Ni masih satu tahun yang lalu ya gaess...
Happy reading...!
❤❤❤
Suatu malam di Los Angeles.
00:00
Stephan benar-benar tidak bisa mengistirahatkan matanya.
Yang tubuhnya ingin lakukan malam itu hanyalah berburu atau berjaga-jaga.
Lelaki itu tidak mengerti akan apa yang terjadi pada dirinya malam itu. Tubuhnya lama kelamaan merasa semakin haus akan darah.
Stephan bangkit dari tidurnya, ia mulai melangkah meninggalkan ranjangnya. Lelaki tampan itupun membuka pintu teras kamarnya. Mencoba mencari udara segar di dinginnya malam. Hal itu mungkin dapat membantunya untuk tidur.
Balkon. Pilihan yang bagus. Ia selalu menghabiskan waktunya di balkon sambil menghabiskan beberapa batang rokoknya.
Stephan duduk di sebuah kursi santai miliknya. Menatap gelapnya langit yang terlihat sangat kejam dan menakutkan.
Hingga sesuatu mencuri perhatiannya.
C C CITT
BUG!
Seekor kelelawar mendarat tepat didepan mata Stephan setelah terbang dengan kecepatan tinggi.
Stephan dibuat bingung dengan kelelawar itu. Sebelumnya tidak pernah ada kelelawar yang singgah di balkon kamarnya, bahkan di rumahnya sekalipun.
Stephan mendekat pada kelelawar yang tampak sedikit lebih besar dari ukuran normal kelelawar biasanya itu.
Kelelawar itu mendecit. Matanya tampak merah padam.
Stephan kembali mundur agar tidak menakuti kelelawar itu. Sejujurnya ia sendiri juga sedikit takut. Mana ada kelelawar bermata merah pikirnya.
Pandangan Stephan kembali dikagetkan dengan berubahnya bentuk tubuh kelelawar itu. Semakin besar dan semakin menyerupai manusia.
"W- what !!?" Stephan tersentak kaget.
Kelelawar itu berubah menjadi seorang wanita super cantik dan anggun. Wanita itu menggunakan gaun panjang berwarna merah dengan balutan kain hitam yang menggulung dibagian atas tubuh moleknya.
Sorot matanya begitu menggoda ke arah Stephan. Senyumnya mulai mengembang di bibir menawannya. Matanya merah namun sudah mulai meredup.
Wanita itu mulai melangkah mendekati Stephan yang masih terpaku bingung pada apa yang baru saja ia lihat.
"My prince...." Suaranya lirih dan menggoda.
Stephan sepertinya mengenal wanita itu. Kata yang baru saja diucapkan oleh wanita itu, mengingatkannya akan kejadian di suatu malam yang tak akan pernah ia lupakan.
Wanita itulah yang menggigitnya di malam bulan purnama itu.
"Apa yang kau inginkan! " Stephan memberi wanita itu tatapan tajam.
"I just want you... my prince... " Wanita itu kembali melangkah lebih dekat lagi dengan Stephan.
"Aku tahu kau sudah mengerti mengapa aku menggigitmu malam itu... " Wanita cantik itu kembali memberi senyuman hangat pada Stephan.
"Kau gila! " bentak Stephan.
"Ya, aku gila karena manusia seperti dirimu, Stephan..."
Stephan mengerutkan dahinya. 'Apa yang membuat wanita itu menyukaiku? '
KAMU SEDANG MEMBACA
He Is a Vampire
Vampire"Apa? Menjadi lebih dekat denganku? Kau bunuh diri! " ------------------------ "Kau itu jelas jelas mangsaku! Kau ingin mati karena kehabisan darah? " ------------------------ "Stephan, tunggu! ini memang tugas aku untuk menjaga kamu, bukan modus...