"Kok masih di kelas, Ra?"
Aera yang sedang sibuk mengerjakan tugas fisika dari pak suho itu mendongak. Ia menatap sekeliling kelasnya yang kosong. Hanya ada dirinya dan Jaehyun.
Jaehyun.. Mengajaknya ngobrol?
"Iya, gue ngomong sama lo Lee Aera." kata Jaehyun mendekat ke meja Aera. "Gue boleh duduk ra?"
Aera menganggukan kepalanya lalu menarik kursi di sebelahnya yang masih kosong. "Boleh kok, duduk aja Jae"
"Yuqi mana?" tanya Jaehyun ketika ia duduk di samping Aera.
Biasanya juga Aera dan Yuqi kemana-mana berdua. Tapi kenapa Aera sendirian?
"Yuqi istirahat duluan sama Lucas."
Jaehyun mengangguk-anggukan kepalanya mengerti. Ia menoleh ke arah gadis itu. "Kok gak istirahat dulu?"
Aera menggeleng lalu menyengir. "Ga boleh istirahat Jae kalo ini belum selesai." ucapnya.
Jaehyun melirik lima soal fisika di meja Aera. Tapi belum ada satupun yang di kerjakannya. Padahal bel masuk sebentar lagi akan berbunyi.
Apa gadis itu sudah makan?
"Bawa makan Ra?" tanya Jaehyun dan di balas anggukan kepala oleh Aera.
"Makan dulu," suruh Jaehyun tersenyum tipis. "Siniin pulpen sama soal fisikanya," lanjutnya.
"Eh, buat apa?" kening Aera mengernyit heran.
"Biar gue yang ngerjain. Lo makan aja." Jaehyun mengambil pulpen dan soal fisika di meja Aera.
"Eh, jangan Jae! Nanti kalo pak suho tau dia bisa marah. Gapapa kok, gue aja yang ngerjain"
Aera ingin mengambil soal dan lembar jawaban itu kembali tetapi dengan cepat Jaehyun menjauhkannya.
"Makan Ra." nada bicara Jaehyun berubah dingin. Aera pasrah, ia mengambil kotak makan di kolong mejanya.
Aera menoleh ke Jaehyun. Biasanya laki-laki jangkung itu di jam istirahat gabung dengan teman gerombolannya. Dan tak pernah mengajaknya mengobrol.
Jangankan ngobrol, nyapa aja gapernah. Padahal mereka udah hampir tiga tahun sekelas :)
"Gue kira lo gak kenal gue Jae." Aera tertawa lalu memakan nasi goreng yang di buat oleh Mama Sandara.
Jaehyun mengalihkan tatapannya pada Aera. "Gimana ga bisa kenal? Kita udah hampir tiga tahun sekelas."
"Tapi sikap lo Jae, sikap lo yang seakan-akan gak ngenalin gue" Aera membatin.
Jaehyun bangkit dari posisinya lalu tersenyum lebar. "Udah nih Ra. Gue cabut ya mau nyamperin Taeyong."
Aera bengong. Bagaimana bisa Jaehyun mengerjakan soal sesulit itu hanya dalam waktu sepuluh menit?!
Jaehyun terkekeh. "Jangan bengong, nanti kesambet," candanya lalu mengusak kepala Aera.
Aera terdiam. Ia hanya bisa memperhatikan cowok itu berjalan menjauh.
Iya, cowok yang dulu hanya bisa ia liat tanpa berani mengajaknya mengobrol. Sekarang malah bisa sedekat ini.
"Jae kenapa? Kesambet?
+
"Bang! Cepet jemput Aera. Sekolah udah sepi nih" kata Aera yang tengah menelpon.
"Sorry dek, Abang gabisa jemput. Soalnya Abang lagi— aduh.. eh minggir anying!"
"Bang kenapa?" tanya Aera seketika panik.
"Gapapa dek. Udah, Abang lagi sibuk."
PIP
"Ihh! Awas aja gue bilangin mama lo bang!" rutuk Aera sambil memasukan ponselnya. Abangnya itu memang sangat menyebalkan.
Aera menatap sekolahnya yang sudah sepi. Terus sekarang ia pulang naik apa?
"Belom pulang, Ra?"
Aera terkesiap. Perempuan berambut hitam itu menoleh ke arah kanan. Ia menyengir lebar.
"Hehe.. belum nih, lagi nungguin Bang Chanyeol pulang kuliah."
"Ayo bareng aja, kalo nunggu abang lo keburu maghrib nanti," titahnya. Ia menyuruh Aera untuk cepat naik.
"Beneran gapapa nih?" tanyanya di balas anggukan kecil. "Makasih Jae. Sorry ngerepotin terus."
"Santai kali, Ra." balas Jaehyun ketika Aera sudah naik ke motor Ninjanya. "Tapi pegangan, gue mau ngebut."
Aera menggaruk pipinya yang tidak gatal. Ia sangat kaku untuk memegang jaket denim yang di pakai Jaehyun. Akhirnya ia memilih pegangan pada besi belakang motor.
"Udah nih Jae!" seru Aera membuat Jaehyun menengok ke belakang. Sedetik kemudian tawa Jaehyun pecah, rasanya ia ingin mengacak rambut gadis itu gemas.
"Ra.. Ra, kenapa ga dari dulu gue kenal lo sih?"
••
Manis manis dulu yap, paitnya belakangan aja~
Aku lagi pusing soalnya besok mtk 4 jam huhu
KAMU SEDANG MEMBACA
dua garis biru ; jaehyun
Fanfiction"Jae, ini apa kok garisnya ada dua?" - Aera ©CIGASRETTE-