Bab 0.3

186 11 2
                                    

The Captain Series: The Cool Bad Pilot


Angkasa menahan tawanya saat melihat Arabella membuang muka kesal karena ulah laki - laki yang berada di hadapannya.

Arabella terlihat sangat menggemaskan.

Angkasa lalu merengkuh lembut Bella yang berada di sampingnya, "Bella, itu si Anggara kasihan loh." Goda Angkasa seraya melirik Arabella dan Anggara secara bergantian.

Arabella memutar bola matanya malas, ia kemudian menatap sebal Angkasa.

Angkasa hanya dapat tertawa kecil membalas tatapan Arabella yang terlihat mematikan.

"Bell, gue kan udah jauh - jauh kesini buat jemput lo, masa lo gak mau berangkat bareng gue." Ucap Anggara dengan wajah memelasnya.

Melihat wajah memelas Anggara membuat tawa Angkasa semakin pecah.

Indahnya masa remaja.

Arabella mendengus sebal, ia memberikan tatapan sinisnya pada Anggara. "Lagian ya kak Anggara Aldebaran, siapa juga yang nyuruh kakak kesini, gak ada kan?" Balas Arabella jutek, membuat wajah Anggara semakin memelas. Baru kali ini Angkasa melihat Arabella dengan jutek yang maksimal bener-bener jutek. Bukan terlihat sebal ataupun marah karena sikap Arabella, Angkasa justru terlihat sangat gemas dengan adik kecilnya tersebut.

Angkasa berdehem membuat perhatian Arabella dan Anggara teralih kepadanya.

"Bella, kamu gak boleh kayak gitu loh. Kakak kan pendukungnya Anggara, sudah lebih baik kamu cepat berangkat sama Anggara." Ucap Angkasa menggoda, Angkasa sangat senang membuat Arabella sebal.

Membuat Arabella kesal adalah hobi dan hiburan tersendiri bagi Angkasa.

Arabella dengan ekspresi terkejutnya.

Anggara dengan senyuman lebarnya.

"Kok kak Angkasa ngebelain kak Anggara sih? Bella kan berangkat bareng kak Antha." Balas Arabella dengan nada dan raut wajah tidak terima.

Senyum jahil Angkasa terukir manis di bibirnya, "Flightnya Antha diundur jadi siang nanti, kamu emang tidak diberitahu?" Ucap Angkasa tanpa menghilangkan senyum jahilnya.

Arabella terkejut, ia menatap Angkasa tidak percaya.

Anggara menatap Angkasa dengan semangat, "Wah gila lo kak, panutan gue abis!" Ucap Anggara penuh semangat. "Bell, ayo berangkat. Nanti telat, kalo gue udah biasa dihukum, tapi kan lo enggak." Tambah Anggara, ia menarik-narik kecil ujung tas Arabella.

Lucu, seperti anak kecil yang meminta mainan kepada ibunya.

Dengan raut wajah pasrah,  Arabella menghela napas lemah.

Dan pada detik berikutnya seketika ekspresi wajah Arabella berubah, ia menatap Angkasa dengan tajam. "Pengumuman untuk kak Angkasa, hari ini kita marahan, gak tau sampai kapan. Jadi jangan sok asik ataupun dekat-dekat dengan Bella!" Ucap Arabella memberikan ultimatum.

Angkasa dan Anggara sama-sama terkejut mendengar ucapan Arabella.

Arabella tidak main-main den gan ucapannya.

Tidak ingin membuang waktu lebih banyak, Arabella kemudian menarik lengan Anggara untuk menjauh pergi menuju di mana mobil Anggara terparkir di depan rumah.

Angkasa hanya dapat menatap kepergian Arabella dan Anggara dengan ekspresi terkejut ditambah bibirnya yang setengah terbuka.

Shock mendadak membuat pikiran Angkasa tiba-tiba menjadi kosong.

The Cool Bad PilotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang