Part 3

13.3K 224 0
                                    

Setelah berkebun, aku membantu Thomas memasak di dapur. Ternyata sangat menyenangkan bisa masak bersama Thomas. Dia sangat jago memasak makanan apapun. Rasanya tidak membosankan menghabiskan waktu seharian dengan Thomas

" Masakanmu sangat enak!"
" Terima kasih!" Tiba - tiba Thomas mencium pipiku yang membuat jantungku berdebar
" Kau sangat cantik! Pasti semua pria tertarik padamu!" Aku sangat senang di puji Thomas dan rasanya aku seperti gadis yang sedang kasmaran

Kemudian aku menjauh darinya dan ia menarik tanganku dan mencium bibirku dengan mesra

" Kau membuatku terpesona akan kecantikanmu!"
Rasanya aku tidak bisa melawan Thomas yang begitu intim menciumku dan tiba - tiba aku membalas ciumannya yang membuatku mabuk kepayang. Tiba - tiba smattphone ku berbunyi dan Thomas langsung melepas ciumannya. Aku langsung mengangkat telfon dan ternyata Aaron yang menelfonku

" Hai sayang! Maaf aku baru bisa menelfonmu sekarang. Bagaimana liburanmu disana?"
" Sangat menyenangkan!" Aku sengaja memelankan suaraku agar tidak terdengar Thomas
" Aku ingin sekali menyusulmu kesana tetapi aku masih sibuk di London!"
" Selesaikan pekerjaanmu dulu baru kau bisa menyusulku kesini!"
" Iya sayang! Aku sangat merindukanmu!"
Aku juga merindukan suamiku tapi disisi lain aku juga ingin bersama Thomas
" Kapan kau akan kembali ke New York?"
" Mungkin tiga hari lagi aku akan kembali! Kalau begitu aku sudahi dulu!"
Kemudian Aaron memutus telfonnya dan aku bersyukur tidak ada Thomas disekitarku. Kemudian aku mencari Thomas dan melihatnya sedang memperbaiki mobilku yang sepertinya sudah bisa digunakan

" Aisha! Mobilmu sudah selesai kuperbaiki. Kau bisa menggunakannya untuk pulang ke kampung halamanmu"

" Terima kasih Thomas!" Aku melihat ada kesedihan dimatanya meskipun ia tersenyum padaku

" Sebaiknya kita makan siang!" Kemudian ia mengajakku ke ruang makan untuk makan bersama. Suasana begitu hening karena kami sibuk dengan pikiran masing - masing. Akhirnya aku yang berinisiatif untuk memulai pembicaraan

" Apakah kau punya saudara?"
" Aku punya tapi aku tidak pernah bertemu dengannya"
" Bagaimana bisa tidak pernah bertemu?"
" Panjang ceritanya. Aku tidak bisa menceritakannya sekarang"
Sepertinya kehidupan Thomas penuh dengan misteri dan hanya ia yang tahu. Setelah selesai makan, aku membantunya cuci piring. Kemudian aku mencoba menghubungi Ralph dan ia mengangkat telfonnya

" Aku senang ibu menelfonku!"
" Iya sayang! Bagaimana kabarmu?"
" Aku senang sekali berada di rumah Arthur. Kami tadi habis pergi memancing bersama ayahnya!"
" Baguslah kalau kau menikmati liburanmu!"
Selama ini Ralph jarang berlibur karena aku dan Aaron sibuk dengan urusan bisnis masing - masing sehingga kami jarang pergi bersama dengan Ralph

" Ibu! Nanti aku telfon! Aku mau bermain play station dengan Arthur!"
" Baiklah sayang! Selamat bermain!" Kemudian aku memutus telfon dan berjalan ke depan rumah melihat Thomas yang sedang mencoba menjalankan mobilku

" Aisha! Mobilmu mesinnya sudah baik. Bisa kau gunakan besok untuk berlibur ke kampung halamanmu!"

" Terima kasih Thomas!"
Tiba - tiba Thomas memelukku dan mencium puncak kepalaku. Entah kenapa rasanya hatiku berdebar merasakan kedekatanku dengan Thomas

" Sebenarnya aku ingin sekali kau bisa lebih lama tinggal disini bersamaku"

Aku sangat terkejut dengan keinginannya. Andaikan ia tahu aku sudah menikah pasti ia tidak akan berkata seperti itu kepadaku

" Mungkin lain kali aku bisa berkunjung ke rumahmu"

" Apakah aku boleh mengunjungimu di New York?"
" Tentu saja!"
Tiba - tiba Thomas mencium bibirku dan aku balas mencium bibirnya.
" Aku ingin bercinta denganmu sebelum kau kembali ke kampung halamanmu" 
Kemudian Thomas menggendongku dan membawaku masuk ke dalam kamarnya




Cinta KeduaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang