8

3 0 0
                                    

Cahaya matahari menembus kaca melalui celah celah gorden, membangun kan yang berada di dalam kamar.

Raina membuka mata, menatap langit langit kamar yang berbeda dengan kamar nya.

"Oh ya, udah pindah ya" ucap Raina.

Raina berdiri dan menghampiri cermin yang terpasang di pintu lemari, menatap diri nya. "Raina harus terbiasa!" Ucap Raina pada diri nya.

Raina mengambil handuk dan pergi ke kamar mandi.

Setelah beberapa menit, Raina memakai hoody yang sudah di siapkan sebelum mandi.

Tok!tok!

"Masuk aja" teriak Raina yang sedang merapikan rambut nya.

"Pagi, Raina" sapa Tia dari balik pintu.

"Udah siap?" Tanya Tia menghampiri Raina.

"Udah ko, yuk" ajak Raina sambil bangkit dari kasur.

Raina menuruni tangga, menemukan tante yanti yang sedang memasak, kemudian berpamitan dan pergi ke taman.

Ramai, ada beberapa orang yang sedang berlari lari, membaca buku di bawah pohon besar, mendengarkan lagu di bangku taman. Di samping tamab ada lapangan basket.

"Eh liat ka Vidi yuk" ajak Tia, tanpa persetujuan Raina, Tia menarik tangan Raina lalu duduk di bangku samping lapangan.

"Ka Vidi!!! Ka Vidiii ayo Ka Vidii" teriak Tia dari pinggir lapangan.

Raina ikut meloncat loncat menyemangati sepupu nya.

"Go Ka Vidi Goooo" teriak Raina.
Beberapa orang yang berada di taman dekat lapangan melihat ke arah Tia dan Raina.

"Malu maluin aja nih anak" gunam Ka Vidi yang berada di tengah lapangan.

"Istirahat dulu Rey" teriak Ka Vidi kepada Rey.

Ka Vidi menghampiri Tia dan Raina.
"Malu malu in aja lo" Ka Vidi menjitak kepala Raina dan Tia bergantian, bukan nya merasa bersalah mereka berdua tertawa karena tingkah mereka.

"Ka Vidi mau es krim" rengek Tia kepada kaka nya.

" Beli lah" ucap Ka Vidi cuek.

"Traktir sama Ka Vidi, ayolahh" rengek Tia.

"Yaudah iyaiya" ucap Ka Vidi pasrah.

"Aku nunggu di sini ya" ucap Raina.
"Yaudah, nanti Ka Vidi beliin ko" ucap Tia kemudian menyusul Kakak nya.

Raina menarik nafas panjang, udara di sini jauh lebih sejuk.

seorang laki laki duduk di samping Raina, Raina berusaha menetralkan perasaan nya, karena sejak pertama kali melihat Reynald, Raina menyukai laki-laki ini, karena paras nya yang tampan membuat Raina tertarik.

"Hai" sapa Reynald.
Raina yang sedang melihat ke arah lapangan, langsung gelagapan karena sapaan Reynald.

"Ke aku?" Tanya Raina.
"Iya, hai" sapa Reynald lagi.

"Oh,oh hai" kata raina gugup.
"Lo sepupu nya Vidi?" Tanya Reynald.
"Iya" jawab Raina singkat.
"Gue kaya pernah liat lo gitu" ucap Reynald.
"Kalo libur aku nginep di rumah ka Vidi" ucap Raina.
"Oh pantesan" ucap Reynald, laki laki ini memperhatikan Raina sejak tadi, tersenyum membuat Raina aalah tingkah.

"Nih es krim lo" Ka Vidi menyodorkan es krim ke arah Raina.

"jangan coba coba dapetin sepupu gue" bisik ka Vidi pada Reynald.

Reynald hanya memasang senyum,ah bukan lebih tepat nya smirk. Kemudian mereka melanjutkan bermain basket.

Raina dan Tia berlari lari kecil mengelilingi taman.

"Ahhh seru ya" teriak Raina.
"Iya dong haha" sahut Tia.

Sampai nya mereka di rumah, tante Raina sudah memasak banyak sekali makanan untuk sarapan.

"Cuci tangan, terus sarapan, siang tante sama paman mau ada acara, jadi kalian di rumah ya". Ucap Tante yanti.

Raina mengangguk sambil menyunyah sarapan nya.

"Eh siang bakalan ada temen temen aku" ucap Tia.
"Oh ya?" Tanya Raina.
"Nanti kenalan ya sama mereka" ucap Tia.

☆☆☆

Raina sedang merapihkan kamar nya, memasang bingkai foto di meja rias yang masih kosong, ada Vega,Alvin dan Sandi di dalam foto itu.

Raina membaringkan tubuh nya di atas kasur, berusaha tak mengingat Zaid dan Alvin, tapi luka itu tentu semakin nyata.

"Vega gue kangen" gunam Raina pelan.

"Rainaaaaaaaaa" teriak Tia dari luar kamar nya. Ada suara tertawa juga di luar sana.

Raina membuka pintu kamar nya, menghampiri kamar Tia yang berada di samping kamar nya.

"Tiaa" Raina mengetuk kamar Tia. Beberapa kali ketukan Sang pemilik kamar membukakan pintu dan mengajak Raina masuk ke dalam kamar nya.

Ternyata tidak hanya ada Tia, ada 3 perempuan lain di sini.

Yang satu bertubuh berisi, dan dua lagi, wajah mereka mirip tapi gaya tampilan mereka berbeda, yang satu lebih peminim dan yang satu lebih ke arah, acak acakan? Ya seperti itulah,aneh.

"Haiiiii" teriak mereka bersamaan.
"Ini sepupu aku, nama nya Raina" ucap Tia memperkenalkan Raina yang berada di samping nya.

"Haiiii aku naena, kamu bisa panggil aku nae" ucap perempuan bertubuh berisi.
"hai aku Maudy, dia adik aku nama nya Audya " ucap perempuan yang sedikit aneh.

"Haiii" sapa Raina ramah.

"Kita bukan temen, bukan sahabat tapi kita keluarga" ucap Tia sambil memeluk mereka bertiga.

"Hampir tiap hari kita kumpul kaya gini, jadi kita mau masukin kamu ke family ini hahaha" tawa maudy yang sangat memekak kan telinga.

"Jangan gitu ketawa nya, kesan nya kaya evil, jahat" ucap kembaran nya, Audya.

"biarin dong kan aku Evill Hahahahahahaha" ucap Maudy.

"Maafin kembaran aku ya hehe" ucap Audya merasa malu karena sikap kaka nya.

"Emang rada gila nih anak" ucap Nae sambil memegang kepala Maudy, seperti ustad yang sedang meruqyah orang yang sedang kerasukan.

"Astagfir" ucap Maudy setelah nya.

Mereka tertawa, Raina juga tertawa melihat tingkah teman teman baru nya.

Ada banyak makanan di depan mereka saat ini "ehh ehh na gimana suasana di bogor?" Tanya nae kepo.

"Heem di sana, sama aja ko kaya di sini" ucap Raina.
"Di sana banyak cogan ga?" Tanya Maudy histeris.
"Bisa pilih mana yang kamu mau" ucap Raina.
"Huaaa kenalin dong sama aeng" teriak Maudy.

AENG ( plesetan dari kata aing, aing itu arti nya saya tapi dalam bahasa kasar nya).

"Pasang susuk apa siyya sampe bisa dapetin cogan" ucap Tia.

SIYYA ( plesetan dari kata Sia, sia itu arti nya kamj tapi dalam bahasa kasar nya).

"Pasang guna guna" ucap Maudy sambil tertawa.

"Kamu punya pacar?" Tanya Audya.
"Ngga, aku ga punya pacar hehe" jawab Raina.

"Cewek secantik kamu ga punya pacar?" Tanya Maudy histeris.
"Parah sih,cewe aur auran kaya dia aja banyak yang ngejar" celetuk Tia sambil menunjuk Maudy.
"Oh jelas, lagian aku bingung mereka bisa khilaf" ucap Maudy sambil memasang ekspresi berpikir.
hanya karena itu mereka langsung tertawa.

"Ka Vidi ga ada nih?" Tanya Naena kepada Tia.
"Latihan basket kaya biasa" ucap Tia.
"yahhhhh ga ketemu:(" Naena memasang ekspresi sedih.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 28, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Caught In A LieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang