-HAPPY READING-
________________________
Mendapat hukuman dari bagian kesiswaan setiap paginya sudah menjadi hal biasa bagi seorang Marshel Kalingga Adidharma karena datang ke sekolah melebihi waktu yang sudah ditentukan. Yang jelas suatu akibat pasti ada sebabnya, itu yang selalu ia katakan pada guru BK ketika bertanya alasan keterlambatannya. Cowok berahang kokoh itu mengusap keringatnya kasar dengan bagian bawah seragam yang keluar dari dalam celana abunya seusai melakukan push-up lebih dari seratus kali. Hukuman yang selalu bertambah setiap kali ia melakukan pelanggaran yang sama namun, tidak pernah membuat remaja lelaki itu jera.
"Ck!" decaknya, merasa gerah.
Mars meludah ke sembarang arah sesaat setelah mengambil ponsel dari saku celana untuk melihat jam yang tertera di layar kunci, menunjukkan pukul 07.20. Kemudian berjalan di sepanjang koridor yang sepi menuju kelasnya di lantai atas. XII IPA 01. Di sepanjang lorong anak laki-laki berpenampilan urakan itu mengabaikan--melirik sedikitpun tidak pada siswi-siswi yang mencuri pandang padanya dari beberapa kelas yang sedang tidak diisi pelajaran.
"Telat lagi, lo?" semprot Roger.
Ketua kelas Mars yang dari awal berencana mencegahnya di ambang pintu. Salah satu dari beberapa warga Saturnus yang tidak menyukai Mars dengan alasan tersendiri. Ada saja setiap harinya hal yang ia lakukan sehubungan untuk menyulut emosi Mars. Tak jarang, keduanya berakhir mengenaskan karena perkelahian yang dilakukan.
Roger menampakkan rasa tidak sukanya pada Mars lewat sorot matanya, membuat Mars memutar bola mata malas."Minggir lo!"
"Gue gak izinin anak kelas gue yang telat lebih dari lima belas menit buat masuk kelas gue," kata Roger menekankan kata lima belas menit di depan wajah Mars.
"Gue mau masuk," balas Mars, bersikukuh tetapi, tetap terdengar tenang. Mencoba memberi taunya jika Mars sedang lelah dan tidak ingin berdebat dengan siapapun juga. Roger hanya perlu memberinya akses untuk masuk ke kelas dan mengikuti pelajaran setelah itu, Roger akan aman darinya.
"Gue pemimpin di sini, gue bilang lo gak boleh masuk," ujar Roger, angkuh.
"Gue nggak peduli! Minggir!" Mars tidak menggubris malah menerobos lewat celah di sisi kanan pintu namun, Roger lagi-lagi menahannya dengan merentangkan tangannya, menahan tubuh Mars yang akan masuk.
"Apa mau Lo, setan?" tanya Mars, enggan. Senyum licik Roger membuatnya makin muak.
Beberapa anak kelas Mars mulai mengintip dari jendela kelas karena ingin tahu hal apa lagi yang sedang diperdebatkan Roger dengan Mars hingga nanti berujung pada perkelahian. Pemandangan semacam ini sebenarnya sudah wajar terjadi hampir setiap pagi namun, anak kelas Mars tidak pernah bosan melihatnya dan Roger. Dua siswa populer di SMA Saturnus. Kalau bagi anak perempuan di kelasnya, melihat keduanya berkelahi adalah sarapan paling ampuh untuk bekal menghadapi pelajaran yang terkadang membuat mereka super-duper malas dan mengantuk.
"Permintaan gue?" Roger menjeda. "Gampang."
Lo pergi dari sini," bisik Roger.
"Omong kosong," dengus Mars. Mana mungkin ia pergi, jika baru saja datang. Yang benar saja. "Minggir!"
"Sekarang gini deh, dengerin gue baik-baik," ujar Roger, kakinya maju selangkah. Meminimalisir jarak di antara keduanya.
"Kelakuan lo itu cuma bikin nama baik pertama kelas gue jelek, kedua nama baik wali kelas kita, ketiga nama baik gue. Lo harusnya sadar diri. Mendingan lo pindah kelas. Kalau perlu pindah sekolah sekalian! Nggak ada gunanya Lo di sini!!" bentak Roger, semakin membuat keadaan memanas dengan mendorong tubuh Mars hingga ia mundur beberapa langkah. Inilah yang ia inginkan melihat Mars yang sebentar lagi akan lepas kendali. Roger melirik ke arah bawa, dimana tangan lawannya telah mengepal kuat. Tak berselang lama, Mars menarik kerah seragam Roger. Roger benar-benar sudah membuang waktunya yang berharga.
"BACOT LO!! SETAN!!" Tepat pada pelipis kiri Roger kepalan tangan itu melayang sekeras-kerasnya.
BHUGG!
<<<
Spam next?^^
KAMU SEDANG MEMBACA
MARSZELA
Teen FictionAliran takdir memang sulit ditebak kemana muaranya. Ini tentang salah seorang siswa kebanggaan SMA Saturnus, Marshel Kalingga Adidharma yang tanpa sadar telah memikat hati perempuan bernama Azela Zeelfarah karena bentuk wajah dan sifatnya, ketika ke...