucap Eomma Hana sambil berjalan keluar kamar putrinya.
"Oke Eomma." Jawab Keisha sekaligus mewakili Hana yang masih tertidur.
Sepeninggalan Nyonya Park, Keisha beranjak dari kasur untuk membersihkan dirinya. Tubuhnya sudah sangat tidak nyaman mengingat waktu terakhir ia membersihkan tubuhnya itu -pagi hari kemarin. Keisha meninggalkan Hana yang masih bergelut dengan kasur nyamannya.
Tidak sampai 10 menit ia sudah menyelesaikan aktifitas membersihkan dirinya. Kurang lebih 5 menit waktu yang tersisa dari waktu yang diberikan Nyonya Park, ia segera membangunkan sahabatnya itu.
"Wah bagaimana bisa kau masih terlelap seperti ini sedangkan matahari sudah samgat terik." Ucap Keisha sedikit keras sembari menarik selimut serta bantal yang menghalangi muka Hana. Berharap cahaya matahari yang cerah itu dapat membangunkannya. Namun nihil, Hana hanya mengubah posisinya menghadap tembok, sehingga cahaya sang mentari tak dapat menginterupsi tidurnya.
"Aish kau ini. HEY PARK HANA WAKTU MU TINGGAL 5 MENIT JIKA KAU TIDAK INGIN PERUTMU KOSONG HINGGA MALAM NANTI!" Teriak Keisha geram. Habis sudah kesabarannya pagi ini. "Aku tunggu di bawah bersama Eomma. Jika kau telat turun, aku tidak bertanggung jawab." Lanjutnya.
Blam!
Pintu kamar Hana di tutup cukup kencang, hampir dibanting oleh Keisha. Seiring dengan kepergian Keisha dari kamar itu dan suara pintu dibanting, Hana baru terbangun dari tidurnya. Masih mengumpulkan nyawanya, ia berusaha membuka mata dan melihat jam dinding.
"MWO?! YAK MENGAPA KAU TAK MEMBANGUNKANKU?!" Ia berteriak panik, berlarian ke kamar mandi untuk membasuh mukanya. Setidaknya ia haris terlihat lebih segar. Persetan dengan mandi, yang ia perlukan sekarang adalah segera turun dan mendapatkan sarapannya.
•
"Aigoo anak Eomma yang satu ini akhirnya bangun dari tidur panjangnya eoh?" Sapa Eomma ketika Hana menampakkan dirinya di ruang makan. Tentu masih lengkap dengan baju tidurnya.
"Aku sangat lelah Eommaaa." Hana membela dirinya. Ia sudah menempatkan badannya disebelah Keisha, berhadapan dengan Eommanya. Roti selai yang sudah terhidang di depannya ia lahap dengan cepat, mungkin efek kelelahan semalam dan tidak segera mengisi perutnya.
"Woy pelan-pelan, kau ini perempuan, makanlah dengan anggun." Tegur Keisha yang gemas dengan kelakuan sahabatnya itu. Sedangkan Eomma Hana hanya terkekeh melihat kedua remaja di depannya.
"Ah Eomma jadi rindu sahabat Eomma saat SMA." Keluhnya. Lalu ia melanjutkan, "Sudah lama tidak bertemu dengannya, sebaiknya aku menghubunginya." Setelahnya ia pergi meninggalkan ruang makan. Mungkin ia mengkontak teman lamanya itu, seperti yang ia katakan tadi. Mungkin.
"Oh Kei, hari ini kau ingin pergi kemana? Aku akan mengantarmu." Ucap Hana dengan mulut yang penuh dengan makanan.
"Hei telan dulu makanannya baru berbicara. Dan untuk pertanyaanmu yang sebenarnya sulit dimengerti, bagaimana kalau kita ke daerah gangnam? Aku ingin berfoto di K-Star Road!" Seru Keisha.
"Hmm baiklah. Ayo berangkat setelah kita rapikan ini, sebelum matahari semakin tinggi." Kini ia berbicara dengan benar, tidak dengan mulut penuh dengan makanan.
"Yak! sadarlah. Aku yang akan merapikan semua ini." ucap Keisha sambil beranjak dari duduknya dan mulai mengumpulkan piring kotor di meja makan tersebut. Sedangkan Hana bingung dengan perkataan Keisha. "Dan untuk kau..." lanjut Keisha, "... pergilah membersihkan badanmu yang dekil itu. Kau belum mandi Park Hana-ssi."
Hana yang baru ingat bahwa ia belum mandi segera menatap baju yang ia kenakan saat ini. Beberapa saat kemudian, ia menepuk jidatnya sendiri. "Astaga bagaimana aku bisa lupa! Baiklah aku akan mandi." Serunya sambil berjalan cepat, mungkin bisa disebut berlari, ke kamarnya. Keishan hanya bisa menggelengkan kepala. 'Kemana Hanaku yang sangat feminim itu' batinnya.
•••
2018년 5월 4일
•••HAI! LONG TIME NO SEE GUYS
FINALLY AFTER 1 MONTH (I think 😂) DIRIKU KEMBALI!!
MAAF BANGET ngegantungin, maaf menghilang... but THANK YOU SO MUCH buat yang nunggu cerita ini dengan sabar :")
From now on, aku akan berusaha untuk fast update karena sudah tidak ada tanggungan belajar untuk sementara waktu.
Love you guyss,
Sunshinieee❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Its Not a Dream Anymore [Semi-Hiatus]
FanfictionKetika mimpi itu menjadi nyata dengan jalan cerita yang berbeda. Membawamu untuk bermimpi lebih tinggi lagi, berharap lebih tinggi. Sequel of Living With Bangtan.