"Har, kenal Mela ga?" tanya gue ke Harry. "Kenapa?" Yailah. Ditanya malah nanya balik.
Iya, gue sama Harry lagi ke sbux. Gatau deh Harry tiba-tiba ngeline ngajak ke sbux. Ya gue mau-mau aja dong, yakali nolak ajakan babang ganteng, mubazir.
"Abis ini mau kemana?" tanya Harry.
"Terserah"
"Dasar cewek, kalo ditanya pasti jawabnya 'terserah'" kata Harry sambil mutar bola matanya. Hati-hati, ntar ga balik lagi.
"Hehehe, ke rumah gue aja yuk, mau ga?"
"Ayok deh, bosen banget saya dirumah, yang diliat si Gemma mulu" kata Harry.
"Gemma?"
"Kakak saya" jawab Harry. Gue menganggukkan kepala ala badut mampang masha beler yang biasanya ada di lampu merah.
......
"ANJIR LIV INI PEDES BANGET" kata Harry. Kapan lagi kan, ngeliat Harry yang kaku abis, kepedesan.
Gue ketawa liat ekspresinya Harry, berlebihan banget. Diajarin Louis nih ya pasti. Louis kan ajarannya sesat.
"Nih, minum" kata gue sambil nyodorin sebotol aq*ua.
"Apa yang kamu lakukan ke saya itu... jahat, Liv" kata Harry sambil masang muka sok dramatis.
"Hahaha, muka lo tad-" ucapan gue terpotong karena suara pintu kamar gue yang dibuka.
"wAH, DEK, LO MAKAN SEBLAK GA BAG- LAH HARRY?!" Siapa lagi kalo bukan Louis si mulut toa?
"Adek gue udah gede, berduaan dikamar sama cowok"
"Ambigu amat, bang!" kata gue.
"Ambigu apaan? WAH MIKIR APA LO, DEK? HARRY JANGAN MAU SAMA OL-" Gue bekap mulutnya Louis. Bacot banget, anjir. Gabisa apa ya, sehari aja ga teriak-teriak. Bukan apa-apa, panas kuping gue dengernya.
"Berisik, jempol kuda" kata gue ke Louis yang lagi melotot kearah gue. Sumpah deh, mata lo copot, gue ketawain.
🌤🌤🌤🌤
ngik ngok.