32; stop

28.4K 5.1K 2.1K
                                    

[𝕝𝕠𝕒𝕕𝕚𝕟𝕘...]
[𝕤𝕪𝕟𝕔]

Senja telah tiba begitu Haru dan Manajer Lee tiba di lokasi.

Restoran itu telah dipenuhi dengan puluhan staf yang selalu ada untuk Haru. Beberapa bahkan ia telah kenali sebelum debut.

Gadis itu berjalan masuk dan menyapa mereka semua satu per satu dengan bahagia. Setelah menyapa mereka, pandangan Haru tertuju pada Manajer Lee yang sedang berbicara dengan Hyun Seok, salah satu produser untuk lagu Haru yang terbaru itu.

Tak lama kemudian, Manajer Lee berjalan mendekat ke arah gadis itu dan membisikkan, "Nam PD dan Dean tidak bisa datang malam ini."

Gadis itu menaikkan alisnya. Meski sebenarnya ia bersyukur karena tidak harus bertemu dengan Dean, jujur, Haru mulai merasa bahwa beberapa hal memang sudah berubah. "Jika Yeong Cheol CEO-nim masih menjabat, pasti ia telah datang sedari tadi," ucap Haru lalu menghela napas.

Manajer Lee menepuk pundak Haru. "Sudahlah, tidak apa. Setidaknya aku dan orang-orang ini tidak dipecat begitu saja," ujarnya sembari menatap ke seisi restoran yang penuh dengan orang-orang yang bercengkrama satu sama lain.

Haru menunduk. Ini adalah acara pertama yang di adakan agensinya setelah pergantian jabatan itu. Dan ia tidak dapat mengatakan bahwa ini adalah awal yang baik. Gadis itu kemudian menatap manajernya, "Semuanya akan baik-baik saja, 'kan?"

Kini lelaki itu tersenyum tipis dan mengangguk. Setelah itu ia mengajak Haru untuk duduk di kursi dan ikut makan bersama.

Hingga akhirnya malam sudah terlalu larut, mayoritas staf telah pulang dan hanya tersisa kurang dari sepuluh orang yang berada di sana.

Restoran yang dihiasi dengan cahaya lampu kekuningan itu kini sudah agak sepi. Beberapa meja panjang masih terdapat banyak piring, sumpit, serta yang berserakan di atasnya.

Sementara Haru masih duduk di tempat yang sama, meminum soju tanpa henti. Gadis itu tidak mudah mabuk karena minuman keras, badannya cukup kebal untuk hal itu. Jadi ia terus mengisi gelasnya hingga penuh dan menghabisinya lagi dan lagi.

Ia sudah tidak dapat begitu fokus pada keadaan sekitar. Suara-suara percakapan orang lain sudah terdengar samar olehnya. Meski begitu, ia masih dapat terbilang sadar.

Gadis itu meletakkan gelas kecilnya di meja, ia baru saja menyelesaikan botol ketiganya. Saat ia baru ingin meraih satu botol lagi, seseorang mengambil botol hijau tua itu.

Haru mengernyit dan menatap ke samping kanan.

Jungkook. Benar? Apa ia tidak salah melihat?

Lelaki itu sedang memegang satu botol soju yang tadi hendak ia raih, sembari menggeleng-geleng saat menatap Haru. "Aku tidak tahu kalau kau ini peminum berat," ucapnya.

"Jeon, kenapa kau datang ke sini?" tanya gadis itu.

Lelaki itu menghela napas, "Untuk menjagamu."

Haru mengernyit. Ia lalu menunjuk ke sekeliling ruangan asal-asalan, "Tidak akan ada yang menggangguku di sini. Mereka semua orang-orang di agensiku."

Jungkook meletakkan botol soju itu kembali di meja, namun kali ini di luar jangkauan gadis itu. "Jadi kau ingin aku pulang saja?"

Gadis itu tersenyum tipis lalu menggeleng. Tatapan mata Haru yang sayu akibat minum terlalu banyak soju kini terpaut pada lelaki itu seakan tidak ada pemandangan lain yang lebih menyenangkan daripadanya. "Biarkan aku memandangimu sepanjang malam," ucapnya.

Lelaki itu tertegun. Kemudian ia membuka botol hijau tua yang ia letakkan tadi dan menuangkannya pada salah satu gelas yang diletakkan terbalik, belum pernah dipakai sebelumnya.

SYNCTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang