Jaejoong benar-benar menghindari Yunho, ia tidak ingin rasa cintanya semakin dalam jika terus berdekatan dengan pria itu. Namun itu membuat Yunho menjadi lebih bingung. Ia akhirnya memutuskan saran temannya itu. Maka hari ini ia tidak bekerja. Jaejoong yg tau Yunho tidak bekerja semakin sedih, ia mengira jika pria itu sedang sibuk mempersiapkan acara lamarannya. Berbeda dengan Sooman yg tersenyum bahagia jika Yunho tidak bekerja.
Malam ini Jaejoong pulang dengan wajah sedih. Ia semakin sedih saat ingat jika Ummanya sudah pulang ke desa. Ia sendirian sekarang, menahan rasa sakit yg terus ia rasakan.
Namun Jaejoong berhenti saat dilihatnya Yunho berdiri di lorong apartemennya. Pria itu memakai setelan resmi yg membuatnya semakin tampan. Ia bersandar di dinding samping pintu.Jaejoong melanjutkan langkahnya berusaha tak memperdulikan Yunho. Namun saat akan melewati pria itu. Tangannya dicekal kuat.
"Kenapa kau menghindariku?" Jaejoong menoleh menatap Yunho yg kini juga menatap dirinya.
"Aku tidak menghindarimu." Jawab Jaejoong berusaha menahan airmatanya. Sungguh, ia merindukan pria ini. Walau hanya sehari tidak melihatnya.
"Jangan berbohong." Yunho menyodorkan sebuah boneka gajah yg ia tau itu kesukaan Jaejoong.
"Apapun salahku. Aku minta maaf."Jaejoong menyentak tangannya sampai terlepas. Ia menatap Yunho dengan pandangan terluka.
"Jangan menemuiku lagi." Ucapnya. Ia hendak berjalan lagi, namun tangannya ditarik Yunho.Cup
Yunho mencium bibir Jaejoong lembut. Ia berusaha menyadarkan Jaejoong akan perasaannya. Ia tidak tau lagi apa yg harus dilakukannya. Selama ini ia sudah berusaha sebaik mungkin. Menekan rasa malunya demi berdekatan dengan pria ini. Disaat ia sudah mulai terbiasa dengan semuanya. Malah Jaejoong yg menghindarinya.
Jaejoong sangat terkejut. Ia merasa seakan waktu berhenti berputar. Berusaha sadar akan apa yg terjadi.
Jaejoong melepaskan ciuman Yunho. Airmatanya menetes jatuh, ia kecewa. Sangat kecewa dengan semua sikap Yunho padanya."Kau!" Jaejoong menunjuk Yunho.
"Kau mempermainkanku. Kau bilang jika kau akan melamar wanita yg kau sukai, tapi kenapa kau malah menciumku? Dasar brengsek. Aku benci kau. Jangan menemuiku lagi."Jaejoong langsung masuk ke dalam apartemennya. Ia menangis sesegukkan, dadanya sesak. Ia butuh seseorang sekarang.
Umma..
Yunho terdiam, ia masih memproses semua yg dikatakan Jaejoong.
Wanita?
Yunho tersenyum samar. Ini salah paham. Ia mengerti sekarang. Ia merogoh ponselnya menghubungi seseorang.
"Yeoboseo Eomeonim"
***
Jaejoong mengeluarkan cermin kecilnya. Ia ingin memastikan jika matanya sudah tidak sembab lagi. Ia tidak percaya menangisi pria itu sampai jam 2 pagi.
Merasa puas akan penampilannya. Ia melangkahkan kakinya, menyeret kopernya memasuki halaman rumahnya. Ia merindukan desa tempat kelahirannya. Disini. Ia tidak akan melihat Yunho. Dan semua tentang pria itu akan yerkubur seiring waktu berjalan.
Heechul keluar menemui putranya. Bisa ia lihat pancaran sedih dari mata itu. Mata yg selalu berbunar cerah, kini meredup. Ia merasa bersalah, semua ini karena dirinya. Heechul memeluk putranya. Seketika airmata Jaejoong jatuh lagi.
"Tidak apa-apa sayang. Keluarkan semuanya." Ucapnya lembut.
Mereka berjalan menuju teras depan. Heechul mendudukkan Jaejoong di kursi yg ada disana. Ia tersenyum lembut saat melihat pout di bibir Jaejoong.
"Ada apa? ceritakanlah" ucapnya lembut.
"Umma." Jaejoong merasa malu.
"Katakan saja sayang."
"Aku.. aku... aku menyukai seseorang." Jaejoong menutup wajahnya malu.
"Benarkah? Apa ia cantik?" Heechul tersenyum.
"Tidak Umma. Dia tampan."
"Ah.. dia pria?"
"Iya Umma. Tapi..."
"Tapi apa sayang?"
"Tapi dia akan melamar orang lain." Airmata Jaejoong kembali menetes.
"Apa di temanmu yg waktu itu?"
"I-iya Umma."
"Jadi kau menyukaiku?" Jaejoong tersentak mendengar suara yg sangat familiar di telinganya. Ia menoleh ke arah pintu yg kini terbuka. Tampak Yunho berdiri disana dengan senyuman lebar.
Pria itu berjalan menghampiru Jaejoong. Heechul juga berdiri mengambil koper putranya."Masuklah." Ucap Heechul lembut.
Jaejoong masih bingung dengan keadaan. Ia hanya menuruti apa yg dikatakan Ummanya. Ia berdiri lalu berjalan masuk ke dalam.
Kembali ia terkejut melihat sepasang suami istri yg saat ini duduk di ruang tamu.
"Umma siapa-"
"Mereka adalah orang tua Yunho yg datang untuk membicarakan pernikahan kalian." Ucap Heechul tersenyum lembut.
Mata Jaejoong melebar menyadari semuanya. Ia mulai mengingat semua sikap Yunho padanya. Pria itu selama ini selalu perhatian. Kenapa ia tidak menyadari itu?
Jaejoong menoleh menatap Yunho yg kini juga menatap dirinya. Airmatanya menetes, bukan airmata kesedihan. Namun airmata bahagia.Pria ini tidak menjadikannya kekasih, tapi langsung datang untuk menikahinya.
Jaejoong berjalan menghampiri Yunho."Hei jangan menangis." Yunho menghapus airmata Jaejoong lembut.
"Dasar bodoh." Jaejoong memukul pelan dada Yunho.
Yunho menangkap tangan Jaejoong, lalu memeluk pria itu erat.
"Aku mencintaimu." Bisiknya ditelinga pujaan hatinya.
Jaejoong mengangguk.
"Aku juga mencintaimu." Bisiknya disertai tangisan bahagia.Para orang tua tersenyum senang melihat itu.
***
"Jadi kalian setuju?" Ji Hoon menatap sepasang kekasih itu.
"Kami akan memyetujui apapun keputusan Appa." Yunho tersenyum senang sambil menggenggam erat tangan Jaejoong.
"Baiklah. Heechul-ssi mulai besok kau tidak keberatan pindah ke rumah kami?"
Heechul tersenyum sangat lebar.
"Tentu saja saya tidak keberatan." Ucapnya riang.
'Aku akan jadi pendeta setelah ini.' Batinnya."Mengenai barang-barang mu akan ada yg mengurusnya." Ucap Ji Hoon lagi.
"Umma." Jaejoong menatap Ummanya.
"Bagaimana dengan pekerjaan Umma?" Tanyanya.
Bagaimana mungkin Ummanya menjadi dukun di rumah keluarga Jung? Bisa-bisa semua maid disantet olehnya. Atau mungkin saja jika ada pelayan tampan akan di pelet"Umma sudah pensiun sayang." Ucap Heechul. Ia kan mau tobat sekarang.
"Begitukah?"
"Iya."
"Untuk baju dan cincin bagaimana?" Ji Hoon menatap Yunho.
"Aku yg akan mempersiapkan itu Appa."
"Baiklah."
"Jaejoong sayang." Tae Hee menghampiri Jaejoong. Memeluk pria itu erat.
"Selamat datang di keluarga Jung sayang."
~~~~~~~~~~
Maaf chap ini pendek. Otak saya lagi error.
Chap depan mungkin bakal end ya?
Saya sudah mempersiapkan ff baru.
Tapi saya masih bingung mau up yg mana dulu. Jadi saya akan kasi kalian pilihan para readerku~~Sequel Playboy Yunho versi Changmin.
Atau.
Ff Baru Yunjae.
Mohon dikomen ya??
Yg mana paling banyak. Itu yg bakal saya up duluan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh Jaejoogie!!
Fanfiction"Boleh aku tau namamu? Kau sangat cantik." "Sekali lagi kau bilang cantik. Kubunuh kau." "Bagaimana ini? dia sudah memiliki kekasih." "Hanya ada satu cara. Pelet dia." Humor romance.