"Ekhmmm!" suara berat itu ternyata dari Pak Said, sang guru matematika kelas mereka.
"Baal, (Nam). Udah ad-" ucap Laras terpotong.
"Udah Ras, lo diem dulu napa" jawab Iqbaal memotong.
Iqbaal dan (Namakmau) yang tidak sadar terus melanjutkan ejekan mereka.
"Dihh udah gendut ngatain orang lagi" ucap Iqbaal.
"Lah ga bisa dong, lu ngatain gue seenak jidat lo. Emang lo siapa?!" tambah (Namakamu) lagi
"Gue? Iqbaal ganteng. Masalah buat lo?" jawab Iqbaal lagi.
"Eh elo tu ya!" ujar (Namakamu) yang sudah mulai marah dari tadi.
Belum sempat Iqbaal menjawab lagi, tiba – tiba Pak Said dengan kedua matanya yang melotot memotong keduanya kembali, "IQBAAL! (NAMAKMU)!"
Iqbaal dan (Namakamu) pun terkejut, lalu menoleh pada Pak Said.
"Eh ada Bapak. Ulangan ya Pak kita hari ini? Ya Allah Pak untung saya udah belajar" ucap Iqbaal yang berusaha mengalihkan kesalahannya tadi.
"Anyway, Bapak kok lebih seger gitu Pak hari ini, kayak lebih handsome – handsome gitu Pak hehe" tambah (Namakamu) pula.
Pak Said hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan dua muridnya yang ia sukai namun ia kesali saat membuat dia jengkel, "Kalian berdua, SAYA HUKUM!!" ucapnya tegas.
"Mampus wkwk" ujar Aldy yang kini tertawa kecil – kecil.
"HAHA, berantem mulu sih" tambah Bang Kiki pula.
Sedangkan Salsha dan Laras hanya tertawa melihat kedua temannya itu dan diikuti murid lain yang sebagian ada yang hanya tersenyum, heran, dan tidak peduli.
"Aldy, Kiki, Salsha, Laras! Kalian mau saya hukum juga?!" tanya Pak Said yang lebih mengarah ke marah.
"Engga Pak, maaf" ujar Bang Kiki menunduk.
"Kalau begitu diam" perintah Pak Said. "Untuk kalian berdua" ujarnya pada Iqbaal dan (Namakamu). "Ejekan yang kalian sebutkan tadi, sebutkan lagi secara berulang seperti, Iqbaal gendut (Namakamu) cungkring, secara bergantian"
"Ohh gitu doang" ucap Iqbaal santai.
"Sambil mengelilingi seluruh penjuru yang ada disekolah ini" tambah Pak Said dengan lembut
"WHATTTTT?!" jawab Iqbaal dan (Namakamu) serempak.
"Kok gitu sih Pak. Janji deh Pak ga bakal ulangin lagi. Maafin ya Pak" ujar (Namakamu) memohon.
"Tidak. Tidak ada lagi toleransi untuk kalian berdua. Kalian sudah sering melakuka hal yang tidak penting seperti tadi" jelas Pak Said.
"Sekarang Pak?" tanya (Namakamu)
"Tahun depan" jawab Pak Said singkat.
"Oooh" ucap Iqbaal sedikit girang.
"YA SEKARANG LAH! AYO!" tegas Pak Said yang kini sangat mengerikan. Membuat, Iqbaal dan (Namakmau) langsung lari keluar dari kelas.
Semua murid yang berada didalam pun tertawa terbahak – bahak. Tak tahan melihat kelakuan dua teman mereka yang tidak kenal lelah untuk berantem terus menerus. Sedangkan Pak Said hanya menggeleng – gelengkan kepala.
🎬 🎬 🎬
Iqbaal dan (Namakamu) mulai mengelilingi sekolah mereka yang tidak terlalu luas itu, namun tidak sempit juga. Untungnya suasana disekitar lumayan sepi, karna memang sejak dari tadi pembelajaran sudah dimulai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Admirer (IDR)
FanfictionSebuah cerita yang direvisi kembali dari Instagram ke Wattpad. Dengan judul yang sama, alur yang sama, namun dengan jabaran cerita yang berbeda. Menceritakan sepasang sahabat kecil yang ternyata saling menyimpan perasaan lebih, seperti kagum namun a...