A Step Closer

59 6 0
                                    

Warning! : Ada banyak typo, mohon dimaafkan!

Happy reading...😙
-------------------------------------

Nyonya Bie dan tuan Holson melambaikan tangannya.

Perlahan lambaian mereka mulai menjauh dibawa oleh mobil mewah milik keluarga bangsawan itu.

Kini hanya tersisa Anne, mama, dan Stephan.

"Kalau begitu, mama pulang ya... kalian cepat akrabnya ! Jangan lama-lama..." Lucy berbalik menghadap ke Anne dan Stephan.

Anne mengangguk. Stephan juga, tetapi hanya sedikit. Hampir tidak terlihat.

"Ohya Anne! Jangan lupa akan tugasmu! " kali ini pandangan ibu dua anak itu terfokus pada Anne.

"Ya ...." Anne menjawabnya santai.

"Ya sudah, mama berangkat ya... " Lucy mulai melangkah pergi meninggalkan rumah alias castle besar itu.

Namun tak lama kemudian setelah bayangan Lucy menjauh,

BARR

Anne menoleh pada sumber suara.

Pintunya tertutup rapat. Dan itu ditutup dengan sengaja.

Jantung Anne berdetak begitu kencang. Stephan mengurungnya? Menginginkannya untuk tidur diluar? Agar mati kedinginan?

Anne segera mendekat ke pintu.

"Stephan...? " Ia berusaha meyakinkan dirinya kalau pria itu cuma bercanda dan akan segera membuka pintunya.

2 menit kemudian...

"Stephan...! Buka pintunya....! Apa salahku? " Anne semakin bingung. Dihari pertama saja sudah begini... apalagi yang akan terjadi di hari selanjutnya...?

Anne mendorong pintu itu dengan kuat.

BRUKK!

Tubuh Anne lolos begitu saja. Sekarang ia terlempar oleh kekuatannya sendiri.

Ia malu. Ternyata pintu ini tidak dikunci sedari tadi.

Ia segera berdiri dan merapikan bajunya. Kakinya sedikit sakit.

Ia menutup pintu itu dan berjalan menuju kamar barunya. Ia hanya butuh istirahat.

CREEK

Pintu kamar terbuka. Walaupun kamar ini jauh dari kamar Stephan, tetapi yang ia tahu, ini mantan kamar Stephan. Artinya, Stephan dulunya tidur dikamar ini, lalu pindah kekamar lainnya.

Anne segera menjatuhkan tubuhnya pada kasur empuk didepannya.

Membiarkan dirinya hanyut. Hanyut dalam mimpi...
.
Hingga matahari terbit.
.
.

Anne :

Aku membuka mataku.
Aku pasti tertidur sangat nyenyak semalaman.

Tunggu! Aku baru ingat!

Aku tertidur mulai dari sore kemarin hingga pagi ini. Lalu bagaimana dengan Stephan? Dia sudah makan malam?

Aku segera berlari menuju kamar mandi.
.
.
Haduh lelah sekali...!

Secepat mungkin aku berlari kekamar Stephan. Menaiki tangga menuju lantai dua dengan kekuatan penuh. Beberapa pembantu di rumah ini  sempat terheran-heran melihatku. Aku tak peduli.

Akhirnya aku sampai...

Aku segera mengetuk pintu kamar Stephan.

"Steph_" Aku menunggunya untuk membuka pintu.

He Is a Vampire Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang