7. The Red Shoes

1.8K 335 133
                                    

❝ Mau dengar dongeng sebelum tidur, tidak? ❞

❝ Apa yang hendak kau ceritakan? ❞

❝ Dosa lamaku. ❞







。☆✼★━━━━★✼☆。

ʟɪꜱᴀ
ᴛʜᴇ ʀᴇᴅ ꜱʜᴏᴇꜱ

ㅡ • ◇ • ㅡ

ʟᴇᴛ ᴛʜᴇ sᴛᴏʀʏ ʙᴇɢɪɴ

。☆✼★━━━━★✼☆。
┊┊┊┊┊┊┊┊┊
❀┊┊┊┊┊┊┊❀
🌙┊┊┊┊┊🌙
☆┊┊┊☆
❁┊❁
🌙






Tap tap tap



Suara hentakan kaki seorang penari tap dance terbaik di Historia High School memenuhi ruang teater.

Saat ini seorang penari terpilih tadi sedang berlatih untuk menyiapkan penyambutan Perdana Menteri dari negeri seberang yang akan datang berkunjung 2 minggu lagi.

Pelatih dance yang sedari tadi mengamati gadis blonde yang terpilih lalu bertepuk tangan ketika gadis itu menyelesaikan tariannya dengan gerakan yang indah.



"Bagus. Memang tidak salah kepala sekolah menunjukmu sebagai penyambut." Puji pelatih dance Historia High School.


Lisa, seorang gadis terpilih tadi tersenyum lebar lalu menyeka keringatnya sambil mengatur nafasnya. "Terimakasih. Aku akan menunjukkan yang terbaik pada hari-H nanti."


Lalisa Manoban, seorang murid Historia High School tahun ketiga yang ditugaskan untuk menyambut perdana menteri dari negeri Lumbious.

Keahliannya adalah menari khususnya tap dance, sejak kecil ia terobsesi untuk menjadi pusat perhatian atas kemahirannya dalam menari.

Dan akan datang hari-hari yang dinantikannya sejak lama dimana ia akan menjadi pusat perhatian para penonton.



Tap tap tap



Ia terus berlatih dan berlatih hingga tanpa ia sadari sudah kurang dari 3 hari ia akan menampilkan yang terbaik didepan sang perdana menteri terhormat.



Saat sedang fokus berlatih, suara decitan pintu dan langkah dua orang mendekat ke panggung.

Wajah Lisa tampak heran mengapa teman dekatnya masuk ke ruang latihannya bersama dengan pelatih dancenya?


"Jadi Rosé, seperti yang sudah kukatakan sebelumnya. Kau akan mendampingi Lisa untuk menunjukkan bakatmu."

"Tunggu, apa?"

Seolah mengabaikan pekikan tidak terima dari Lisa, Rosé tersenyum manis lalu mengangguk. "Aku janji kami berdua akan menyambut kepala Lumbious dengan baik."




Satu hal yang harus diketahui, Lisa itu benci bekerjasama.



Ketika sedang duduk berdua diatas panggung sambil meminum soda, Lisa tidak mengatakan apapun karena masih bergelut dengan pikirannya.

Maksudnya, siapa yang tidak kecewa jika telah dijanjikan akan tampil solo tapi ternyata ada perubahan rencana.

Rosé meneguk colanya lalu menghela nafas, "Hhㅡ aku sangat senang bisa duet stage dengan sahabatku, kau tau kenapa?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 01, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bed Time StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang