Part 2

13.6K 221 0
                                    

Keesokan paginya, aku terbangun dan langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhku. Setelah itu, aku keluar dari kamar dan aku mencium bau makanan yang menggugah seleraku.

" Akhirnya kau bangun juga!"
Thomas berteriak sambil memasak. Dia terlihat begitu sexy tanpa memakai kaos dan terlihat tubuhnya yang begitu atletis dan berotot. Rasanya aku ingin menyentuhnya dan merasakan kulitnya di telapak tanganku

" Iya..." Aku langsung menundukkan pandanganku karena aku tidak ingin berpikiran yang aneh - aneh tentang Thomas

" Ini kusiapkan sarapan untuk kita berdua! Semoga kau suka!"
Thomas menyajikan masakannya di meja dan rasanya aku tak sabar untuk mencicipi masakannya

" Mmm...masakanmu sangat enak! Siapa yang mengajarimu memasak?"

" Ibuku yang mengajariku sejak kecil untuk memasak. Sampai saat ini aku tidak pernah membeli makanan diluar karena aku lebih suka memasak sendiri"
Thomas terlihat sangat berbeda dengan suamiku. Aaron tidak akan sempat untuk memasak dirumah apalagi meluangkan waktu untukku dan Ralph. Sedangkan Thomas banyak menghabiskan waktunya dirumah

" Sebenarnya apa pekerjaanmu?" Aku dari awal penasaran dengan pekerjaannya

" Aku seorang pelukis. Mungkin kau sudah melihat banyak lukisan di ruang tamuku. Ada sebagian lukisanku yang berada di galery karena tidak mampu ku tampung di rumah"

" Aku baru tahu kau seorang seniman. Pantas saja banyak lukisan dirumahmu!"

" Aku dari kecil gemar melukis. Ayahku yang mengajariku melukis hingga akhirnya aku memutuskan untuk menjadi pelukis!"

" Apakah kau bisa melukisku?"
Tiba - tiba meluncur pertanyaan dari bibirku yang tidak bisa kutahan

" Tentu saja jika kau mau!" Thomas menyilangkan tangannya dan terlihat sangat sexy. Tiba - tiba smartphoneku berbunyi dan aku melihat Ralph menelfonku. Aku langsung menjauh dari Thomas agar ia tidak mendengar percakapanku dengan Ralph.

" Ada apa sayang?"
" Ibu dimana?"
" Ibu sedang sibuk sekarang!"
" Kalau ibu tidak sibuk telfon aku kembali!"
" Iya sayang! Tapi kau baik - baik saja kan?"
" Iya ibu! Aku rindu ibu!"
" Ibu juga merindukanmu! Tunggu ibu pulang ke rumah, nanti ibu akan memasak makanan kesukaanmu!"
Kemudian Ralph memutus telfon dan tiba - tiba muncul perasaan bersalah dari diriku yang tidak becus menjadi ibunya. Tiba - tiba aku merasakan Thomas di belakangku

" Keluargamu yang menelfon?"
" Iya!"
" Aku akan berusaha secepatnya memperbaiki mobilmu agar kau bisa kembali pada keluargamu" Aku merasakan ketulusan Thomas dari perkataannya
" Terima kasih Thomas!"
" Kalau begitu aku ke garasi dan memperbaiki mobilmu"
kemudian Thomas berjalan ke garasi dan aku merasa ingin tinggal lebih lama lagi dirumahnya yang sederhana ini karena aku merasa nyaman terlebih lagi ada Thomas yang begitu baik dan tulus menolongku

***

Aku melihat smartphone ku dan terkejut melihat belasan panggilan dari Aaron. Kemudian aku langsung menghubunginya tetapi tidak aktif. Tiba - tiba Thomas memanggilku

" Aisha, mungkin besok mobilmu sudah selesai ku perbaiki jadi kau bisa melanjutkan perjalanan ke kampung halamanmu"

" Terima kasih Thomas atas bantuanmu"

" Iya" Tiba - tiba aku ingin bertanya sesuatu kepadanya

" Thomas, bolehkah aku bertanya sesuatu kepadamu?"

" Apa yang ingin kau tanyakan?"
" Apakah kau memiliki kekasih?"
Tiba - tiba Thomas terdiam dan tidak menjawab pertanyaanku
" Maafkan aku jika pertanyaanku lancang!"
" Tidak apa - apa!"
" Apa kau marah padaku?"
" Tidak Aisha!"
" Baiklah kalau begitu!" Aku dan Thomas saling terdiam dan sibuk dengan pikiran masing - masing. Tiba - tiba Thomas memecah kebisuan yang terjadi di antara kami

" Apakah kau suka berkebun?"
" Dulu saat aku masih kecil menemani nenekku berkebun!"
" Apa kau mau ku ajak untuk berkebun?"
" Tentu saja aku mau!"
Kemudian aku pergi dengan Thomas untuk berkebun di halaman belakang rumahnya


Cinta KeduaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang