3

31 4 0
                                    

Rain dan Ray tiba di rumah Rain. Rumah yang tidak begitu besar namun terlihat nyaman.
Rain turun dari motor Ray.

"Makasih yaa Ray udah nganterin gw pulang" ucap Rain sambil tersenyum manis.
"Iya, sami-sami. Ohh iya, nyokap lu mana? Biasanya kalau gw nganterin atau gak jemput lu, pasti ada nyokap lu" tanya Ray.
"Ohh,,, my moms lagi di butik nya. Dia tadi nelpon gw. Katanya kalau udah sampe rumah, gw disuruh ke butiknya sama pak Deni" balas Rain.
"Lahh..., kenapa gak sekalian aja gw yang nganterin lu? Kesian pak Deni, udah tua. Mendingan sama gw Rain, masih muda dan tampan lagi" ujar Ray dengan rasa percaya diri yang tinggi.
"Huufft...udah deh Ray. Mendingan lu pulang terus istirahat gih. Kerjain pr buat pelajaran besok. Nanti lu kecapean kalau nganterin gw ke butik my moms"ucap Rain.
"Ihh.... perhatian banget sih. Jadi makin sayang gw" ucap Ray keceplosan.
"Apa...? Tadi lu ngomong apa?" tanya Rain terlihat bingung.
"Yaa... maksud gw, gw makin sayang sama lu sebagai teman. Kita kan udah temenan dari kecil, Rain. Udah sana, masuk. Ganti baju, makan terus siap-siap ke butik tante Verna (ibunya Rain)" ucap Ray.
"Iya iya. Kalau gitu, gw masuk nih. Bye... hati-hati di jalan yaa Ray" ujar Rain lalu membalikkan badannya dan masuk ke rumahnya.

Saat Rain sudah masuk ke rumahnya, Ray berbicara sendiri.

"Rain Rain..., dari kelas 10 sampai sekarang, masih aja lu bertahan di hati gw. Susah banget rasanya kalau gw jauh dari lu. Semoga, lu itu takdir yang gak cuman singgah sebentar" ucap Ray lalu dia menyalakan motornya dan pulang ke rumahnya.

******************************

Hari pun berganti. Kini, jam sudah menunjukkan pukul 6 pagi. Namun, Rain tak biasanya belum bangun. Ibu Verna aka moms nya Rain, langsung menuju kamar anaknya itu.

Saat sampai di kamar anaknya, dia pun langsung membangunkan Rain. Telapak tangan ibu Verna memegang dahi Rain yang ternyata panas.

"Astaga..., ternyata Rain lagi demam. Rain..., nak bangun. Kamu pusing yaa?" ucap ibunya Rain.

Rain mengerjapkan matanya. Dilihatnya, sang ibu sudah berada disampingnya.

"Moms..., jam berapa ini? Aku kesiangan yaa bangunnya?" tanya Rain.
"Jam 6 sekarang sayang. Kamu gak usah sekolah yaa. Kepala kamu panas, kamu demam nak. Biar ibu nanti kirim surat ke sekolah kamu ya. Sekarang, kamu tunggu disini. Ibu mau ambilkan sarapan sama obat buat kamu, oke" ucap bu Verna.
"Iya,,, moms. Aku ngerasa kecapean ini. Udah seminggu, rasanya badanku ngilu gitu moms" ujar Rain.
"Iya... ibu tahu. Sudah yaa, ibu kebawah dulu" ucap bu Verna lalu dia meninggalkan Rain.

Sang ibu langsung menuju ke bawah untuk mengambilkan sarapan dan juga obat.
Sedangkan Rain, dia melanjutkan tidur cantiknya di pagi hari. Yang Rain rasakan sekarang adalah badannya terasa sangat ngilu dan nafasnya terasa panas.

------------------------------------------------------

* Summer At EF School *

"Mila..., Rain belum datang?" tanya Prilly aka sekretaris di kelas 12 Sains.
"Belum, Pril. Kayaknya dia telat, mungkin" balas Mila.
"Ohh..., tumben banget kalau Rain telat" ucap Prilly.

Kring...kring...kring...

Bel tanda untuk memulai pelajaran pun berbunyi. Ray datang ke kelas dengan tergesah-gesah. Hari ini dia senang karena dia berhasil untuk tidak telat tapi datang tepat waktu. Yaa datang pada saat bel masuk berbunyi.

"Woii... bro and bray!! Tumben sob,,, gak ditahan sama yang di bawah" ucap Karrel kepada Ray.
"Yoii lahh... datang TEPAT WAKTU" balas Ray.
"Ray..., lu dateng gak sama Rain?" tanya Mila.
"Enggak. Emang Rain belum datang?" balas Ray.
"Belum. Aduh..., Rain kemana yaa? Apa jangan-jangan dia sakit?" ucap Mila.
"Yahh... dia kemana? Gw coba telpon yaa" ucap Ray.


Mila hanya menganggukkan kepalanya. Dia bingung, tak biasanya Rain belum datang setelah bel masuk berbunyi.
Ray mencoba menghubungi Rain.

Tuthh....tuthh...tuthh...
The number you're calling it's no active. Please try again.

"Yahh... nomornya gak aktif lagi. Aduhh Rain kemana yaa? April... Rain gak ngubungin lu?" tanya Ray yang mulai panik karena Rain belum juga datang.
"Enggak Ray. Gw kira dia datang sama lu. Kan biasanya kalian berdua" ucap Aprilia.
"Aduhh... kenapa yaa dia?" balas Ray yang mulai frustasi.
"Ehh... Ray! Nihh ada chat dari Rain" teriak Dallas sambil menunjukkan handphone miliknya.
"Seriusan lu? Mana?" tanya Ray.
"Iyaa ada chat. Chattan gw sama dia yang kemarin, hahaha" balas Dallas sambil tertawa renyah.

Tiba-tiba saja, Mrs. Nani aka guru bahasa Inggris pun masuk ke kelas. Pelajaran pun dimulai. Dan... Mrs. Nani mulai mengabsen satu per satu muridnya. Saat hendak menyebutkan nama Rain, tiba-tiba karyawan sekolah bagian FO mengetuk pintu kelas.

Tukk...tukk...tukk...
"Permisi..." ucap orang itu.

Lantas semua murid mulai fokus dengan karyawan itu.
Mrs. Nani mempersilahkan karyawan itu untuk masuk.

"Good morning, Mrs. Nani. Ini ada surat dari orang tua Rain Florencia. Katanya, hari ini anaknya yang bernama Rain Florencia tidak masuk dikarenakan sakit demam" ucap karyawan itu sambil memberikan surat kepada Mrs. Nani.
"Ohh iya mas. Terimakasih. Nak..., disini yang jadi sekretaris siapa?" tanya Mrs. Nani.
"Kalau begitu saya permisi Mrs" ucap karyawan itu lalu dia pergi keluar kelas.
"Saya Mrs., saya sekretarisnya" ucap Prilly sambil berjalan menuju kearah Mrs. Nani dan mengambil suratnya.

Pelajaran pun kembali berjalan. Ray bertanya-tanya dalam hati, Rain sakit apa yaa? Perasaan kemarin dia baik-baik aja. Ahh..., pulang sekolah gw harus ke rumahnya. Harus...!

~~~

Bel tanda pulang pun berbunyi. Ray langsung merapihkan buku-buku miliknya dan segera memakai jaket dan mengambil kunci motornya. Dia tak tahan untuk tidak melihat keadaan Rain.
Dallas, Karrel dan Bimo yang melihat tingkah si Ray langsung menghadang si Ray saat Ray hendak melangkah keluar kelas.

"Stop...! Stop...!" ucap Bimo.
"Mau kemana lu sob? Kan kita nanti malem mau ada latihan futsall" ujar Karrel.
"Iyaa,, gw tau. Gw mau pulang dulu. Latihannya jam 8 malem kan?" balas Ray.
"Mau pulang ke rumah lu atau ke rumahnya Rain nihh?" ledek Dallas.
"Yaa ke rumah gw lah. Ngapain juga gw ke rumahnya Rain. Udah ahh,, gw duluan yaa" ucap Ray berbohong.
"Yo... hati-hati sob. Jangan lupa, nanti malem jam 8 di Gardening Futsall" teriak Karrel kepada Ray.

Ray hanya memberikan jari jempolnya lalu dia segera berlari ke parkiran.

"Bisa aje si Ray bohong. Udah jelas-jelas tuhh anak suka sama si Rain dari kelas 10. Bener gak?" ucap Bimo.
"Yoooihhh....! Bisa ae si Ray. Udah yuk sob, kita ke rumahnya Obby" ajak Karrel.

Mereka bertiga pun pergi meninggalkan kelas.

"Eh, tunggu. Gw nganterin Cerry pulang dulu ya. Nanti dia marah sama gw" ucap Dallas.
"Iyadah... ribet yee kalau punya pacar like si Cerry" ejek Bimo.
"Hahaha...." tawa Karrel.

------------------------------------------------------

Yeah yeah yeah.....
Part 3 guys...!!
Makin gereget sama si Ray. 😀

Terus VOTE yaa... tolong bantu eke bok... biar semangat ngetik ini cerita.

VOTE VOTE VOTE...!

Love R❤

LoVe YoU In SiLeNtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang