Hasinuda In Love Special Part ALNI 4c <=== LAST PART !!!!!

966 22 3
                                    

agni membaca nama penelepon yang terpampang di layar hapenya. Matanya membelalak dan tersenyum gembira. Tanpa membuang-buang waktu, dia langsung mengangkatnya. Pembicaraan keduanya sepertinya seru sekali, membuat dea, ify, dan shilla penasaran dengan apa yang dibicarakan.

"ngomongin apa aja sih ag? Seru amat," tanya dea penasaran.

"ray mau balik kesini! Sekarang dia lagi di jalan kesini!" jawabnya semangat.

Ketiganya berpandangan senang. Yey! Ray mau dateng lagi! asik! "kangen gue ama dia, udah satu setengah tahun gak ketemu dia," kata shilla kangen. Yang lain mengangguk setuju.

Sekitar setengah jam-an kemudian, seorang laki-laki berambut gondrong menghampiri mereka dengan langkah setengah berlari. "hai!" serunya, melambaikan tangannya. Yang lain tersenyum membalasnya. Kedatangan orang itu cukup menyita perhatian anak-anak mereka. Siapa itu ya? batin mereka.

Ray memeluk mereka satu persatu, kangen. "haih, udah lama ya gue gak ketemu lo semua. Makin cantik aja nih," godanya sambil tersenyum jail.

Keempatnya hanya tertawa kecil menanggapinya. Bisa saja ray ini. "by the way, gimana kabar lo di swiss? Zahra kok gak ikut balik?" tanya ify.

"biasa aja, tapi gue senengan disini, deket ama cewek cantik kayak lo berempat. Tumben nanyain zahra, dia lagi sibuk sama karirnya, maklum, fashion designer yang mulai naik daun di swiss," jawab ray semangat. ketiganya hanya membulatkan mulutnya dan menganggukkan kepala mengerti. Pertanyaan mengenai zahra tadi hanya untuk basa-basi. Asli, mereka malas banget dengerin tentang zahra.

Ray memeluk leher agni dari belakang. "kangen gue ag sama lo. mumpung gak ada alvin, gak papa kan gue meluk lo?" tanyanya ngarep. Tiga yang lain berdecak melihatnya. Gak tau diri amat sih si ray, udah tau agni punyanya alvin, punya anak lagi, masih aja pengen deket-deket agni.

"jangan weh, nanti alvin liat, dimarahin gue," tolak agni menghindar. ray cemberut, melepaskan pelukannya, lalu duduk di samping agni.

Alvin. dia berdiri di ambang pintu belakang. tangannya mencengkeram dinding pintu kuat-kuat. Marah, sakit hati, kecewa, dan rasa cemburu begitu menguasai hatinya. Meskipun dia tahu agni tak mungkin berpaling darinya, tapi tetap saja, rasa takut terus mengalir cepat dalam darahnya, membuat dirinya benar-benar merasa ketakutan setiap melihat agni dekat dengan cowok lain.

Semakin lama alvin bersama agni, semakin besar pula rasa takutnya. Dia hanya ingin agni terus bersamanya, tanpa ada satu cowok pun di dekat mereka. Ya, alvin tahu, rasa posesifnya muncul lagi, namun dia tidak peduli. Memang haknya kan untuk mendapatkan hati agni seutuhnya? Tanpa harus ada cowok lain yang ada di hatinya? Sekalipun itu hanya sebatas teman? Alvin menghela napas berat, mengapa harus ada pemandangan seperti ini lagi sih?

Netha daritadi terus-terusan mencuri pandang ke arah mummynya dan laki-laki disebelahnya. Ia mengerutkan keningnya, tidak suka melihatnya. Dia tidak suka melihat mummynya dekat-dekat sama cowok lain selain daddynya, dia gak mau orang itu meluk-meluk mummynya. Mummynya Cuma punya dia sama daddynya. Gak boleh ada cowok yang deket-deket sama mummynya.

Netha berjalan ke arah mummynya. Ray berniat menaikkan netha, namun netha malah menghindar, meminta shilla yang menaikkannya. Netha mengambil boneka conannya dan memeluknya, hal yang biasa dia lakukan kalau sedang bete. "itu siapa?" tanyanya pada mummynya sambil menunjuk ray.

Agni tersenyum, mengenalkan ray pada netha. "ini uncle ray, temen mummy."

Ray tersenyum, mengulurkan tangannya. "ray. netha pasti gak inget sama uncle ray." sebenarnya ray mencoba ramah saja, kalau aslinya, dia gak suka banget sama ni anak, biarpun anaknya agni, judulnya tetep anaknya alvin juga! Sampe sekarang masih ada perasaan tidak rela melepas agni dalam hatinya.

Hasinuda In LoveWhere stories live. Discover now