15 menit yang lalu bel istirahat telah selesai, pertanda pelajaran selanjutnya akan segera dimulai. Laras, Salsha, dan (Namakamu) baru saja selesai berganti baju batik mereka dengan pakaian olahraga. Sedangkan Bang Kiki, Aldy, dan Iqbaal telah duluan dilapangan bermain bola basket. Hari ini pelajaran olahraga dibebeaskan, namun harus tetap dilapangan.
"AYO BY! MASUKIN BOLA NYA AYO BY KAMU BISA!!" teriak Laras.
"SAYANG AYO KALAHIN MEREKA!!" teriak Salsha tak kalah seru.
(Namakamu) yang berada diantara keduanya pun hanya dapat menetralisirkan kedua telingannya itu. (Namakamu) memperhatikan gerak demi gerak yang dilakukan Iqbaal.
"Semangat Baal!" ujar (Namakamu) membatin sambil tersenyum kearah Iqbaal.
Seperti kontak batin. Iqbaal melihat (Namakamu) yang kini sedang tersenyum padanya.
"Makasih (Nam)" jawab Iqbaal membatin pula sambil tersenyum kembali pada (Namakamu)
BRUKKK!!!
"ADUHHH!!"
"IQBAAL!!" teriak (Namakamu).
Ya itu Iqbaal. Iqbaal tak fokus pada permainan, sampai akhirnya Bang Kiki menabraknya. Refleks langsung saja (Namakamu) berlari mengahmpiri Iqbaal.
"Baal, lo gpp?!" tanya (Namakamu) yang khawatir.
Iqbaal tak menjawab, ia hanya diam manatap (Namakamu).
(Namakamu) melihat darah keluar dari telapak tangan Iqbaal. Kini (Namakamu) makin khawatir.
"Ya ampun, tanga lo berdarah Baal! Ayok ke UKS dulu!" ujar (Namakamu) sambil membantu Iqbaal berdiri.
Di saat yang bersamaan, Bang Kiki, Aldy, Laras dan Salsha menatapi keduanya dengan heran namun tetap tersenyum.
"Itu (Namakamu)?" ujar Salsha.
"Iya" jawab Laras.
"Segitu khawatirnya dia sama Tempe" tambah Aldy pula.
"Berarti ya bener, dia suka sama Iqbaal" jelas Bang Kiki.
"Lo berdua udah pada yakin juga?" tanya Salsha lagi.
"Awalnya sih sempet ragu, karna Iqbaal sama (Namakamu) banyakan berantemnya. Cuma makin kesini setelah Iqbaal sering cerita tentang beberapa hal yang dia lakuin sama (Namakamu), gue sih yakin" ujar Bang Kiki lagi.
"Sama, yakin banget sih gue" jawab Aldy lagi.
"Terus, kenapa Iqbaal belum juga nembak (Namakamu)?" tanya Salsha.
"Iqbaal ga pernah bilang sih kenapa dia belum nembak (Namakamu). Cuma semisal kita lagi cerita - cerita nih, arah pembicaraan dia itu kek gengsi juga" ujar Aldy.
"Simple nya gini sih, kek nya dia ga mau ungkapin perasaan dia duluan sebelum (Namakamu) yang duluan ungkapin" jelas Bang Kiki.
Sontak Laras dan Salsha menoleh Bang Kiki dengan dahi yang mengernyit.
"What the hell ya?! Y x (Namakamu) nembak Iqbaal duluan" protes Salsha.
"Apa - apaan gitu. Ga mikir banget" tambah Laras pula.
Bang Kiki dan Aldy hanya tertawa melihat pacar mereka itu protes dengan perkataan Bang Kiki tadi. Merasa tak terima karna mereka adalah sesorang perempuan.
Kini Iqbaal dan (Namakamu) telah berada didalam UKS. (Namakamu) tengah mengobati luka ditelapak tangan Iqbaal. Ia sangat fokus kali ini. Sedangkan Iqbaal? Sejak dari lapangan tadi, matanya selalu tak lepas dari pandangannya terhadap (Namakamu) dan sesekali ia teriak kesakitan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Admirer (IDR)
FanfictionSebuah cerita yang direvisi kembali dari Instagram ke Wattpad. Dengan judul yang sama, alur yang sama, namun dengan jabaran cerita yang berbeda. Menceritakan sepasang sahabat kecil yang ternyata saling menyimpan perasaan lebih, seperti kagum namun a...