2#false

35 12 4
                                    


Bogor, April 2017

"Pagi Raina" sapa Vega saat Raina duduk di samping nya.

"Hai ga" sapa Raina.

"Eh Na,lo tau ga?" Tanya Vega antusias.
"Ngga tau" jawab Raina, gadis ini sibuk menatap ponsel nya, tapi sesekali mata nya melirik meja Alvin. Di sana hanya ada Sandi teman sebangku Alvin.

Vega menarik bahu Raina hingga membuat Raina menghadap ke arah nya.

"Gue serius Na" ucap Vega.

"Yaudah,apa?" Tanya Raina.
"Gue denger kalo Alvin ngedeketin adik kelas, bukan nya dia pacar nya Meita ya?" Ucap Vega, gadis itu memasang ekspresi berpikir.

"Yakali, bercanda lo ga lucu" ucap Raina, gadis ini tidak percaya, ia hanya tertawa.

Tapi apa benar? Apa benar Alvin menduakan Meita?tidak, Raina sudah berapa tahun mengenal Alvin, Alvin sangat menyayangi Meita itu yang Raina tau.

"Serius Na, gue denger dari adik kelas, mereka sendiri yang bilang." ucap Vega yang masih antusias soal ini.

Gadis ini hanya tertawa garing."Ha ha Lo cuma denger dari gibahan orang orang Vega, itu ga baik."

"Ok kalo lo ga percaya, istirahat lo tanyain ini sama Alvin." Ucap Vega dan mengambil ponsel nya dari dalam saku.

☆☆☆☆☆
~~~~~~~

"Tuh tuh Alvin sama Sandi, duduk sama mereka aja" ucap Vega menunjuk ke meja Alvin dan Sandi.

Suasana Kantin hari ini sangat ramai, di tambah cuaca panas, membuat keadaan kantin sangat riuh.

"Hai Sandi, hai Vin" sapa Raina dan duduk di samping Alvin.

Vega yang selalu di jodoh kan dengan sandi oleh Raina dan Alvin, hanya pasrah duduk di samping Sandi.

Ada senyum senang dari Alvin dan Raina.

Vega yang tidak nyaman, lalu memberi kode kepada Raina untuk menanyakan soal adik kelas kepada Alvin.

Raina yang mengerti,akhir nya bertanya. "Oh iya Vin, gue mau nanya."

"Apa?" Tanya Alvin. Laki laki ini sedang sibuk memakan Mie ayam yang tinggal setengah.

"Tapi jujur ya Vin." ucap Raina.

Kevin yang mulai penasaran menghentikan aktivitas makan siang nya.

Alvin mengangguk.
"Emang bener ya Vin lo lagi deketin adik kelas?" Tanya Raina.

Alvin menoleh ke arah Raina.
"Iya, kenapa?" Tanya nya.

"Tuh kan bener yeyy lo sih ga percaya Na sama gue" teriak Vega.

"Ko lo gitu sih Vin?lo kan pacar Meita, masih aja gebet sana sini, dasar playboy" ucap Raina memasang ekspresi tidak suka.

"Biar gue aja yang jelasin" ucap Sandi.

"Jadi gini na, awal nya gue yang suka sama adik kelas itu,lo tau kan? Gue ga bisa move on sama mantan gue, tapi ternyata ya percuma, gue ga bisa move on, ya karna gue selalu ceritain adik kelas itu ke Alvin, ya dia jadi tertarik gitu" Cerita Sandi. Laki laki itu melirik ke arah Alvin yang sedang memperhatikan Raina.

"Lo tau kan? Alvin punya pacar, bahkan Meita sering ke kelas, kenapa lo ga larang Alvin" tandas Raina, Raina marah, dia kesal jika Alvin mempermainkan perempuan.

Tapi, bukan karna mempermainkan saja seperti ada yang menusuk hati Raina, jarum jarum kecil, sangat banyak, dan menusuk secara bersamaan.

"Gue yang mau Na, kenapa? Gue emang sayang Meita, tapi gue juga kagum sama perempuan itu" ucap Alvin.

"Tapi kenapa Vin?" Tanya Raina kesal.

"Gue kagum sama adik kelas itu, gue cuma kagum" tandas Alvin yang sekarang menggenggam tangan Raina, meyakinkan.

"Perasaan kagum bisa berubah jadi rasa sayang nanti nya" ucap Raina melepaskan genggaman tangan Alvin.

"Cuma kagum Na" ucap Alvin meyakin kan.

"Lo harus pilih salah satu Vin, jangan mencintai dua orang dalam waktu yang sama" ucap Raina yang sekarang menatap Alvin.

"Gue ga bisa" ucap Alvin, memalingkan wajah nya.

"Kenapa? Kalo emang lo sayang sama Meita pertahanin Meita, kalo Meita punya salah ga gini cara nya" ucap Raina yang kini menarik tangan Alvin.

Karena gue sayang sama lo Raina.Ini cara gue.

Alvin merutuki hati nya, ia tak mau seperti ini, ia benci membohongi perasaan nya sendiri, menjadikan Meita dan beberapa orang menjadi penutup perasaan nya, agar Raina tak pernah tau apa yang dia rasakan selama ini.

Jahat?iya Alvin jahat.

"Vin,ayo keperpus" ajak Sandi.
"Ngapain?" Tanya Alvin.

"Anter gue balikin buku" ucap Sandi yang kini berdiri dari kursi nya.

"Na, nanti gue ceritain semua nya, hari ini gue mau nemenin Meita ke kafe". Alvin mengusap kepala Raina dan kemudian hilang di kerumunan kantin yang ramai.

"Ngeselin banget ya tuh orang" ucap Raina.

"Lo sih ga percaya sama gue" ucap Vega.

Mata Raina hanya melirik ke arah Vega.
"Anter gue" ucap Raina dan menarik vega.

"Kemana?" Tanya Vega yang pasrah.

"Kelas Zaid".

☆☆☆☆☆
~~~~~~~

Minuman beberapa menit yang lalu di pesan kini sudah sampai di meja mereka berdua.

"Aku mau ngomong sama kamu Vin" ucap Meita.

"Soal apa?" Tanya Alvin.
"Raina" ucap Meita, Meita menatap Mata Alvin sekarang, ada banyak pertanyaan yang ingin dia sampai kan selama ini.

"Raina?kenapa Raina?" Tanya Alvin bingung.

" Kaya nya Raina makin deket ya sama kamu, banyak yang bilang kalo kamu deket sama dia, tapi aku ga pernah percaya Vin, karena aku tau kamu sayang sama aku"

"Tapi dari sikap kamu sama dia di belakang aku, aku rasa yang mereka bilang bener". Mata perempuan ini mengartikan rasa sakit, rasa benci,tidak suka.

Alvin tau semua ini tidak benar, ia tau jika diri nya salah, mempermainkan perempuan yang begitu menyayangi nya, hanya untuk menutupi perasaan nya, Alvin ga mau kalo Raina tau, dia takut Raina benci, risih, sedangkan sekarang Raina sedang berjuang untuk Zaid bukan? Alvin tidak mau merusak kebahagiaan Raina.

"Dia cuma temen aku, dia suka curhat tentang orang yang dia sukain,ga lebih Meita" ucap Alvin, tangan nya menggenggam tangan Meita meyakin kan.

Tapi,meskipun perasaan nya untuk Raina, Meita membuat Alvin merasa baik baik saja setiap kali ia terluka karena Raina, Alvin berharap Meita bisa untuk membantu nya melupakan perasaan ini.

"Kalo gitu, jauhin Raina" ucap Meita.

Alvin hanya terdiam, genggaman tangan nya perlahan terlepas.

"Kalo gitu jauhin Raina" ucap Meita sekali lagi.

"Kasih gue waktu Ta, dia juga butuh gue" ucap Alvin.

Salah, tapi gue butuh dia. Gunam Alvin dalam hati.

"Ok, tapi kalo lo sayang gue,jauhin dia" ucap Meita.

Caught In A LieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang