Part 1

186 13 14
                                    

"Itu hak di, gue mah ya cukup hargain aja."
_______________________

Dalam hingar bingar sebuah kelas seorang siswi tengah menulis sebuah nama dalam secarik kertas "Rivaldo I LOVE YOU!!" ia sama sekali tak menghiraukan kelasnya yang ramai seperti pasar, beberapa temannya ada yang sibuk berlarian, saling lempar penghapus dan tip-x ada yang marah-marah untuk menagih uang kas, di pojokan kelas bahkan ada yang tertidur lelap.

Selesai menulis tulisan tersebut, siswi itu langsung menempelkan kertas tulisanya di kaca jendela paling belakang yang bertepatan dengan tempat duduk Lea, tempat strategis agar si pemilik nama Rivaldo itu dapat membacanya, sebab Rivaldo hanya akan melewati kaca jendela itu. Selesai menempelkan kertas tersebut ia langsung kembali ke mejanya paling depan.

"Arunaaaaaa!!!" Teriak seseorang yang menempati kursi belakang dekat jendela. Siswi yang menulis tulisan tadi langsung melirik kearah sumber suara.

"Apa?" tanya siswi itu tanpa dosa.

"Aku cabut ya nanti Valdo kira aku lagi yang nulis." Teriaknya lagi

"Jangan!" Aruna langsung berlari kearah Lea.

"Bodo aku cabut," Lea mengulurkan tangannya untuk mencabut kertas itu, namun cepat-cepat Aruna tepis tangannya.

"Jangan dicabut! Awas kalau dicabut." Ancam Aruna, ia tidak beranjak dari depan meja milik Lea.

Tidak berapa lama orang yang di tunggu-tunggu akhirnya datang juga, ia bersama kedua temannya berjalan mendekat kearah kelas Aruna, saat jarak mereka semakin dekat tiba-tiba saja tangan Aruna bergerak untuk mengetuk-ngetuk kaca jendela tersebut. Salah satu dari ketiganya melirik sumber suara.

"Ri-va-ldo ai-lo-p-yu," seseorang itu mengeja tulisan yang menempel di balik kaca jendela. Ia langsung menghentikan langkah teman-temannya.

"Do, sini coba baca," panggil Pandu, seseorang yang di panggil Do tersebut berjalan mendekati Pandu, diikuti oleh satu temannya yang lain. Setelah selesai membaca Rivaldo hanya menggulum senyum, Pandu yang emang dasar agak jahil di antara mereka bertiga, ia langsung menjulurkan kepalanya untuk melihat seseorang yang duduk di meja dekat jendela tersebut.

"Lea?" tanya pandu tak menyangka. Lea yang seperti tertangkap basah langsung menunjuk Aruna yang ada di depannya. Ia terus menyergah dengan menunjuk-nunjuk pelaku utama sesungguhnya, bahkan Lea sempat menarik Aruna, tapi ketiga cowok tadi malah pergi dengan tampang masa bodo.

                                                                                       ***

Rivaldo siswa kelas X-2 Farmasi, ia salah satu siswa the most wanted SMK Kesehatan Taruna Bhakti. Sekolah yang baru memiliki angkatan pertama ini cukup memiliki beberapa siswa yang dikategorikan the most wanted, salah satunya ya Rivaldo dan kedua temanya, Reza dan Pandu.

Dia tidak tampan hanya saja memiliki wajah yang manis, senyum yang manis dan kulit yang hitam manis. Dia juga termasuk siwa terpintar ke-2 setelah Reza. Wajar saja hampir seluruh siswi di sini pada menggilai Rivaldo.

Aruna Fariza Zahira siswi kelas X-1 Farmasi yang diam-diam menggilai Rivaldo meski ia telah memiliki kekasih di luar sekolahnya. Ia memiliki tubuh yang mungil, paras yang cantik dan juga otak yang lumayan encer.

"Do, si Aruna kayaknya suka sama loe deh." Ujar Pandu setibanya di kantin.

"Itu hak di, gue mah ya cukup hargain aja." Jawab Valdo dengan muka setenang mungkin.

"Terus nasib Nadir sama Ara gimana? Loe sebenernya milih siapa sih? Jangan mainin perasaan cewek deh kasian." Kali ini giliran Reza si kalem dari ketiganya yang angkat bicara.

Rivaldo, miliku?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang