Bad Day

258 18 14
                                    

'Suara langkah kaki menggema di lorong sepi itu, dan suara langkah itupun berhenti di sebuah pintu kelas.'

"Siap!Hormat!" Ucap si ketua kelas
Semua murid mengikuti aba-aba ketua kelas dan mereka pun berdiri,

"Lao shi zao an" (Pagi bu!) Yang disapa pun hanya menunjukkan wajah tanpa ekspresi lalu ia mengisyaratkan kepada semua murid untuk duduk kembali.

"Da jia kai ni men de shu di..." (Semuanya buka buku kalian halaman..) ucapan guru itu terhenti ketika seorang siswa dengan lancangnya masuk ke dalam kelas tanpa menyapa guru yang sedang ada di depan kelas itu. Semua murid menatapnya heran tapi siswa itu tidak menghiraukan tatapan mereka.

"Wang Junkai apakah kau tidak punya sopan santun?" Tanya guru itu dengan suara tegasnya, semua murid hanya bisa diam karena takut dimarahi oleh guru killer tersebut. Sedangkan yang disebut namanya sama sekali tidak menggubrisnya, ia hanya duduk di bangkunya sambil memasangkan headset di telinganya dan pandangannya menuju keluar jendela.

"Wang Junkai sekarang keluar kamu dari kelas saya." Perintah An Lao shi, emosinya sudah tak bisa dibendung, pagi-pagi ada saja yang membuatnya emosi.
Wang Junkai mendengar perintah An Lao shi lalu ia menoleh melihat ke Lao shinya itu, tatapannya yang dingin.

"Katakan dari tadi, aku sudah menunggu kau menyuruhku keluar AN LAO SHI." Ucap Wang Junkai dengan penekanan saat menyebut nama Lao shi tersebut. Lalu ia berjalan keluar dari kelas dengan santai, semua murid menatapnya kaget,
'Bagaimana ia bisa selancang itu.'
'Bener-bener masalah besar.'
'Tampan tapi dingin yaampun.'
Terdengar bisikan para murid itu, dengan cepat mereka berhenti berbisik dan fokus ke Lao shi saat An Lao shi menepuk meja dengan keras.

"Jangan berisik sekarang semuanya buka buku matematika kalian halaman 34." Perintah An Lao shi. Semuanya menurut karena ketakutan dengan guru killer mereka itu.

Wang Junkai POV

'Sungguh menyebalkan, seharusnya aku berdiam di atap sekolah saja.' Ucapku dalam hati, sesampainya di atap sekolah aku melihat seorang gadis yang memakai seragam yang sama denganku hanya saja dia memakai rok. Kuhampiri siswi itu,
"Ni sih shei?" (Kamu siapa?) Tanyaku dingin, gadis itu langsung menoleh ke arahku ia terlihat terkejut dengan keberadaanku.

"Ah, zai jian." Ucap siswi itu dengan cepat dan ia berlari turun dari atap sekolah,
"Kenapa dia? Ah sudahlah lebih baik aku tiduran disini." Ucapku bermonolog sendiri,

Lalu aku pun berbaring di tempat yang nyaman dan mulai memejamkan mataku akhirnya aku terlelap.

Wang Junkai POV END

Siswi yang tadi berlari dan terus berlari hingga akhirnya ia tidak sengaja bertabrakan dengan seorang siswa.
"Aw." Keluh siswi itu,
"Ah kau tidak apa-apa?" Tanya siswa yang menabraknya, siswi itu langsung mendongak ke atas,
"Sini biar kubantu berdiri." Ucap siswa dan ia pun mengulur tangannya kepada siswi itu, ia pun menerimanya.
"Maaf aku tidak melihat jalan dengan baik." Ucap siswa itu,
"Tidak apa-apa." Balas siswi itu lalu ia berjalan melewati siswa tadi,
"Song Zuer." Guman siswa itu, ia itu adalah nama gadis yang dia tabrak tadi ia melihat name tag siswi itu. Lalu siswa yang bername tag Wang Yuan itu langsung melanjutkan jalannya menuju ruang perpustakaan.

Song Zuer POV

Aku harus berlari sekencangnya,
Tiba-tiba aku tidak sengaja menabrak seseorang lalu akupun terjatuh,
"Aw." Keluhku sangat aku terjatuh
"Ah kau tidak apa apa?" Suara seorang laki-laki, gawat aku harus bagaimana. Akupun langsung melihat ke atas, tuh kan benar laki-laki.
"Sini biar kubantu berdiri." Ucap siswa itu seraya mengulurkan tangannya kepadaku, aku pun langsung menerima bantuannya.
"Maaf aku tidak bisa melihat jalan dengan baik." Ucap siswa itu, aku tidak mau berlama-lama disini.
"Tidak apa apa." Balas ku dengan singkat lalu aku pun berjalan lagi melewati siswa tersebut.

Sungguh sial bagaiman bisa aku berjumpa dengan 2 laki-laki pada hari ini. Seharusnya aku tidak bermain-main disini. Aku harus pulang sekarang. Lalu aku pun berjalan secara diam-diam dan keluar dari sekolah ini. Untunglah aku tau jalan rahasia di sekolah ini.
"Aku harus pulang sekarang sebelum kakak sampai duluan di rumah." Ucapku sendiri, lalu aku pun mempercepat jalanku sesampai di rumah kulihat ada sepatu pria,
"Mengapa ada sepatu pria disini?" Tanyaku sendiri, tanpa basa-basi aku langsung masuk ke rumahku dan ku temukan seorang pria dengan baju formal dan kakakku yang duduk di depannya sepertinya mereka berdua sedang membahas sesuatu yang penting, aku baru saja ingin naik tangga tapi langkahku ketahuan oleh kakakku
"Zuer kesini." Panggil kakakku, aku pun pasrah dan menuruti kakakku itu
"Nah, Song Zuer. Baguslah kau bahkan sudah memakai seragam sekolah itu."
Ucap pria itu. Aku hanya menatapnya heran.
'Maksudnya?' Ucapku dalam hati.

























Next tommorow....

In Your Eyes.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang