4

875 23 0
                                    

"Kouma!" panggilku melihat Kouma yg sudah menungguku di Halte.

Kouma menoleh dan melambaikan tangannya padaku, dan malam ini kami berencana pergi ke Mall. Entah apa yang ingin dikatakan oleh Kouma, aku hanya bisa nurut saja.

Aku menghampiri Kouma yg sedang duduk, aku pun bertanya langsung padanya. "Hei, apa yang ingin kau bicarakan?"

Kouma tertawa kecil sebagai jawaban, dan ia pun berkata, "Bukan apa-apa. Aku rasa rencana ke Mall di batalkan saja."

Tentu saja aku sebal dengan pernyataan Kouma. "Kenapa? Padahal aku sudah menyiapkan beberapa uang untuk membeli keperluanku."

"Renka." ucap Kouma cepat dengan nadanya yg sedikit ditinggikan.

Aku diam dan menatap dirinya. Menunggu apa yang akan dikatakannya.

"Renka, di sekolah barumu.. apa kau sedang menyukai seseorang?" ketus Kouma.

"M—Menyukai s—seseorang? He—he." aku malah jadi salah tingkah dan gugup seketika. Wajah Ryo langsung terbayang-bayang di pikiranku.

"Dilihat dari tingkahmu itu.. sepertinya kau sedang menyukai seseorang kan?"

Aku terdiam, dan aku tidak menjawab pertanyaan Kouma. Terus terang saja aku tidak ingin membuat perasaan Kouma sakit. Aku sudah tahu sejak lama kalau Kouma telah menyukaiku dari SD. Aku hanya bisa menunduk menatap tanah.

"Renka.. " kata Kouma pelan.

Kouma mendekatiku, ia mengangkat daguku dan berusaha mencium bibirku. Dan tentu saja aku mendorongnya, aku tidak mau.

Terlihat jelas bahwa wajah Kouma begitu kecewa setelah aku mendorongnya. Doronganku tidak kuat, tapi dia merasakan betapa tidak inginnya diriku dicium olehnya.

"A—Aku minta maaf, Kouma. Perbincangan ini.. seharusnya aku sadar, yang ingin kau bicarakan adalah soal perasaanmu padaku 'iyakan?" ujarku seraya memasang wajah datar.

"Kalau kau tahu kenapa kau tidak menjawab perasaanku. Katakan padaku kalau kau menyukaiku! Katakan padaku kalau kau tidak menyukaiku!" Kouma mulai emosi dihadapanku.

"Ayo, jangan diam saja Renka!" lanjutnya mulai berteriak.

"Benci." kataku pelan.

Kouma melebarkan matanya seraya terkejut mendengar apa yg aku ucapkan barusan.

"Aku benci dengan sifatmu yang selalu memaksa, Kouma." lanjutku berbicara. "Kalau tidak ada perlu lagi, aku akan pulang sekarang."

Aku pun berjalan meninggalkan Kouma.

"Renka.. " gumam Kouma.

______________________________________________
.
I Hope My Feelings Reach Him
"Episode. 4"
.

.
Story By © perilxxxtodos
.
______________________________________________

"Kenapa kau balik lagi?" tanya Takumi melihatku di ambang pintu depan.

Aku tak menjawab, aku langsung melangkahkan kakiku menuju kamar. Dan untuk Takumi, ia pun hanya melihatku di sofa sambil menyalakan TV.

"Aku harap kau bukan disakiti karena cinta." tiba-tiba aku terdiam dengan perkataan yang Takumi lontarkan.

"Orang yang belum pernah merasakan cinta lebih baik diam saja." jawabku dengan cepat, lalu berjalan kembali menuju kamar.

.

.

.

I Hope My Feelings Reach Him [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang