Bab 0.4

174 9 0
                                    

The Captain Series: The Cool Bad Pilot

Arsyana menelan salivanya dengan kasar, jantungnya tidak bisa berdegub dengan normal.

Arsyana menghirup pasokan oksigen sebanyak - banyaknya untuk mengisi paru - paru yang serasa kehabisan persediaan oksigen.

Arsyana mengutuk dirinya yang terlalu berlebihan, ia seperti lupa akan dirinya karena kelakuan Angkasa.

"Dok, dokter kenapa?"

Arsyana dengan cepat menatap seorang laki - laki yang tubuhnya masih dibalut seragam putih abu - abu, itu Rion.

Senyum Arsyana terbit, "Tidak apa - apa Radirzha." Balas Arsyana masih dengan deguban jantung yang nyata.

Rion menaikkan satu alisnya keatas, "Saya biasa dipanggil Rion, dokter." Ucap Rion sebal.

Arsyana terkekeh pelan mendengar Rion, "Saya lebih suka memanggil kamu dengan panggilan Radirzha."

Rion hanya dapat menghela nafas, tidak dapat menolak maupun menyetujui.

"Dokter, apa mama bisa sembuh?" Tanya Rion dengan raut wajah berubah sedih seketika.

Senyum Arsyana seketika luntur, ia ikut merasakan kesedihan yang Rion rasakan saat ini. "InsyaAllah sembuh Radirzha, jika Tuhan mengijinkan kenapa tidak? Jangan berputus asa dahulu, saya yakin teman saya yang menjadi dokter tanggung jawab untuk mama kamu bisa." Jawab Arsyana berusaha menguatkan Rion.

Arsyana lalu menepuk pelan pundak Rion yang berada di hadapannya.

"Dokter, saya tidak tau apa jadinya kalau mama saya diambil oleh-Nya." Gumam Rion pelan, namun indra pendengaran Arsyana dapat mendengar dengan jelas apa yang diucapkan oleh Rion.

Hening.

Rion tersenyum tipis, senyum yang menjelaskan luka yang dirinya pendam. "Tuhan telah menjemput Olivia, saya sangat hancur dokter. Kalau sekarang Tuhan juga ingin menjemput mama, saya tidak tau harus bagaimana lagi." Ucap Rion dengan menundukkan kepala, berusaha menyembunyikan ekspresi sedih yang terpampang jelas di wajahnya.

"Tapi dokter, disaat saya putus asa seperti ini saya juga bersyukur, Tuhan adil dokter. Tuhan mengirimkan seseorang yang selalu menyemangati saya, dan anehnya dia mirip dengan Olivia." Gumam Rion dengan tatapan lurus menerawang.

Hening.

Pikiran Arsyana mulai berputar dengan keras, menebak - nebak siapa gadis yang dibicarakan oleh Rion.

Dan Arsyana menemukan sedikit kemungkinan pada satu orang gadis.

Rion menatap dalam ke mata Arsyana, "Apakah tadi dokter melihat perempuan yang tadi di samping saya saat di sekolah?" Tanya Rion dengan senyuman tipis yang tiba - tiba terukir di bibirnya.

Hening.

Arsyana hanya dapat terdiam, tebakannya benar.

"Namanya Arabella Rafatama, saya memanggil dia Abel disaat orang lain memanggil dia, Bella atau Arabella." Dan senyuman Rion semakin berkembang lebar saat dirinya mendeskripsikan tentang Arabella.

Pikiran Arsyana melayang pada Angkasa.

Adik Angkasa, Arabella, satu - satunya harapan bagi Arsyana untuk meminta bantuan.

Meminta bantuan untuk menjadi pelukis sementara senyum manis Rion yang hilang semenjak kecelakaan yang terjadi.

Kecelakaan yang merenggut nyawa adik satu - satunya dan membuat mamanya koma hingga sekarang.

The Cool Bad PilotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang