39; suffer

24.7K 4.3K 990
                                    

[𝕝𝕠𝕒𝕕𝕚𝕟𝕘...]
[𝕤𝕪𝕟𝕔]

Hari-hari berikutnya dilalui oleh gadis itu dengan berdiam diri di rumah.

Internet masih saja penuh dengan nama Haru, situs-situs penggemar juga tidak ada bedanya. Kemarin malam, berita bahwa lagu terakhir Haru telah dikonfirmasi terlibat dalam manipulasi chart afau sajaegi telah keluar.

Manajer Lee berjanji akan menjemputnya hari ini, ia akan membawa gadis itu ke agensi karena Nam PD ingin memberitahu sesuatu.

Gadis itu telah bersiap-siap sedari tadi, dengan pakaian seadanya karena ia merasa bahwa ini bukan saat yang tepat untuk berdandan dan berpakaian bagus. Beberapa hari belakangan ini, Haru juga mengabaikan Jungkook. Ia tidak membalas satu pun pesan darinya, begitu pula dengan teleponnya saat malam.

Haru juga tidak bermain game belakangan ini karena ia tahu bahwa Jungkook akan menemukannya di sana. Padahal, ia yakin bermain game akan cukup membantu suasana hatinya.

Ya, ia sedang menjauhi lelaki itu karena hatinya ragu. Gadis itu ragu apakah Jungkook benar-benar menyukainya atau tidak.

Mungkin saja perasaan yang lelaki itu miliki untuknya hanyalah ilusi semata. Perasaan yang timbul karena mereka terlalu sering bersama. Oleh karena itu, Jungkook akan marah jika ia bersama orang lain.

Namun di saat yang sama dengan meragukan lelaki itu, ia juga ingin Jungkook untuk berada di sisinya dan menemaninya.

Jika saja ia dapat meminjam bahu lelaki itu sekali lagi. Atau merasakan pelukan lelaki itu sekali lagi, pasti akan jauh lebih baik.

Perasaan yang tumpang tindih itulah, yang membuat Haru semakin bingung dan akhirnya memilih untuk tidak melakukan apa-apa.

Hari-harinya yang berat ia habiskan sendiri. Sesekali mencoba untuk mengalihkan perhatian dan kekhawatirannya dengan melakukan hal lain. Menonton, bermain bass, apa pun itu.

Bel pintunya berbunyi, gadis itu pun mengambil tasnya dan berjalan keluar. Manajer Lee berdiri di depan pintu sembari menatap Haru dengan cemas.

"Kau sudah makan?" tanya lelaki itu. "Jika belum, kita singgah untuk makan dulu."

Haru menggeleng, "Tidak usah, aku sudah makan tadi."

Manajer Lee berjalan masuk ke rumah gadis itu. Ia berjalan ke arah dapur dan membuka lemari es di sana sementara mengamatinya dari belakang.

"Kau bahkan tidak punya makanan di sini, apa kau yakin kau makan beberapa hari ini?" tanya Manajer Lee sembari memegang pintu kulkas dan menatap Haru dengan panik.

Gadis itu menatap lelaki itu bingung, "Aku memesan makanan jadi." Haru menaikkan satu alisnya, tidak biasanya Manajer Lee bersikap aneh seperti ini.

"Kalau begitu nanti aku akan membelikanmu persiapan makanan," ucap Manajer Lee lalu menutup pintu lemari es dan berjalan kembali ke pintu. Persediaan makanan Haru memang dibelikan oleh Manajer Lee karena tidak mungkin gadis itu berkeliaran di supermarket.

Haru mengernyit, "Tidak usah. Kau bisa melakukannya nanti, masih ada hari lain."

Lelaki itu ingin membuka mulutnya lagi. Namun ia memutuskan untuk bungkam.

ㅡㅡㅡ

Perasaan Haru menjadi tidak nyaman semenjak melangkahkan kaki di agensinya itu. Sudah diketahui dengan jelas olehnya bahwa penyebab semua ini adalah karena Nam PD, meski para netizen hanya menyalahkan Haru saja. Anehnya lagi, mereka bahkan seakan tidak ingat bahwa di lagu itu juga memiliki penyanyi lain, yaitu Dean. Hanya dirinya yang mendapatkan pengaruh buruk.

SYNCTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang