BUTTERFLY ]] Min Yoongi

Prolog

Dia seakan menghipnotisku dengan senyumnya yang manis. Membelaiku dalam sebuah dekapan hangat yang membuat rindu.

Aku masih tak percaya, semua tampak seperti mimpi.
Jangan mencoba tuk menghilang...

Disaat waktu telah membuka semua rasa yang ada. Meninggalkan luka dan membawa senyuman.

Apakah itu benar? Kau...
Terlalu indah hingga membuatku takut. Tidak benar...

Semuanya telah sedikit membaik, tapi apa selamanya akan seperti ini?. Apakah ini hanya tuk sementara?

Bisakah kau tetap disisiku? Maukah kau berjanji padaku?

Aku takut jika aku melepas tanganmu kau akan tervang menjauh dan hancur... Aku takut...

Semua hal yang mengenai kepergiaanmu, aku belum siap dengan hal itu. Tolong jangan menghentikanku.

Bisakah kau menghentikan waktu?
Ketika waktu ini berlalu, mungkin takkan ada yang terjadi.

Aku takut semua yang terlintas dipikiranku sekarang akan terjadi.

Aku akan kehilanganmu. Aku takut...

Apakah ini semua hanya sebuah Delusi? Tidak ini terlalu nyata tuk sebuah delusi. Kuyakin ini nyata.

Kau seperti kupu-kupu...
Dari jauh aku mencoba untuk mencurimu..

Kumencoba tuk mendapatkan dirimu, tapi nyatanya tak semudah ekspektasiku.

Jika aku menyentuhmu, aku akan kehilanganmu...
Dalam gelapnya gulita..

Disini aku mencoba tuk mencari pegangan agar diriku tak ikut terbang bersama anganku.

Dengan tangan kecilmu, bahkan aku lupa dengan kenyataan....

Dan aku tersadar bahwa selama ini aku tidak memiliki
pegangan itu, dan memaksaku untuk ikut terbang.

Seperti belaian angin yang lembut..
Seperti sinar debu yang melayang...

Aku dapat melihatmu tapi diriku tak dapat menyentuhmu.

Kau berada disana namun aku tak dapat menyentuhmu, berhenti!! Kau seperti mimpi bagiku.
Kau kupu-kupuku yang tinggi

Ayolah.. Apa begitu susahnya hanya tuk memilikimu. Tidak, diriku saat ini sedang mencoba tuk menggapai bahagiaku.

Tidak benar.. Tidak benar..
Kau... Kau...

Bahkan salah satu hal terindah yang kumiliki saat ini adalah kau. Kau adalah bahagiaku. Kumau kau tetap disini, bersamaku, tanpa batas waktu.

Apakah ini mimpi atau kenyataan, aku tak bisa mengatakannya. Perasaanku masih hancur padamu.

Kau adalah alasanku tuk tersenyum maka dari itu
teruslah tersenyum walau hatimu terluka.

Jangan pikirkan apapun, jangan katakan satu katapun.
Tertawa sajalah denganku..

Karna kau bisa menjadikanku obat tuk rasa sakitmu.
Aku takkan menyakitimu..

Suara tandus datang dari hati....
Sebuah potongan yang mencair dalam kegelapan..
Aku hanya ingin menghilang seperti ini...

Sampai kapanpun aku takkan meninggalkanmu.
Ya.. Setidaknya aku takkan meninggalkanmu tanpa alasan yang jelas.

Aku akan berjanji. Aku takkan meninggalkanmu seperti kupu-kupu. Yang sesaat menunjukkan keindahannya kemudian menghilang.

Hmm, terlihat gila jika seperti ini. Tapi, untuk kali ini aku memilih gila dan berhenti..
Kau tak mengizinkanku tuk gila padahal kau penyebab kegilaanku jika nanti aku menjadi gila.

Aish.. Baiklah siapa yang salah disini. Diriku atau rasaku.
Aku serba salah berada didunia. Semakin diriku memikirkan tentang masa depan, semakin gelap yang kulihat. Apa begitu gelapnya masa depanku nanti?

Semua yang kupikirkan, tentang dirimu. Andai dunia mengambilmu dariku hingga membuat kita berpisah. Bahkan diriku saat ini tidak tau harus melakukan apa jika hal itu terjadi.

Kumohon, jangan pernah pergi meninggalkanku. Jangan pergi seperti kupu-kupu itu. Kau indah seperti kupu-kupu tapi takkan kubiarkan kau pergi sepertinya.

Jangan bodoh dengan berkata kau sendiri, aku akan selalu ada untukmu. Walau yang kulakukan hanya dari kejauhan.

Mungkin caraku sedikit salah, tapi bukankah sebagian persen pasangan didunia ini berpisah karna salah satu dari mereka menyatakan perasaannya. Jika aku harus memilih antara nyatakan cintaku dan melepaskanmu atau menyembunyikan rasaku dan tetap bersamamu.

Aku akan memilih pilihan yang kedua. Karna hanya dengan bersamamu saja aku sudah bahagia, lagipula aku tak pantas mendapatkan kebahagiaan sebanyak itu.

Tapi....

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Tbc.