Kehadiranmu bagaikan mimpi buruk ku...
"Luna".
"Kamu?"
Aku terdiam sesaat melihat seseorang yang memanggil ku yang menimbulkan luka itu. Luka yang ia tanam.
"Lo ngapain?""Gua ya sekolah disini lah. Apa kabar?"
"Oh.. baik seperti yang lu lihat"
Juna memperhatikan Luna dengan senyuman yang penuh arti. Ia sedang memikirkan bagaimana membuat Luna kembali bersama nya dan ia tidak mau Luna pergi lagi dalam kehidupannya.
"Pulang sekolah gua anterin lo ya?""Ogah!"
Luna pergi dari hadapan Juna dan ia menarik tangan Rara yang sedang bingung melihat kejadian tadi."Lun udah dong nangis nya bentar lagi kan pulang, besok juga kan kita udah selesai mos."
"Iya-iya. Uu peyuk."
"Najong kumat alay lo."
"Haha."
Tak terasa jam menunjukkan pukul 3, waktunya kami pulang.
"Ra balik bareng gua yak?""Sory Lun ga bisa, supir gua udah di depan gerbang. Gua duluan yak. Dadah."
"Hati-hati."
Disaat Luna ingin keluar dari kelas nya, tiba-tiba ada seseorang yang menarik tangan dengan keras sampai menimbulkan bekas merah.
"Ih apaan sih lo tangan gua sakit!""Balik bareng gua."
"Gua gak mau, kakak gua bentar lagi jemput gua."
"Haha, udah gak usah nungguin kakak lo."
"Apa lo bilang? Ogah gua mau nunggu kakak gua aja."
"Tadi gua nelpon kakak lo, gua bilang aja biar gua yang nganter lo pulang."
"Oh yaudah, gua balik aja naik angkot."
Juna mulai emosi. Ia menahan tangan Luna, "sampai lo gak mah gua anter pulang, gua sebarin aib lo."
"Gila lo itu ya. Fine ayok balik."
Disaat Luna sudah menyetujui pulang bersama Juna. Ia segera mengambil motornya dan langsung menghidupkan motornya. Disisi lain Luna menungu Juna di depan gerbang sekolah.
"Lama amat sih ngambil motornya?" Gua tinggal aja apa ya."
Setelah memikirkannya Luna berdiri dan berjalan ke halte untuk menungu angkutan.
"Luna tunggu. Kan udah gua bilang tunggu gua!"
"Lo lama geh."
"Naik!."
Dengan berat hati akhirnya Luna duduk di motor Juna. Ia cemas akan hal hidup nya setelah kedatangan Juna.
"Pegangan Luna nanti lo jatuh."
"Gak mau!"
Mendengar perkataan Luna, Juna sedikit emosi. Segera iya ngebut dan alhasil Luna memeluknya. Dari kaca spionnya, Juna terlihat menaikkan alisnya dan puas melihatnya.
"Enak kan meluk. Awas sampe lu lepasin. Liat aja apa yang bakal gua lakuin""Uh nyebelin banget." Dalam hati Luna berkata kebiasaan Juna dari dulu yang tidak suka dibantah masih saja. Sampai dirumah Juna membuka helm dan
"Luna kita udah balikan lagi, dan lo jadi pacar gua lagi."
Jangan lupa setelah membaca vote hehe
Jangan lupa koment yaa
See youuu
KAMU SEDANG MEMBACA
Luna
Teen FictionCemburu, egois, pengekang itulah sifatnya. Keluarga gua sendiri aja sampe dicemburuin. Gak berhak lo cemburu sama keluarga gua karna lo bukan siapa-siapa gua. Luna Anastasya Kusuma Gua pacar lo dan gua berhak atas semua lo. Gua ga mau lo ngebagi pe...