Know you name(1)

83 11 6
                                    

"Zuer a jie pergi dulu ya. Kau berhati-hatilah besok. Jie akan segera kembali." Pamit Li er jie kepadaku

"Baik jie, zai jian." Salamku kepada Li er jie.

Lalu Li er jie langsung menghilang dengan sebuah cahaya kecil wujudnya, aku pun masuk kembali ke dalam rumah dan segera naik ke kamarku, aku hanya harus memejamkan mataku lalu membukanya besok.

Keesokan harinya, aku sudah lengkap dengan seragam sekolah Meng Xiang, tidak lupa dengan pita jepit bermotif bintang di rambutku dan semuanya lengkap.

"Hao, semangat Zuer kau pasti bisa." Semangat ku lalu aku berjalan menuju hartel bus untuk berangkat ke Meng Xiang Xue Xiao, hanya perlu 15 menit dari rumahku ke sekolah Meng Xiang.

Sesampai disana dapat ku lihat banyak siswa-siswi yang berlalu larang.
"06.45, sisa 15 menit lagi bel akan berbunyi. Baiklah aku akan ke ruangan Wang Xiao Zhang dulu (Kepala sekolah Wang)." Ucap ku sendiri, lalu aku pun melangkahkan kakiku menuju ruangan Wang Xiao Zhang, tentu aku hafal dimana ruangan tersebut karena aku kan sudah beberapa kali datang ke sini. Bahkan jalan rahasianya pun aku sudah tau.

Kakiku terhenti di depan ruangan Wang Xiao Zhang, aku mengetuk pintu dan disana sudah terlihat ada Wang Xiao Zhang yang sedang duduk ia langsung mempersilahkan aku masuk.

"Zao an Wang Xiao Zhang." Sapaku dengan sopan
"Zao an Song Zuer, silahkan duduk." Balas Wang Xiao Zhang lalu kami berdua pun duduk di kursi tamu di ruangannya
"Syukurlah kamu tidak terlambat maupun tersesat." Canda Wang Xiao Zhang
'Bagaimana aku bisa tersesat, aku saja sudah tau seluruh bagian di sekolah ini.' Ucapku dalam hati,
"Iya Xiao Zhang tadi ada siswi yang memberitahukan jalan menuju ruangan anda." Bohongku, maafkan aku telah berbohong.
"Baiklah, saya panggilkan dulu wali kelasmu." Ucap Wang Xiao Zhang lalu ia mengambil teleponnya dan dia berbicara
'Wei, Phang Lao Shi bisa tolong ke ruangan ku sebentar.' Seperti itu yang kudengar dari pembicaraan Wang Xiao Zhang,

Lalu tidak lama setelah Wang Xiao Zhang menutup teleponnya datanglah seorang guru laki-laki dengan kacamata yang dipakainya,

"Zao an Xiao Zhang, ada perlu apa?" Tanya Lao Shi itu
"Ini siswi baru di kelasmu tolong kau urus ya." Pinta Wang Xiao Zhang sambil menujuk ke arahku, aku hanya tersenyum dan Lao Shi itu pun memandang ke arahku
"Oh kamu Song Zuer, ayo ikut lao shi." Ajak lao shi itu, lalu kami berdua pun pamit dari ruangan Wang Xiao Zhang.

Phang Lao Shi ini membawaku ke ruang kelas
X 2, dan lorong sekolah ini pun sudah sepi karena bel masuk sudah berbunyi sekitar 3 menit yang lalu.

Phang lao shi masuk ke kelas tersebut, dan dia menyuruhku menunggu di luar kelas.

"Siap!Hormat!" Ucap ketua kelas

"Lao shi zao an!" Sapa semua murid,

"Zao an, qing zuo."(pagi, silahkan duduk) ucap Phang Lao shi, lalu semua murid itu duduk kembali

"Baiklah hari ini kita kedatangan siswi baru, ayo masuk." Ucap Phang Lao Shi dan ia memberi isyarat agar aku masuk. Aku pun masuk, jujur diriku sedikit gugup karena ini pertama kalinya. Iya pertama kalinya, aku sama sekali belum pernah bersekolah lalu pasti kalian bertanya-tanya bagaimana aku bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA kan? Nanti baru akan ku jelaskan.

"Baiklah ini dia siswi baru, silahkan perkenalkan dirimu." Ucap Phang Lao Shi

"Da jia hao, wo jiao...." ucapan Zuer terhenti karena ada seorang siswa dengan tidak sopannya masuk ke dalam kelas, siapa lagi kalau bukan Wang Junkai. Aku sangat kaget saat mengetahui kalau aku akan sekelas dengannya, dan sikap apa itu sungguh tidak sopan.

"Wang Junkai sudah berapa kali Lao shi katakan kau jangan terlambat dan kau harus bersikap sopan." Tegas Phang Lao Shi tapi tidak di gubris oleh Wang Junkai, dia malah terus berjalan dan duduk di tempatnya dengan headset di telinganya dan ia pun menutup matanya.

"Huft, sudahlah lanjutkan saja perkenalan mu." Ucap Phang Lao shi pasrah.

"Baiklah, da jia hao, namaku Song Zuer." Ucapku dengan singkat. Iya begitu saja lagipula aku tidak pernah memperkenalkan diri seperti ini jadi aku hanya mengucapkan yang penting.

Tampak semua murid melongo mendengar perkenalan ku yang terbilang singkat, Phang Lao shi pun berdehem untuk mencairkan suasana.

"Cuma begitukah perkenalanmu?" Tanya Phang Lao shi,
"Iya, lalu apa lagi yang harus kuberitahu?" Tanya diriku dengan polosnya, bukankah sudah cukup dengan memberitahukan namaku.

"Baiklah tak apa, yang lain kalau kalian ingin berkenalan dengan Zuer nanti saja, na sekarang Zuer kamu lihat sistem duduk di kelas ini."
Ucap Phang Lao Shi dan otomatis aky memperhatikan seluruh isi kelas yang kulihat adalah semuanya duduk berpasangan? Apa berpasangan? Berarti aku harus duduk dengan laki-laki. Bagaimana ini?

"Dan kau harus duduk disamping Wang Junkai." Ucap Phang Lao Shi lalu mempersilahkan aku untuk duduk

Aku agak ragu untuk duduk berada didekat siswa itu, tapi tidak mungkin akan terjadi apa-apa padaku kan? Kemarin saat dia menahan lenganku tidak terjadi apa-apa. Baiklah ayo berani Song Zuer, aku pun menganggukkan kepalaku dan langsung berjalan menuju kursi disamping Wang Junkai,
Saat aku baru saja akan duduk tiba-tiba ia berdiri
"Aku ingin duduk sendirian." Tegas Wang Jun kai, aku yang tadinya berniat duduk langsung berdiri tegap, Phang Lao Shi dan seluruh murid di kelas langsung menatap Wang Junkai,

"Tidak kau harus duduk dengan Song Zuer." Balas Phang Lao shi, lalu ia mengisyaratkan kepada diriku agar cepat duduk.
"Dan ini adalah perintah dari ayahmu Junkai." Ucap Phang Lao Shi, dan dapat terlihat bahwa Junkai tak membalas lagi. Ia terlihat tengah mengontrol emosinya.
Akhirnya aku pun duduk dan aku tidak sengaja menatap sekilas Wang Junkai dan dia juga menatapku sorot matanya seperti kaget melihat wajahku, mungkinkah dia baru sadar bahwa aku adalah gadis yang sempat ia tanya tapi tak menjawab.

Akhirnya Wang Junkai pun duduk kembali dengan kasar, ia lalu mengambil sesuatu dari tasnya dan meletakkannya di atas mejanya,
'Komik rupanya.' Ucapku dalam hati ketika melihat apa yang diambilnya, lalu aku pun fokus ke depan kelas melihat Phang Lao shi yang tengah menjelaskan pelajaran Sejarahnya,

Sekitar 2 jam kami belajar akhirnya bel istirahat berbunyi, kami semua mengucapkan salam lalu Phang Lao shi pun keluar dari kelas, semua murid berjalan keluar dar kelas.
Ketika aku hendak berdiri Wang Junkai sudah lebih dulu menarik tanganku, otomatis aku mengikutinya
"Lepaskan!" Protes ku tapi tak dihiraukan oleh Junkai itu. Bisa ku lihat semua murid yang berada di lorong memandang heran kami berdua, sedangkan Wang Junkai masih tetap menarikku secara paksa.

'Semoga tidak terjadi apa-apa padaku.' Ucapku dalam hati

Di sepanjang lorong dapat ku dengar bisikan para murid tersebut

'Kenapa Wang Junkai menarik tangan gadis itu?'

'Aku tidak pernah melihat seorang Wang Junkai yang dekat dengan seorang perempuan.'

'Apakah itu pacarnya?'

'Ah tidak mungkin kan, Junkai itu milikku.'

'Hei jangan berharap kau, Junkai itu jauh lebih cocok denganku.'

Begitulah percakapan para murid murid itu, dapat kusimpulkan bahwa Wang Junkai ini termasuk murid populer di Meng Xiang Xue Xiao ini. Kaki ku terus berjalan mengikuti Junkai yang tanpa henti terus menarikku, bahkan kurasa tanganku sudah sangat sakit ditariknya.






Next.......

In Your Eyes.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang