2

1K 32 5
                                    

Tak terasa sudah memasuki jam Istirahat. Semua murid tengah memakan bekal makan siangnya di kelas. Renka yang sudah menyiapkan makanannya di atas meja mulai berdoa.

Salah satu temannya, Fujoshi, memghampiri Renka dan melihat bekal makan siangnya terlihat berbeda dari yang lain.

"Wow Renka-chan! Bekalmu cantik sekali. Terlihat berkilauan!" ujar Fujoshi kagum.

"Ah, ini biasa saja." balas Renka.

Fujoshi pun mensejajarkan mejanya dengan Renka dan ikut bergabung. Ia pun bertanya..

"Apa itu buatanmu sendiri?" Fujoshi bertanya dengan wajahnya yang masih terlihat kagum.

"Ya, aku membuatnya sendiri. Karena aku tinggal sendiri di rumah." jawab Renka.

"Eh? Bagaimana orangtua mu?" balas Fujoshi.

Renka tak menjawab. Ia hanya menatap Fujoshi dengan senyuman manis yang terbalut di wajahnya, Fujoshi pun mengeluarkan rona merah di pipinya.

Aku harus bertanya pada Fujoshi soal pria itu, pikir Renka.

"Fujo—" Renka mulai memanggilnya, tapi tak sempat karena beberapa murid perempuan mulai menghampiri ke tempat duduk Renka.

Mereka mulai kepo dan bertanya-tanya kepada Renka, setengah dari mereka terkagum-kagum melihat kecantikan Renka. Renka hanya bisa tersenyum dan tak meladeni mereka dengan serius. Lalu pandangan Renka tertuju ke depan dan melihat pria tersebut sedang mengobrol dengan seorang murid perempuan.

Perempuan itu.. sepertinya bukan dari kelasku, pikir Renka.

"Kenapa aku harus ikut denganmu ke kantin?" tanya pria berkacamata itu.

"Sudahlah, ikut saja. Ayok!" ajak si prempuan. Ia menarik lengannya dan membawanya keluar kelas.

Seketika saat Renka melihat pria itu dibawa pergi, Renka pun berdiri tegak dan wajahnya kaget.

Ah!! dia pergi, pikir Renka.

Melihat tinggah laku Renka, Fujoshi pun bertanya.
"Renka-chan, ada apa?"

"D-Dia pergi.." kata Renka.

"Dia?" tanya Fujoshi keheranan. "Ah sudahlah, Renka-chan, ayo kita makan bekalnya. Jam istirahat tidak lama lho."

Renka pun menurut saja apa yang dikatakan Fujoshi. Renka kembali duduk dan mengambil satu buah sosis bertabur keju di atasnya.

"Fujoshi, siapa nama laki-laki itu?" Renka mulai bertanya.

"Hmm?" Fujoshi tengah mengunyah makanannya, sebelum menjawab pertanyaan Renka. Ia pun menelannya terlebih dahulu.

"Siapa yang kau maksud?" tanya Fujoshi.

"Laki-laki itu.." kata Renka pelan.

Murid perempuan yang ikut memakan bekal makan siangnya pun bengong dan mulai memperhatikan Renka. Mereka kebingungan dengan pertanyaan Renka.

"Renka-chan, siapa yang kau maksud?" tanya Fujoshi lagi.

"Laki-laki berkacamata yang duduk di depan." jawab Renka.

"Oohh, kenapa kau bertanya? Apa kau teryarik dengannya?" balas Fujoshi dengan sedikit menggoda Renka.

"T-Tidak, aku hanya bertanya. Apa salahnya? Aku juga ingin tahu semua nama teman-teman sekelasku." Renka mulai beralasan.

"Namanya Ryo, Tanaka Ryo." kata Fujoshi.

"Ryo... " ucap Renka.

"Dia murid terpintar di kelas ini lho. " kata salah satu murid perempuan yang duduk di sebelah Fujoshi.

I Hope My Feelings Reach Him [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang