6

32 8 0
                                    


Karena menunggu tidak menjamin apa yang kita mau, bisa kita dapatkan.

Alvin~

☆☆☆

"Haiii Raina, lo cantik banget sumpah" teriak salah satu teman kelas.

Beberapa orang yang berada di luar melihat ke arah Raina, karena jarang jarang Raina tampil seperti ini.

Vega berhasil membuat Raina berubah untuk hari ini, Raina memang cantik tanpa Make up tapi kali kali Vega harus memoleskan beberapa make up ke wajah Raina.

Acara kelas ini membuat Raina tidak nyaman, di sepanjang jalan Raina terus memohon untuk pulang kepada Vega, tapi berbanding terbalik dengan Vega, ia sangat bersemangat.

"Haha bisa aja" ucap Raina, mengiyakan teman nya.

"Ayo masuk" ucap selena, salah satu teman Neisya.

"Please ya Vega gue pengen balik" bisik Raina yang mencengkram tangan kanan Vega.

"Sakit anjir,Ya kali balik, ayo masuk" ucap Vega sambil menuntun tangan Raina.

Di depan pintu Villa, Alvin memperhatikan Raina, ah shit,Raina membenci ini.

Dengan kesal Raina masuk kedalam villa, dan bergabung bersama teman teman nya, ruangan villa ini di bagi dua warna, putih di sebelah kiri dan warna nevi di sebelah kanan.

Saat Raina duduk, ia melihat ke sekeliling ruangan, di sekumpulan teman teman nya yang memakai baju putih, Raina melihat Meita yang sedang bersama Neisya.

Bukan nya ini acara kelas, terus kenapa ada kelas lain. Gunam Raina kesal.

Raina diam diam memperhatikan Meita, ah lihat lah wanita ini sangat anggun,menutup tangan nya saat tertawa , lalu Raina? Raina perempuan yang tidak peduli dengan penampilan, hanya di depan beberapa orang Raina bersikap sopan dan tata krama.

Meita tertawa bersama teman teman Neisya , Neisya mengajak nya  mengobrol , karena merasa di perhatikan dari seberang sana Meita melihat ke arah Raina.

Sebelum Meita melihat, Raina secepat mungkin mengalihkan pandangan nya.

Alvin pasti menyuruh Neisya untuk menjaga Meita.

"Balik duluan ah" ucap Raina.
"Yakali gila lo, jangan lah" ucap Vega.

"Ok temen temen, acara nya bakalan kita mulai" ucap Alvin yang berada di depan teman teman nya.

"Kita bakalan ada games, tuker kado, dan yang lain nya" ucap Neisya.

Neisya dan teman teman nya, mengambil alih acara ini.

Raina tak mendengarkan Neisya, ia memperhatikan Alvin dan Meita yang berada di seberang sana, bahkan Alvin melihat ke arah Raina, sekali kali Raina membuang muka saat Alvin melihat nya.

Meita memasang senyum nya, ahh wanita yang sangat ramah, tapi sejak saat Meita membuat Alvin menjauhi Raina, Raina sangat tidak menyukai Meita, mulai sejak itu.

"Ve, gue bingung ya, bukan nya ini acara kelas?ko ada kelas lain?" Bisik Raina pada Vega.

"Alvin ketua nya ,jadi kaya nya Alvin memanfaatkan moment aja" ucap Vega.

"Dasar Raja PHP" rutuk Raina.

Neisya terus mengoceh di depan sana, berusaha menarik perhatian teman teman nya, tapi tidak dengan Raina, ia hanya ingin pulang, tak peduli dengan acara ini.

☆☆☆☆☆
~~~~~~~

"Seru banget hari ini" teriak Vega.

Raina hanya melihat kaki nya melangkah, seperti semua keceriaan nya memudar hari ke hari.

"Lo gila, temen temen Neisya nguasain tuh acara, apalagi Alvin bisa bawa cewe nya, kalo gue punya pacar juga udah gue ajak" rutuk Raina.

Raina terus menengok ke belakang, jalanan sedikit ramai, entah apa yang Raina cari, tapi Raina ingin orang itu di belakang nya, kalo pun menjauh setidak nya ia bisa melihat nya.

"Kalo punya itu juga" canda Vega.
"serius tai" ucap Raina.

"Dua hari lagi gue mau ke bandung, kalo bisa besok atau lusa lo kerumah gue" ucap Raina.

Vega melirik Raina dengan tatapan kaget, ia tak percaya jika teman nya secepat ini akan meninggalkan nya.

"Baru 1 hari yang lalu kita selesai ujian dan lo? Lo udah mau pergi gitu aja?" Tanya Vega menghentikan langkah Raina.

"Buat apa? Gue cuma pengen mulai hidup baru aja di sana, gue cuma mau bahagia gue balik lagi,dan mungkin aja dengan cara gue pindah gue bisa balik lagi ke Raina yang dulu." ucap Raina.

"3 tahun yang lalu kita kenal Na, dan lo udah mau ninggalin gue aja, cepet banget ya, baru kemaren gue kenalan sama lo" ucap Vega. Mata nya berkaca kaca, Vega tak ingin jauh dari Raina karna hanya Raina yang bisa mengerti keadaan Vega.

"Jangan kangen gue ya, soal nya jauh kalo gue harus nemuin lo dari bandung ke bogor hahahaha" canda Raina.

"Tai lo mah" ucap Vega. Vega memeluk Raina dan membisikan "makasih udah jadi sahabat terbaik gue".

Raina tersenyum di balik punggung Vega.

☆☆☆☆☆
~~~~~~~

"Pah" panggil Alvin di balik pintu yang sedikit terbuka.

"Pah Alvin boleh masuk ga?" Ucap Alvin.
"Masuk aja Vin" teriak papa nya dari dalam kamar.

Alvin menemukan papa nya terduduk di kasur, Alvin duduk di samping nya.

"Alvin udah bisa mutusin pah, Alvin bakal lanjutin sekolah kemana" ucap Alvin.

Adrian tersenyum, menatap anak nya yang kini sudah tumbuh dewasa, ia tau anak nya bisa memilih mana yang terbaik.

"Alvin mau ikut ka Firman ke jepang" ucap Alvin.

"Papa tau kamu pasti bisa memutuskan yang terbaik" ucap Adrian.

"ka irfan akan urus visa kamu buat ke jepang ,secepat mungkin kamu akan pergi ke sana" lanjut Adrian.

"Makasih pa" ucap Alvin.

Alvin memutuskan untuk ke jepang karena ia tidak bisa melihat Raina sedih, Raina murung, menangis. Mungkin dengan cara Alvin pergi Raina bisa menemukan seseorang yang bisa menemani nya.

Ia juga tak mau menyakiti Meita, Meita sudah sangat baik pada nya.

Ia juga ingat pesan ibu nya untuk menjadi orang sukses, Alvin memilih untuk pergi bersama kaka nya di sana.
Semoga Alvin bisa melupakan Raina dan hal hal yang membuat Alvin sakit.

☆☆☆

Ya ya ya in biar cepet Ha Ha, vote gaess jgn jdi readers bayangan:(

Caught In A LieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang