Jaejoong bangun dari duduknya saat ingat jika bus terakhir sudah lewat. Namun ia kembali merasakan sakit di kakinya. Ia duduk lagi karena tidak tahan. Kemudian ia menoleh menatap Yunho yg duduk di sampingnya.
"Yun, aku boleh minta tolong?" Yunho tersadar dari fantasi liarnya saat mendengar suara Jaejoong.
"Ha? Minta tolong apa Jae?" Tanyanya.
"Bisakah kau mencari Ummaku? Bus terakhir sudah lewat." Ucapnya. Wajahnya memancarkan kekhawatiran. Tanpa menjawab Yunho langsung berlari keluar apartemen Jaejoong. Ia berharap Heechul belum jauh. Dimana mertuanya akan mencari tempat tidur di jam yg sudah semakin larut?
Yunho menghela nafas lega saat melihat Heechul berdiri tak jauh dari gedung apartemen itu. Ia berjalan menghampiri mertuanya lalu menepuk bahu Heechul dari belakang.
"Eomeonim." Heechul terkejut dan berbalik.
"Nak Yunho. Kenapa kau keluar?"
"Bus terakhir sudah lewat. Kenapa tidak besok saja pulang?"
"Sssttt.. aku tadi berbohong pada Jaejoong. Agar kau bisa berdua dengan Jaejoong." Yunho baru mengerti niat baik mertuanya.
"Lalu sekarang dimana Eomeonim akan tidur?"
"Aku tidak tau." Wajah Heechul sedih. Yunho merogoh ponselnya, ia menghubungi seseorang.
" Han Ahjussi, Bisakah kau menjemputku sekarang? Aku akan kirim alamatnya." Ia lalu mengerik pesan yg dikirim pada sopirnya.
"Kita tunggu sebentar Eomoeonim. Sopir saya sebentar lagi sampai." Ucapnya lembut pada Heechul.
Heechul tersenyum senang. Ia merasa seperti di film-film. Menantunya ternyata sangat baik dan perhatian.
Tak lama sopir Yunho datang. Yunho membukakan Heechul pintu. Hati Heechul senang bukan main, apalagi melihat mobil Yunho yg WoW. Matanya langsung berbinar cerah. Segala syukur ia panjatkan kepada tuhan.
Yunho mengajak Heechul ke rumahnya. Ia tidak tau mau mengajak Heechul kemana. Begitu sampai, mata Heechul melotot kaget. Rumah Yunho lebih besar dari bayangannya. Ia mulai menghayal bagaimana nanti putranya disana.
Kernyitan heran dari Tae Hee saat melihat putranya mengajak pria cantik lain. Ia mengira itu adalah selingkuhan Yunho.
"Yun. Siapa yg kau ajak?" Tanyanya.
"Kenalkan Umma. Ini Umma Jaejoong." Heechul tersadar dari hayalannya. Ia melihat wanita cantik di depannya. Umma Yunho.
"Annyeong. Saya Kim Heechul." Ia memperkenalkan diri.
"Besan. Kau cantik sekali. Kyaaa..." Tae Hee mendekat lalu memeluk Heechul. Pantas saja Jaejoong begitu cantik.
"Anda juga cantik nyonya."
"Jangan panggil nyonya. Kau akan menjadi keluarga juga."
"Eomeonim. Teleponlah Jaejoong. Dia sangat khawatir." Yunho memotong pembicaraan wanita dan setengah wanita itu.
"Ah. Iya aku lupa putraku." Heechul merogoh ponselnya. Ia lalu menghubungi Jaejoong.
"Yeoboseo"
"....."
"Umma sudah sampai." Ia memberi isyarat pada Yunho dan Tae Hee agar diam.
"....."
"Cepat?? Iya, tadi Umma bertemu dengan tukang ojek yg memberikan tumpangan. Ia mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi. Umma seperti terbang tadi."
Yunho manyun, dia dibilang tukang ojek?
"Umma tidak berbohong. Sudah dulu ya? Pasien Umma banyak. Sampai ngatri dihalaman."
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh Jaejoogie!!
Fanfiction"Boleh aku tau namamu? Kau sangat cantik." "Sekali lagi kau bilang cantik. Kubunuh kau." "Bagaimana ini? dia sudah memiliki kekasih." "Hanya ada satu cara. Pelet dia." Humor romance.