Bab 0.0

625 25 7
                                    

The Captain Series: The Cool Bad Pilot


Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta, Indonesia.

Angkasa melangkahkan kakinya dengan santai disertai senyuman manis yang terukir di bibirnya.

Tidak heran banyak kaum hawa menatapnya dengan tatapan memuja.

"Capt, jangan tebar pesona terus dong." Gerutu Alvi, co - pilot sekaligus sahabat Angkasa.

Angkasa terkekeh kecil, "Emang salah ya kalau saya senyum? Kan senyum ibadah." Balas Angkasa yang masih disertai kekehan kecilnya.

Alvi memutar bola matanya malas. Berada disamping Angkasa membuat dirinya menjadi tidak tampak, semua fokus hanya tertuju pada Angkasa.

"Kak Angkasa!"

Angkasa dan Alvi menghentikan langkah kakinya setelah mendengar suara yang tidak asing memanggil nama Angkasa.

Angkasa membalikkan badannya, senyum lebar seketika menghiasi bibirnya. "Eh Antha! Lo jemput kakak?" Ucap Angkasa senang.

Alvi lagi - lagi hanya dapat memutar bola matanya malas sayup - sayup mendengar kalimat memuja yang ditujukan untuk kakak beradik di hadapannya.

Antha menaikkan sebelah alisnya mendengar pertanyaan kakaknya, "Siapa juga yang mau jemput kakak, Antha ada jam terbang, lihat dong udah rapih pakai seragam kebanggaan kayak gini." Balas Antha sebal.

Angkasa tidak dapat menahan tawanya lagi karena melihat sikap adiknya.

"Cuma mau nyampein, tadi eyang nitip pesan kalau ketemu kakak, eyang mau kakak langsung pulang ke rumah, ada yang mau dibicarain. Penting, serius." Ucap Antha dengan raut wajah serius miliknya.

Angkasa terdiam.

"Udah lah, Antha pergi dulu." Lanjut Antha yang lalu pergi melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam bandara.

Angkasa masih terdiam.

Tiba - tiba pikiran Angkasa penuh dengan hal - hal yang akan menjadi topik bahasan dari eyang untuk dirinya.

Angkasa tersentak saat merasakan ada yang menoel pundaknya.

"Capt, ayo. Ngelamunnya nanti aja, lebih baik sekarang pulang." Ucap Alvi yang lalu pergi mendahului Angkasa dengan menarik kopernya santai.

Angkasa masih terdiam.

Angkasa menghela nafas lelah, ia menggelengkan kepalanya kecil, berusaha menghilangkan pikiran - pikiran negatif tentang topik yang akan eyangnya bahas.

Dengan senyum mengembang Angkasa melangkahkan kakinya lebar - lebar untuk menyusul Alvi yang sudah cukup jauh di depannya.

"Dasar co - pilot kurang ajar, captain-nya lagi kalut bukannya dikasih masukkan atau semangat, eh malah ninggalin." Gerutu Angkasa sebal.

Tidak lupa, Angkasa kembali memamerkan senyuman miliknya kepada semua orang.

Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo, Indonesia.

"Dok, ini daftar nama pasien yang dokter minta." Ucap seorang perawat seraya memberikan selembar kertas kepada perempuan di hadapannya.

Perempuan tersebut kemudian menerima kertas itu, "Terima kasih." Ucapnya dengan senyuman tipis.

"Sama - sama dokter Arsyana Siva Savero yang paling cantik sejagat raya alam indonesia permai." Balas Alisa dengan senyuman lebarnya.

The Cool Bad PilotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang